Samar-samar cassia bisa mendengar ada suara pintu yang dibuka. Hanya saja, gadis itu berpikir bahwa itu cuman perasaan nya saja.
Tidak mungkin kan ada orang lain di kamar nya?
Entah kenapa juga mata nya terasa sangat berat. Dan bahkan kepala nya terasa pusing sekali.
Gadis itu bergerak gelisah dengan kedua mata yang masih terpejam. Dahi nya tampak berkerut dalam, seolah memaksa nya untuk segera membuka kedua matanya.
Berselang dalam beberapa menit, cassia merasakan ada kehadiran seseorang di samping nya. Sampai sebuah tangan yang mengusap kening nya, membuat cassia mau tak mau membuka kedua matanya.
Dan begitu mata nya terbuka, tiba-tiba matanya melebar ketika melihat sosok seorang pria bertudung hitam di sebelah nya.
Penerangan yang minim, membuat nya tidak bisa melihat wajah pria itu. Baru saja ingin mencoba bangkit dari sana, tubuh nya malah ditindih oleh pria itu.
Bukan hanya ditindih saja tapi pria itu juga mengunci pergerakan nya.
Sontak ekspresi gadis itu berubah panik apalagi saat dia menyadari bahwa kamar itu ternyata bukan kamar nya.
"Siapa?!" Serunya keras, sambil memberontak kecil.
Mendengar pertanyaan cassia membuat pria misterius itu mengulum senyum, tanpa gadis itu tau.
Dia tidak menjawab pertanyaan cassia, tapi tangan nya sudah terjulur untuk menyusuri wajah cantik nya.
Dengan penuh kasih, dia menjelajahi seluruh wajah cassia tanpa ada yang terlewat satupun.
Hingga ketika tangan itu berhenti di belahan bibir nya, kedua mata cassia hampir saja melompat keluar dari tempat nya.
"Sialan! Lepasin gue brengsek." Maki gadis itu, bergerak liar.
Namun sayang nya pergerakan yang dilakukan nya, tidak membuah kan hasil sama sekali. Kekuatan pria itu, jelas jauh berbeda dengan nya.
Rasanya cassia ingin menangis saja, terlebih saat dia merasakan bibir nya yang terus di usap oleh pria mesum itu.
10 menit telah berlalu, dan pria itu masih saja melakukan hal yang sama pada bibirnya.
Cassia yang melihat itu mulai jengah sendiri. Gadis itu mencoba berpikir, bagaimana dia bisa kabur dari pasien rumah sakit jiwa satu ini.
"Argh! Selalu aja disaat genting kek gini gue gabisa mikir sama sekali. Hua, sistem lo dimana? please tolongin gue. Tuan lo mau di unboxing." Keluh nya dalam hati.
Kepala nya sekarang mulai bercabang, dengan berbagai pemikiran negatif tentang apa yang akan pria lakukan padanya.
Padahal dia baru saja pulang setelah di culik. Lalu, dia kembali mengalami hal yang sama untuk kedua kalinya!
Betapa sial nya dia hari ini.
Melihat wajah cassia yang gusar seperti itu, membuat pria tadi merasa gemas. Wajah cassia yang panik bercampur khawatir, menjadi hiburan baru bagi nya.
Tanpa sadar, dia mulai memutus jarak mereka. Dan begitu dua pasang mata itu bersitubruk, raut wajah cassia berubah penuh keterkejutan.
"LOH?!" Teriak gadis itu histeris, astaga dia tidak tau bahwa novel sialan itu bisa se-plot twist ini.
"I miss you cassia, I miss you my little kitten." Ujarnya lirih, menghirup rakus aroma tubuh yang menguar dari tubuh cassia.
****
Sedang di tempat yang berbeda, terlihat beberapa orang pria yang berkumpul dengan raut wajah yang sama.
"Jika tau akan terjadi seperti ini, aku tidak mungkin meninggalkan dia sendiri." Ucap Lingga, sambil meraup wajah nya kasar.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Not Cinnamon Girl (END)
Genç Kurgu[Figuran, Mature, Harem, School, Action, Bad Words, Romantic, Love Language] Gresyda Nadira Ayu Siregar tidak pernah terfikirkan oleh wanita 25 tahun itu bahwa ia bisa masuk kedalam salah satu figuran novel yang baru saja dibacanya 'I Am Not Cinnamo...