Bab 5. Tante Erna

34 1 0
                                    

Dua Minggu telah berlalu, Adit kini tidak semurung beberapa waktu lalu, karena ia memiliki film dewasa dan bisa bermasturbasi untuk menyalurkan hasratnya. kehidupan dirumah pun mulai kembali normal, dengan tidak murungnya Adit, dan hilangnya kekhawatiran ibu Yanti yang merasa masturbasi Adit adalah hal yang wajar untuk anak seusianya.
Di suatu malam, ketika Adit dan ibunya menonton tv, bel rumah berbunyi "ting-tang".
ibunya Adit segera membukakan pintu. ternyata itu adalah Tante Erna, "jadi pergi kita Bu" ucap Tante Erna.

"ya, saya ganti baju dulu, setelah itu kita langsung pergi" ucap ibu Yanti sambil berjalan ke kamarnya.

"Mama mau kemana"? tanya Adit kepada ibunya.

ibunya menjawab: "Mama mau makan sama Tante Erna, sekalian mau berdansa di klub dansa. Adit tunggu dirumah ya, nanti dibawakan makanan. mama pulang agak malam, Tante Erna juga nanti malam akan menginap disini, sekalian mau mempraktekan pijat dan lulur sama mamah, karena ia baru saja belajar kursus pijat dan lulur".

Adit pun mengangguk dan tersenyum pada ibunya dan berkata "iya mah"

Kemudian ibu Erna duduk di sofa, disebelah Adit. sambil mengusapi punggung Adit, Tante Erna berkata: "Adit mau ikut engga?"

Adit menjawab: "engga Tante, Tante saja bersenang-senang dengan mama, kasian mama jarang sekali mencari hiburan".

sambil mengusapi punggung Adit dan tersenyum padanya, ibu Erna didalam hati berkata: "apa iya, anak sebesar ini sudah melakukan masturbasi"

sambil setengah bercanda, Bu Erna berkata pada Adit: "Adit mau dipijat dan di lulur sama Tante engga? Tante udah kursus pijat dan lulur lho"

sambil tersenyum malu, Adit menjawab: "engga Tante, mamah saja yang dipijat".

tak lama, ibu Yanti pun keluar kamar dan sudah siap untuk pergi dengan ibu Erna.
"mama pergi dulu ya nak" kata ibu Yanti. "iya ma, selamat bersenang-senang" jawab Adit.
Setelah mereka pergi, dalam hati Adit berkata: "Wow". Adit terkagum-kagum melihat Tante Erna yang begitu cantik, lekukan badannya sangat terlihat meski di balut dengan celana jins dan sweater ketat putih, sepatu hak tingginya membuat Adit mengingat akan koleksi film dewasanya.

Beberapa jam kemudian, suara mobil ibu Yanti terdengar sudah ada di garasi rumah, dari kejauhan terdengar suara tawa ibu Yanti dan ibu Erna, sampai mereka tiba di depan pintu rumah.
"Halo sayang, ini makananmu, ayo dimakan dulu" kata Bu Yanti kepada anaknya.

Adit pun langsung makan, sedangkan Bu Yanti dan Bu Erna duduk di sofa sambil mengobrol tentang sesuatu di klub dansa.

Sambil makan Adit pun mendengar obrolan mereka. Adit menangkap obrolan mereka adalah tentang seorang pria di klub dansa yang tertarik kepada Tante Erna.
Ditengah obrolannya dengan ibu Yanti, Tante Erna bicara kepada Adit :
"Hahaha, dengar Mamamu dit?, Mamamu bercandain Tante melulu. mana ada cowo yang suka sama Tante, sama nenek-nenek jelek seperti tante ini".
sambil tersenyum, Adit menjawab:
"kata siapa Tante jelek, apa yang diucapkan Mama itu benar, Tante itu cantik lho"

Adit yang sedang makan, dan Tante Erna yang sedang mengobrol, mereka sesekali saling curi-curi pandang di belakang ibunya Adit.

"baiklah, kita ganti baju dulu, setelah itu jadi kan ibu pijat dan lulur saya"? kata mama Adit kepada Bu Erna.

"Ayo, mari" jawab Bu Erna. mereka pun pindah ke kamar ibu Yanti, meninggalkan Adit yang sedang makan seorang diri di ruang keluarga.

Setelah Adit selesai makan, Adit pun menuju ke kamar ibunya, ia mengetuk pintu kamar ibunya dan meminta izin untuk nongkrong bersama karena kesepian. "Mama, bolehkah aku ikut masuk, disini sepi ma?"
"Sini sayang, ayo masuk, sini nongkrong sama mama dan Tante Erna kalau kamu kesepian di tengah rumah". jawab mamanya Adit dari dalam kamarnya.
Adit pun membuka kamar mamanya, dan melihat mamanya yang sedang telungkup hanya menggunakan handuk, sedang di pijat dan dilulur oleh Tante Erna. Adit menyalakan tv dikamar ibunya, kemudian naik ke ranjang ibunya, dimana diranjang itu juga ibunya sedang dipijat oleh Tante Erna.
Sambil nonton tv, Adit curi-curi pandang melihat Tante Erna yang sedang memijat ibunya, dengan menggunakan celana pendek dan kaos tidur. mata Adit terus tertuju melihat Tante Erna yang sedang memijat dengan posisi menaiki pinggulnya ibu Yanti dari belakang. sesekali Tante Erna memandang Adit dan tersenyum.
Beberapa menit kemudian ibunya Adit mulai terlelap ketiduran, kemudian Tante Erna menatap Adit, lalu berbicara tanpa mengeluarkan suara dengan bahasa bibir Tante Erna berkata: "Mau ya? dipijat sama Tante"?
Adit yang membaca gerak bibir Tante Erna hanya mengangguk sambil tersenyum. kemudian ia membangunkan ibunya yang setengah tertidur dan berkata: "Mama, Adit ke kamar dulu ya, Adit ngantuk". Adit pun segera pergi menuju ke kamarnya dan tidur.
Keesokan paginya, Adit, Ibu Yanti, dan Tante Erna sarapan bersama-sama di meja makan. Ibu Yanti bertanya kepada Adit: "Kamu hari ini libur ya?". Adit menjawab: "iya ma, gurunya rapat hari ini".

