Lizzy dan Danny berdiri di depan flat nomor 202. Dia menekan bel dan menunggu Clementine membukakan pintu.
Ceklek!
Pintu terbuka dan terlihat seorang gadis bertubuh gempal berdiri di sana dengan tatapan sinis ke arah Lizzy.
"Kau melupakanku!" ucapnya menekuk wajah.
"I am sorry, dear. Aku sedang sibuk di kantor, jadi belum bisa mengunjungimu belakangan ini. Sementara itu aku juga ada kunjungan mendadak ke rumah grandma akhir minggu kemarin." Lizzy menjelaskan dengan raut wajah bersalah.
Clementine mengulurkan tangan dan memeluk Lizzy. "I miss you, my dear best friend."
"I miss you too, Clemmie," balas Lizzy.
Pandangan Clemmie beralih ke arah pria yang berdiri di samping kanan Lizzy. Dia menyipitkan mata, memerhatikan dengan saksama.
"Is that you Danny?" tanya Clementine sambil menaikkan alis.
"Yeah, ini aku Clemmie," sahut Danny tersenyum.
"Ada apa dengan rambut dan cambangmu?"
"Dia memotong dan mencukurnya, Clemmie. Apa kau membiarkan kami tetap berdiri di sini hingga nanti?" tanya Lizzy memangku tangan.
Clemmie memejamkan mata dan menengadahkan kepala. "Ya Tuhan, aku sampai lupa menyuruh kalian berdua masuk."
Gadis itu bergeser ke kanan, memberikan akses untuk keduanya masuk.
Lizzy segera menghempaskan tubuh di atas sofa. Dia mengulurkan tangan menyambut Danny duduk di sampingnya.
"Kau lelah?" tanya Danny sambil membelai lembut rambut Lizzy.
"Yeah aku sedikit lelah setelah apa yang terjadi hari ini. Terlebih setelah kejadian tadi pagi."
"Apa yang terjadi, Liz? Apakah kau mendapatkan gangguan lagi dari kedua saudara tirimu itu?" tanya Clementine sembari membuatkan teh.
"Yeah. Mereka ingin menggagalkan pernikahanku, dear."
Clementine meletakkan dua cangkir teh di atas meja. Dia duduk di bagian ujung sofa dengan mata membulat.
"Why? Kenapa mereka ingin menggagalkan pernikahanmu?"
"Karena mereka tahu siapa Danny sebenarnya, Clemmie," jawab Lizzy lesu.
Mata hijau Clemmie memandangi Lizzy dan Danny secara berganti dengan bingung.
"Apa ada lagi yang belum aku ketahui, Liz?" tanya Clementine lagi.
Lizzy menganggukkan kepala dan menggigit bibir bawah. "Danny adalah seorang Presiden Komisaris di perusahaan properti ternama di kota ini, Clemmie."
"What?" Mata Clementine terlihat semakin membesar, tangannya kini menutup mulut yang terbuka.
"I can't believe it!" kata Clementine setengah berteriak.
Gadis itu terdiam sejenak. Dia memiringkan kepala melihat ke arah Lizzy.
"Aku sudah bilang dari awal, bukan? Dia itu tidak terlihat seperti seorang pengangguran biasa. Kau tidak percaya dengan apa yang aku katakan." Clementine mengerucutkan wajah.
"Yeah, kau pernah mengatakan bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan penampilannya," ujar Lizzy tertawa.
"Apa kau dari awal sudah curiga, Clementine?" Danny menaikkan alis.
"Clemmie sepertinya memiliki bakat menjadi peramal, honey. Dia bahkan pernah berkata sepertinya Nyonya Jennifer adalah nenekku, ternyata benar, dia adalah nenekku. Saat itu Clemmie juga mengatakan ada yang aneh denganmu, ternyata tebakannya juga benar." Lizzy menjelaskan sambil tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki yang Menghamiliku
RomansaHidupnya diselimuti misteri. Lahir tanpa sosok ayah. Dan saat dewasa, ia pun hamil tanpa tahu siapa yang menghamilinya. Hanya sedikit petunjuk yang ia tahu. Hingga berberapa bulan kemudian, ia bertemu dengan sosok lelaki yang mengingatkannya dengan...