Satu minggu ini aku mulai disibukan dengan persiapan untuk kompetisi debat nanti, sepulang kuliah aku masih harus belajar dan berlatih di kampus sampai larut malam, ini adalah kompetisi bergengsi yang akan mewakili kampus kebanggaan ku.
Not to be over claim, aku memang terbilang cukup pintar di bidang akademis. sejak SD sampai SMA aku beberapa kali mengikuti olimpiade bahkan pernah menjuarai Olimpiade sains tingkat asia tenggara, I am born to be perfect, I am pretty, smart, rich, born from a good family with good reputation.
Alasan aku tidak memiliki banyak teman dan cenderung Introvert karena sedari kecil aku sudah sibuk untuk belajar dan mengikuti banyak les diluar jam sekolah, My parents never pushed me, but I do love to study.
And..
it's been five days, I don't see Faye at the cafe."Riss, can I ask you for help?" aku membuka obrolan dengan Marrisa yang baru masuk kedalam kelas.
"what's that?"
"I can't see Faye for five days due the hectic of my practice and study, so... can you see her for me?"
"Yo.. are you sure?"
"just go to the Cafe after class and tolong liatin dia, buat gue" sambungku lagi.
"you ask me to watch Faye for you?"
"exactly!"
Marissa hanya menggeleng sambil mengeluarkan jurnal yang akan kami prentasikan hari ini.
"why don't you do video call with her?"
aku menggeleng lesu.
"nggak mau, takut kedistrak, kan you tau I kalo udah belajar apalagi mau ikut kompetisi pasti fokus dan serius"
"iya sih.."
"so please, Mon amour" rengek ku lagi.
"nggak usah sok prancis, muka mu kuah tomyum banget yo"
"iya nanti pulang kuliah, shit! what on earth you involved me on your crazy love story !?"
"do it for our university babe"
"nggak masuk akal" Marissa mendesis.
*
*"ddrttt"
Smartphoneku bergetar ditengah keheningan auditorium, disini hanya ada aku yang sedang membaca materi debat dan dua orang mahasiswa lainnya yang akan ikut bersamaku ke Beijing nanti.
aku melirik jam di ponselku yang menunjukan pukul 7 malam, dan aku masih disini. Dilayar terlihat ada notifikasi dari Marissa.
saat aku membuka isi pesan itu foto Faye langsung memenuhi layar ponselku.tanpa sadar kedua sudut bibirku tertarik membayangkan jika aku berada disana.
[my future wife's look so fine🥰]
KAMU SEDANG MEMBACA
DIE WITH SMILE [FAYEYOKO]
Fiksi PenggemarYoko Apasra Apresiasi. was straight to the bone until she meet Faye. Debut pertama yoko menjadi seorang wlw yang jatuh cinta pada Faye. Tapi Faye nya enggak. "I have a crush on that sama Mbak-mbak barista yang keren itu" "Lucu banget ya Tuhan, apa...