"Pagi ini Mama ada urusan diluar kota, jadi sebentar lagi Mama mau pergi, mungkin Mama baru pulang malam. kamu engga apa-apa sendiri dirumah?" kata Ibu Yanti. Adit pun menjawab: "iya ma, tidak apa-apa"
Kemudian Bu Yanti menawarkan tumpangan kepada Bu Erna jika Bu Erna hendak pulang. Namun Bu Erna meminta izin untuk tinggal dirumah Bu Yanti untuk beberapa jam, karena ia hendak ke supermarket sebelum pulang, dan supermarket baru buka pukul 10:00. Lalu Bu Yanti pun berpamitan kepada Adit dan Erna untuk pergi duluan ke luar kota karena ada urusan bisnis.
Setelah Ibu Yanti pergi, Tante Erna yang duduk berhadap-hadapan dengan Adit di meja makan mulai melirik Adit dengan tatapan menggodanya sambil menggigit bibir merah nya sendiri, kemudian tangannya memainkan rambutnya sendiri. Sambil tersenyum, ia berkata: "Katanya mau dipijat sama Tante". Adit hanya mengangguk malu, Tante Erna pun berdiri dari kursinya lalu menggandeng tangan Adit dan menuntunnya menuju kamar Adit.
Setibanya di kamar, Adit yang tingginya tidak lebih dari dadanya Tante Erna langsung di angkat ke atas ranjang oleh Tante Erna. lalu Tante Erna berkata: "lepas semua baju dan celanamu 'nak, lalu telungkup di kasur, kalau mau Tante pijat".
Dengan jantung yang berdetak kencang, Adit segera melepaskan semua kain yang menempel di badannya, lalu ia telungkup di kasur miliknya. Kemudian Tante Erna membasahi tangannya secara perlahan dengan baby oil, lalu mulai memijat telapak kaki Adit yang masih kecil itu. perlahan-lahan pijatannya mulai naik ke betis lalu ke paha bocah kecil itu. Ketika sampai area bokong dan selangkangan anak itu, Tante Erna memijatnya pelan dengan penuh perasaan, keringatnya mulai bercucuran. Adit yang dipijat di daerah sensitif itu hanya bisa terdiam, tegang dengan jantung berdetak kencang. Kemudian tiba-tiba Tante Erna berkata: "Sayang, Tante harus buka baju Tante karena baby oil ini bisa membuat baju Tante basah". Tante Erna langsung membuka seluruh baju yang dipakainya, kemudian melanjutkan memijat punggung Adit menggunakan baby oil.
Setelah selesai memijat punggungnya, Tante Erna berbisik ditelinga Adit, dengan nada pelan ia berkata: "balikin badannya sayang, sekarang di pijat bagian depannya". Kemudian dengan malu-malu Adit pun membalikan badannya, penis kecilnya berdiri tegak. Tante Erna hanya tersenyum simpul melihat penis Adit yang berdiri tegak, kemudian ia melanjutkan memijat paha bagian depan Adit dengan baby oil sambil sesekali menggoda Adit dengan menyenggol alat kelaminnya Adit seolah-olah tidak sengaja. kini pijatan Tante Erna pindah ke area dada kecilnya Adit, lalu Tante Erna mendekatkan kepalanya ke arah telinga Adit, lalu ia berbisik: "Sayang, kamu tidur saja biarkan, Tante memijatmu". Adit pun pura-pura tertidur. beberapa menit kemudian, Adit merasakan puting dadanya sedang dijilati oleh Tante Erna. meskipun terasa sangat geli tetapi Adit berusaha untuk menahannya dan tetap berpura-pura tidur. Tak lama dari situ, Adit merasakan apa yang pernah Tante Eva lakukan padanya dulu, hanya kali ini Tante Erna lah yang melakukannya, ia melakukan oral seks kepada Adit, Adit tetap menahannya dengan berpura-pura tidur. setelah melakukan oral seks, kini Tante Erna menaiki Adit dan menyetubuhi Adit. Adit yang sudah tidak kuat menahan akhirnya pura-pura bangun dan berkata: "apa yang Tante Erna lakukan"?
Tante Erna menjawab: "nikmati saja sayang, kamu juga tahu Tante lagi ngapain. Tante tahu kalau kamu suka nonton film dewasa dan suka bermasturbasi. maka nikmati saja apa yang Tante lakukan kepadamu". Akhirnya mereka pun bersetubuh ber ulang-ulang, mengingat ini adalah yang pertama kali buat Adit. mereka melakukannya sampai siang hari.

Ibuku cinta pertamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang