Chapter 7 : Aggressive movement

1K 89 21
                                    

Author note: (wajib di baca)
Maaf ya guys kalo cerita ini mengandung dua bahasa, karena di real life Faye dan Yoko fasih berbahasa Inggris Author jadi gak sulit untuk membayangkan mereka ngobrol.
kenapa gak pure bahasa Indonesia aja?
itu dia! Gue gak cuma Minjem 'nama' mereka, tapi juga minjem Character nya, bagi gue sangat sulit untuk melokal kan mereka, sama sulitnya kaya gue mencoba melokalkan Jenlisa 😭😭😭 wlwkwkwkkw
kenapa gak pure inggris??
karena aing nya gak pinter2 bgt bahasa inggris anjrot!! 😭
kenapa gak full Indonesia? karena gue sendiri butuh feel dan imajinasi untuk membayangkan mereka, dan sangat sulit rasanya membayangkan faye yoko ngobrol indo, maaf.
dan inilah jalan tengah yang membuat gue nyaman dan bisa mengembangkan cerita yang ada di imajinasi gue, semoga kalian bisa memaklumi gegesye I love all tee rak anjay!
kedepannya gue berusaha dengan komposisi 50%indo 20% english dan 30%Sunda. Hope you'll like it *bersyhandaaa

yodah lanjut ah, mumpung lagi bersemangat nih abis liat video yoko di tik-tok ehehe

*
*

6:00 at Cafe

"So.. you had a crush on Burj Khalifa?"

Aku berhasil membawa Marissa duduk di dalam Cafe dan menunjukkan nya siapa itu Faye. Marrisa harus tahu bahwa selera ku tinggi, literally Tinggi!

"are you done for checking out my future girlfriend?"aku menyikut pelan lengan Marissa yang masih memperhatikan Faye sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"are you done for checking out my future girlfriend?"
aku menyikut pelan lengan Marissa yang masih memperhatikan Faye sedari tadi.
Seems like my Best friend just drooling over Her beauty.

"If you change your mind for being gay and go back straight , I volunteer to finish your mission Yoko.."

"watch your mouth bitch! She is my treasure don't ever flirt with her or I break your neck!"

Marissa hanya tersenyum mendengar ancamanku.
Faye masih berada dibalik meja bar terlihat sibuk membuat pesanan kopi untuk pelanggan lain, dia menggunakan oversize vintage t-shirt dengan rambut panjangnya yang terurai terlihat sangat keren, tapi dia keren terus sih.

"now I doubt if she really just working in here, I think the owner Café more suite her"

"iya, Vibe nya bos banget ya? tapi waiters disini manggil dia Faye bukan Ibu bos" sanggahku, aku sendiri meragukan hal yang sama dengan apa yang dipikirkan Marrisa.

Cafe ini memang mewajibkan pegawainya memakai pakaian hitam, entah itu T-shirt kemeja atau polo mereka tidak menggunakan seragam hanya apron berwana coklat kayu untuk Barista dan Topi warna hitam yang dikenakan beberapa waiters, dan itu tidak semua memakai topi.

But Faye, she don't wear apron, her black T-shirt scream the luxury so loud. Barista mana yang pakai jam Rolex?

Now I am curious, who are you Faye?

DIE WITH SMILE  [FAYEYOKO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang