Chapter 17 : Exhausted

424 71 29
                                    

Yoko Pov

Hari ini aku berangkat kuliah dengan perasaan Loyo dan tidak bersemangat sama sekali. Faye belum membalas pesan ku dari semalam dan cuma di read.

Kayaknya dia sibuk banget ngalahin Presiden. Hari ini hanya di isi satu mata kuliah, itu artinya aku bisa pulang lebih cepat atau pergi ke perpustakaan seperti biasanya.

I have no right to feel disappointed or be sulking all day just because Faye doesn't text me back since yesterday.

Maybe she's busy with her work or something. She does a lot of jobs and has responsibilities to her business.

Mungkin aku harus lebih mengerti, Faye kan bukan pengangguran, mungkin akunya saja yang berlebihan.

Sip, aku harus terbiasa. it's okay untuk sementara tidak komunikasi yang penting hati ini tetap terkoneksi ehehe.

Just tell me if you want to puke guys, I know it sounds cringe maybe.

"mau lunch sama I?"
Marissa mengikutiku keluar kelas saat mata kuliah sudah selesai. Kami berjalan berdampingan menyusuri koridor menuju tangga keluar.

"boleh, Subway yuk?" Aku merekomendasikan.

"you ada masalah? dari tadi diem aja, biasanya suka ceritain Faye" Marissa mungkin menyadari sikapku hari ini.

"gak ada cerita hari ini, tokoh utamanya belum bales chat gue dari kemarin"Aku menghentikan langkahku dengan wajah murung. Marissa hanya merespon dengan menghela nafas.

"you alay banget kalo lagi jatuh cinta, kayak anak SMA yang baru pacaran pengennya dikabarin terus 24 hours a day. You lupa Faye itu business women. Ya pasti sibuklah yoo" Marissa ada benernya juga.

"Sebagai calon pacar gue cuma khawatir"

"mau calon pacar kek, mau calon presiden kek you have no right for being like this, mungkin aja Faye lagi sibuk menyelematkan dunia" tukas Marissa

Aku tertawa kecil mendengar jawaban Marissa, kami berdua kemudian masuk kedalam mobil dan langsung menuju Restoran cepat saji yang aku rekomendasikan tadi.

Aku menyetir dengan santai sambil mengobrol mencoba mengalihkan pikiran ku dari Faye.

but deep down in my heart I really want to press a dial call in my phone and shout to her ears that I miss her.

If I can..

I want to tell you Faye, BUANG AJA ITU HAPE KE JURANG KALO GAK BISA NGASIH KABAR! CHAT KU CUMA DIBACA DOANG EMANG NYA AKU KORAN?!

Tapi aku tahan, soal aku ini princess.

"you kalo kangen sama dia, mending nanti kalo ketemu langsung ciuman aja" Kata-kata yang meluncur dari mulut Marissa langsung mengagetkan ku hingga aku gagal menyalip mobil truk di depan.

"what?"

"iya nggak sih?" Marissa meyakinkan.

Nice idea, but not nice for my image.

"bule, mulutnya dijaga ya! gak punya sopan santun ngomong kayak gitu sama princess" jawabku

"princess your ass, gak princess yang doyan cewek"

"ada kok, itu di drama GL Thailand" aku membuat pembelaan.

"You nonton drama GL?? ewww so disgusting "

"gak usah sok suci, I know you bitch! you have many story books of GXG SMUT on your fucking laptop"

Marissa langsung menatapku kaget.

DIE WITH SMILE  [FAYEYOKO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang