06

2.9K 254 32
                                    

Sedangkan disisi lain mang ujang yang sedang menjalankan tugas dari si bungsu majikannya dengan tangan yang menjinjing sebuah kanton plastik yang berukuran sedang sudah dipastikan isinya cemilan junkfood. Mang ujang terus mencari pujaan hatinya siapa lagi kalo bukan bi aryati untuk memberikan plastik tersebut.

Dari ujung ke ujung akhirnya mang ujang menemukan sang istri yang sedang menyimpan baju yang sudah di strika dan akan disimpan dilemari, mang ujang pun mendekati bi aryati dengan hati hati.

"Nih belanjaan punya non chika"ucap mang ujang sambil menyodorkan plastik yang berisikan jajanan chika.

"Belanjaan apa?"

"Liat aja deh"timbal mang ujang bi aryati pun langsung melihat isi plastik tersebut ketika sudah melihat agak sedikit kaget karena isinya jajanan yang dilarang oleh shani.

"Terus?"

"Ya disuruh simpen diruang gamingnya tapi jangan ketauan sama non shani katanya"

"Kenapa atuh malah mau, kalo ketauan non shani bisa dimarahin ai bapak"ujar bi aryati

"Nya gimana atuh da ai dipaksa sama non chika bapak juga udh nolak da takut sama non shani"

"Yaudah mau disimpen dulu sana balik lagi ke pos"usir vi aryati kepada sang suami mang ujang pun langsung pergi dari ruang setrikaan.

Bi aryati yang melihat punggung dang suami sudah tidak terlihat lagi hanya bisa menggelengkan kepalanya, sedikit pusing dengan kelakuan anak bungsu dari majikannya dari dulu ada aja kelakuannya sering dimarahi hingga berujung dapat hukuman tapi tidak pernah kapok.

"Non chika.. Non chika nggak ada kapoknya"gumam bi aryati

Bi aryati pun menyimpan plastik tersebut dimeja kosong yang biasa dipakai untuk menyimpan baju yang sudah distrika tepat disamping meja strikaan. Setelah menyimpan plastiknya dan melanjutkan kerjaannya yang sempat tertunda tadi.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya bi aryati pun langsung menyimpan plastik belanjaan chika diruang gamingnya sesuai apa yang diucapkan oleh sang suami, ketika sudah menyimpannya bi aryati kembali ke dapur untuk memasak makan malam.

Sedangkan chika ia sudah dikamar dan baru saja selesai mandi yang ke tiga kalinya dalam sehari karena ia tadi main basket yang mengeluarkan keringat yang lumayan banyak sampai baju jersinya pun basah karena keringatnya. Setelah selesai ia duduk disamping shani yang sedang menghadap leptopnya ntah apa yang dikerjakan oleh sang cici.

Chika langsung memeluk sang cici dari samping shani yang merasakan itu tidak membuatnya risih malah menatap sang adik sambil tersenyum.

"Jangan bobo ya bentar lagi makan malam"ujar shani sambil mengecup kepala chika, chika hanya mengangguk.

"Cici adek haus mau nen"ucap chika yang kini memainkan rambut shani yang terurai.

"Kalo adek nen ntar nggak mau makan lagi"

"Ihh adek haus loh ci"

"Minum air putih aja ya adek jarang banget minum air putih cici perhatiin belakangan ini"bujuk shani

"Ndak mau ci maunya nen sebentar aja"rengek chika

"Kalo cici kasih adek mau makan nggak?"

"Iya adek ntar mam, tapi sekarang mau nen dulu cici"rengek chika sambil mendusel ke dada shani membuat shani kualahan.

"Aduhh iya iya tapi minum air putih dulu sedikit ya"ucap shani chika pun mengangguk.

Shani pun mengambil minum yang tadi ia bawa dan disimpan diatas nakas setelah itu langsung memberikan ke chika dan langsung diminum oleh chika, usai minum shani menyimpan kembali gelasnya ke nakas dan langsung menyikapkan kaos dan bra nya yang ia pakai chika yang melihat itu pun langsung menyambar nippel shani membuat shani bernafas lega.

dedek chikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang