Rumah megah keluarga Park terlihat ramai oleh orang-orang yang tengah sibuk menata dan mendekorasi ruang tamu luas disana. Berbagai hiasan khas pesta ulang tahun mulai tertata rapih memenuhi setiap sudut ruangan, balon berbentuk alphabet pun telah terpasang pada dinding utama yang membentuk nama dari gadis panda keluarga Park yang tak lain adalah Aurora.
Benar, besok adalah hari yang spesial untuk si gadis panda yang berulang tahun ke - 11, Aurora menginginkan pesta yang meriah di setiap momen bertambah usianya begitu juga para gadis Park yang lain dan tugas Mark juga Chaeyoung hanya menyetujuinya. Tak masalah jika itu membuat malaikat-malaikat cantik mereka bahagia.
Ruka, Pharita dan Asa sebagai yang tertua pun ikut turun tangan dalam dekorasi tersebut, mengamati dan mengoreksi setiap detail agar lebih sempurna sementara para adik kecuali Haram, masih berada di sekolah mereka masing-masing dan akan pulang beberapa jam lagi.
Pharita menoleh kearah dapur rumah mereka kemudian membawa langkah jenjangnya menghampiri beberapa orang yang tengah membuat kue dan cookies."Ahjumma, apa semua sudah selesai?"
"Hanya tinggal memberikan hiasan saja Nona"
"Ah nde, biarkan saja Ahjumma nanti aku dan Adik-adikku yang mendekorasinya" Ujarnya seraya menatap beberapa pegawai lainnya
"Jinjayo?"
"Em, lagi pula setiap ada yang ulang tahun kita yang menghiasnya sesuka hati"
"Baiklah Nona, Ahjumma akan menaruh cookies dan cake ini di lemari sana" Tunjuknya, Pharita tersenyum dan menganggukkan kepala kemudian berbalik kembali menuju ruang tengah bergabung bersama Ruka dan Asa.
"Eonnie, apa lagi yang harus kita tambahkan?" Tanya Asa, Pharita mengedarkan pandangan
"Sepertinya kita harus membeli beberapa bunga untuk menambah kesan cantik dan segar"
"Majayo, bunga apa yang kau butuhkan? Eonnie akan membelinya nanti sekalian menjemput para gadis" Tanya Ruka memastikan, Pharita nampak berpikir
"Em.. lebih baik aku ikut Eonnie, aku lupa apa nama bunganya tapi aku tahu rupanya"
"Geurae, kalau begitu kita akan pergi bersama nanti" Pharita menganggukkan kepala kemudian mengedarkan pandangan kembali memperhatikan para pekerja begitupun Asa dan Ruka.
°°°°
Berbeda dengan ramai di bagian rumah utamanya, di salah satu kamar bernuansa biru langit, seorang dengan kedua mata sayu nya tengah menatap nanar pada foto keluarga yang telah berusia lebih dari 5 tahun. Foto dimana ia tengah memangku sang adik bungsu dan adik panda nya dengan keempat kakak yang mengelilingi tubuhnya dengan tawa bahagia mereka. Pandangannya teralih pada foto lainnya yang juga telah berusia lama dimana kedua orang tuanya pun ikut ambil bagian dalam foto tersebut.
Satu jam bukan waktu yang cukup bagi Haram menatap dan menyelami ingatan manis masa kecil bersama keluarganya. Tawa riang dan pekikan kemarahan palsu seketika terngiang di pendengarannya membuat Haram dengan ikhlas memejamkan mata guna mempertahankan khayal yang menjadi favoritnya. Bibir berbentuk hatinya perlahan bergerak dan tertarik membentuk simpulan manis hingga kedua mata terpejam nya pun ikut dalam senyuman tersebut.
"Eomma.. Appa.."
Setitik air mata merembes keluar dari sela kelopak yang tertutup, Haram membiarkannya hingga tetesan lainnya pun ikut mendobrak dan luruh merayap melewati pipi dan berakhir di pangkuannya. Haram membawa kepalanya bersandar pada tepi meja belajar, tanpa berniat membuka mata dan kini membiarkan juga isakan terlantun lirih dari bibirnya yang terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babymonster Rami || So Far Away
FanfictionCeritaku hanya sampai disitu, tak ada kelanjutannya kalian menutup paksa buku yang masih berusaha ku tulis dengan tinta kalian menghentikan cerita yang baru akan ku mulai dengan aksara penuh makna semakin ku berusaha kembali meng-eja-nya, semakin ka...