Setelah kejadian semalam dimana seorang Yessica Tamara Dirgantara terciduk oleh sang cici membuatnya harus tidur dikamarnya sendiri, sebenarnya chika sangat tidak bisa tidur tanpa shani tapi mau bagaimana lagi sang cici sangat marah kepadanya.
Pagi ini shani yang sedang berkutik didapur tengah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan sang adik ya walaupun dirinya sedang marah terhadap sang adik tapi membuat sarapan itu sudah tanggung jawab dirinya. Setelah selesai urusan dapur shani kini harus membangunkan adik jambulnya dengan muka yang masih datar dan aura yang masih menyeramkan yang menemani dirinya untuk pagi ini.
Biasanya shani akan menyambut pagi chika dengan senyuman tapi tidak untuk sekarang ia akan menyambutnya dengan kedataran dan aura yang tajam, shani tidak habis pikir dengan kelakuan sang adik baru saja setelah makan malam dibicarakan tapi saat tengah malam malah membuat ulah padahal pembicaraan tersebut masih hangat belum basi.
Setelah sampai dikamar chika shani pun langsung membuka pintunya yang tidak dikunci oleh chika sebab shani selalu melarangnya dan lalu masuk kedalam kamar untuk membangunkan sang adik karena chika harus ke sekolah.
Shani terus berjalan menuju jendela kamar dan membuka lebar tirai jendela lalu membuka lebar jendelanya agar ada sinar matahari yang masuk dan pergantian udara. Setelah itu shani mengambil remot AC dan mematikannya.
"Chika bangun chika"Tegas shani.
"eughhh five minuts"timbal chika dengan suara khas bangun tidurnya dan enggan untuk membuka matanya.
"No!! Come on, get up, you have to go to school"
"okey adek wake up, but adek neads a moring kiss"timbal chika yang lupa bahwa sang cicinya sedang marah kepadanya.
"No!! take a quick shower when you're finished and come down for breakfast"ujar shani dengan tegas chika yang mendengar nada bicaranya sang cici pun kini tersadar bahwa tadi malam shani marah kepadanya.
"Nggak adek gak mau sekolah kalo cici masih marah sama adek"ancam chika sambil menutup kembali dirinya dengan selimut shani yang melihat itu pun merasa gemas dan luluh karena tingkah laku chika.
"Bangun cepet udah siang ini chika"ujar shani sambil menarik paksa selimut yg digunakan chika.
"Iss chika chika mulu adek cici adekkk"Kesal chika
"Cepet bangun mandi sebelum cici belah semua bola basket kamu"ancam shani.
Chika yang diancam seperti itu pun melototkan mata nya dengan kesal ia pun beranjak dari tempat tidur lalu berlari dengan cepat untuk masuk kedalam kamar mandi, sedangkan shani melihat chika seperti itu tersenyum gemas shani pun akhirnya menyiapkan baju seragam milik sang adik dan mengechek ulang pelajaran yg sesuai dengan mapel hari ini.
Setelah selesai dengan buku dan seragam sang adik shani pun kembali membereskan tempat tidur chika. Merasa sudah selesai semua shani pun keluar dari kamar sang adik dan kembali ke dapur untuk menunggu sang adik di meja makan.
Chika yang sudah selesai dengan kegiatan mandinya dan memakai sedikit skincare dan bedak bayi. Chika memang selalu memakai bedak bayi karena menurut chika bedak tersebut wangi nya sangat enak jadi harum tubuh chika mempunyai wangi tersendiri.
Setelah itu chika pun tak lupa menggendong tas nya dan juga memakai sepatunya tak lupa juga chika mengambil dasinya untuk digantungkan dilehernya tidak mungkin chika akan memakai dasi tersebut. Chika pun keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah ia menuruni tangga demi tangga dengan cara meloncat agar melewati dua anak tangga, jika shani melihat chika seperti itu pasti akan mengomelinya karena itu sangat berbahaya untuk dirinya.
Saat sudah diujung anak tangga chika pun berjalan menuju meja makan dimana shani sudah menunggunya disana chika yang baru saja sampai didepan meja makan melihat shani yang sibuk dengan ponselnya ntah apa yang dikerjakan sang cici saat pagi ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/368302297-288-k107486.jpg)