Semenjak saat itu, Adit menjadi anak yang pendiam. ia menjadi susah berkonsentrasi, karena isi kepalanya hanyalah bayangan perbuatan Tante Eva kepadanya.
Anak sekecil itu sudah merasakan ejakulasi. hari demi hari, ia mulai ingin merasakan lagi rasa yang pernah diberikan oleh Tante Eva kepadanya. disekolah ia mulai melirik guru-guru yang cantik, bahkan orang tua murid yang menurutnya cantik dijadikan khayalan di kepalanya. ia selalu membayangkan guru atau orang tua murid melakukan apa yang dilakukan Tante Eva kepadanya.
dan ia tidak tertarik sama sekali terhadap gadis-gadis kecil seumurannya. kini ia lebih suka kepada wanita dewasa seumuran ibunya.
Beberapa teman laki-lakinya suka membicarakan teman perempuan yang terbilang cantik di kelasnya, tetapi Adit tidak tertarik sedikitpun. ia lebih tertarik kepada wali kelasnya dari pada teman nya yang cantik.
Karena pergaulan dengan teman-temannya di sekolah, ia pun mulai mengenal film dewasa, seringkali dia mendapatkan film dewasa dari kawan-kawannya. jika pemeran wanita dalam film dewasa itu adalah gadis-gadis muda, Adit tidak akan menonton film itu, berbeda ceritanya jika pemeran film dewasa itu adalah wanita-wanita tua, maka ia akan menontonnya dengan sangat antusias, bahkan sambil masturbasi.
bahkan pernah suatu malam, ibu Yanti yang akan mengambil cucian Adit dan memergoki Adit yang sedang bermasturbasi sambil menonton film dewasa. ibu Yanti pun segera menutup pintu kamar Adit pelan-pelan, agar Adit tidak tahu jika ibunya telah memergokinya sedang bermasturbasi. ibu Yanti tidak tahu apa yang harus dilakukannya. ia bertanya-tanya dalam pikirannya, apakah hal ini adalah hal yang normal buat anak seusianya. mengingat ibu Yanti membesarkan anak laki-lakinya tanpa sosok seorang ayah.
kemudian untuk memastikan, ibu Yanti mencoba bertanya kepada kedua temannya, yaitu ibu Erna dan ibu Eva, menurut keduanya hal itu adalah hal yang normal. karena ibu Erna dan ibu Eva keduanya memiliki anak laki-laki juga. dan hal itu juga terjadi kepada kedua anak mereka.
Setelah itu Bu Yanti merasa sedikit lega. tetapi karena masih belum yakin, Bu Yanti mengajak Bu Eva untuk bertemu diluar rumah, untuk membicarakan tentang apa yang dilakukan Adit sambil menonton film dewasa.
Setelah bertemu dengan ibu Eva, Bu Eva menenangkan ibu Yanti, ia berkata: "engga apa-apa Bu, itu hal yang normal, itu terjadi juga kepada anakku. anak-anak seusia Adit memang seperti itu, ia mulai memasuki masa pubertas, ditambah lagi pergaulan anak-anak zaman sekarang Bu..". meskipun dalam hati Bu Eva tahu jika apa yang dilakukan oleh Adit kemungkinan adalah karena ulahnya.
di satu sisi, Eva merasa bersalah karena telah melakukan hal terlarang itu kepada Adit. namun disisi lain, ia merasa bangga pada dirinya, karena ia yang pertama memberikan pengalaman seksual kepada Adit. karena ia tahu bahwa pengalaman pertama akan dibawa seumur hidup, ia memiliki rasa bangga karena dirinya akan di ingat oleh Adit seumur hidupnya.
Sebenarnya ibu Eva adalah orang yang normal, ia tidak pernah melakukan hal serupa kepada anak lain, tetapi ada sesuatu di dalam diri Adit yang membuatnya menjadi bernafsu. bahkan sejak kejadian itu, ibu Eva juga sama seperti Adit, ia terus memikirkan perbuatan terlarangnya dengan Adit. bahkan ia terus mencoba untuk tidak datang kerumah Bu Yanti, karena takut kejadian itu akan terulang, namun meski batinnya memanggil tetapi ia berusaha untuk menahan hawa nafsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibuku cinta pertamaku
FantasySeorang anak yang tumbuh dalam keluarga disfungsional berusaha memahami ingatan bawah sadarnya dan menyadari kebenaran yang mengguncang tentang keluarganya. cerita berfokus pada emosi, konflik batin dan kompleksitas manusia.