Bab 7. Titik Balik

28 1 0
                                    

Hari itu, Adit dan Ibunya menghabiskan waktu berdua saja, mereka melepas Rindu karena memang akhir-akhir ini ibunya selalu sibuk. mereka mengobrol, nonton tv bersama-sama, bahkan belanja keperluan bersama-sama, hari itu benar-benar quality time-nya Ibu dan Anak ini.
Ketika malam tiba, sebelum tidur ibunya bicara pada Adit, ia meminta maaf jika seminggu ke depan jadwalnya padat, ia akan jarang berada di rumah padahal Minggu ini sudah masuk musim libur sekolah. Adit pun memaklumi kegiatan ibunya yang padat itu.
Keesokan paginya ketika Adit bangun, ibunya sudah tidak ada dirumah. ia pun langsung menuju dapur dan sarapan seorang diri. Namun tiba-tiba telepon rumahnya berdering, Adit segera mengangkat telepon, terdengarlah suara Tante Erna di telepon, sambil mendesah ia berkata: "Adit, sayang, mama Erna sudah tidak tahan lagi, mama langsung kerumah kamu sekarang ya!". lalu telepon pun ditutup oleh Erna. Adit melanjutkan sarapan nya, tak berselang lama suara telepon rumah kembali berdering. kali ini ternyata Tante Eva yang menelepon dan akan datang ke rumah Adit, namun Adit segera menolaknya, ia bilang jika hari ini dirinya ada les dan menyuruh Tante Eva untuk datang esok hari saja.
Setengah jam kemudian Tante Erna datang, tanpa banyak cerita mereka langsung bercinta di rumah Adit, mereka melakukannya secara estafet sampai hari mulai gelap. sekitar pukul 19:00, Tante Erna segera pulang. "Tante pulang dulu ya, keburu mamamu datang bisa celaka kita" Kata Tante Erna.
Benar saja, kurang dari setengah jam Ibu Yanti pulang, dengan membawa makan malam, mereka pun makan malam bersama di meja makan. Bu Yanti menanyakan kegiatan Adit hari ini. Adit hanya menjawab jika hari ini dirinya banyak tidur. Ibu Yanti juga memberitahu Adit jika esok pagi dirinya masih harus ke luar kota dan harus pergi pagi sekali. setelah makan malam mereka pun tidur.
Keesokan paginya, seperti biasa Adit terbangun dan Ibunya sudah pergi, ia langsung ke dapur dan sarapan. tak lama bel rumah berbunyi "ting-tang", dan ketika di buka ternyata Tante Eva yang berjanji akan datang, mereka pun bercinta lagi di kamar Adit. Di saat yang bersamaan, ketika Ibu Yanti sedang mengendarai mobilnya, tiba-tiba ia tersadar jika berkas-berkasnya tertinggal, ia pun langsung memutar balik mobilnya dan kembali menuju rumah untuk mengambil berkas yang tertinggal.
Sesampainya di rumah, Bu Yanti merasa ada yang janggal, pintu rumah tidak terkunci dan terasa sepi. Ketika masuk kedalam rumah, Ia mendengar suara desahan wanita yang sangat keras dari dalam kamar Adit. Bu Yanti sangat familiar dengan suara itu, dengan gugup Bu Yanti membuka pintu kamar Adit pelan-pelan sambil ber do'a didalam hati: "semoga bukan..semoga bukan" . dan ketika pintu di buka secara perlahan, ia melihat anaknya yang sedang di naiki oleh temannya sendiri. Bu Yanti segera menutup kembali pintunya perlahan, kemudian ia duduk di sofa, sambil menangis ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, ia tidak percaya hal ini terjadi pada dirinya. selama ia duduk termenung di sofa, suara desahan itu terasa semakin kencang. Dan beberapa menit kemudian keluarlah Tante Eva dan Adit dari dalam kamar, mereka terkejut mendapati ibunya Adit yang sedang menangis duduk di sofa. Eva dengan terbata-bata mencoba menjelaskan kejadian ini kepada ibu Yanti, namun Bu Yanti tanpa mengucapkan sepatah kata pun ia langsung menunjuk ke arah pintu keluar, dan Tante Eva pun langsung keluar rumah dan segera pulang.
Adit langsung menangis memeluk ibunya dan berkata: "maafkan aku mama". Ibu Yanti hanya terdiam. ia masih tidak percaya hal ini terjadi pada anak dan temannya.

Ibuku cinta pertamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang