#2

405 81 20
                                    

Haram, Ahyeon dan Asa baru saja turun dari mobil, si gadis blonde menarik kedua tali ranselnya dan berlari memasuki rumah megah mereka meninggalkan Ahyeon dan Asa yang berjalan pelan seraya bergandengan tangan.

"Haram-aa.."

"Selamat siang Eomma, Appa" Gadis kecil itu menghentikan langkah dan membungkukkan tubuh pada kedua orang tuanya yang terdiam di ruang tengah

"Mengapa kau terburu-buru sekali?"

"Eomma, apa Adik panda sudah makan? meminum obat?" Tanyanya mengabaikan pertanyaan Chaeyoung

"Belum, dia menunggu Kakak cantiknya"

"Pasti itu aku kan, Eomma?" Pandangan teralih pada Asa dan Ahyeon, Haram mengerucutkan bibirnya

"Ani, itu Haram" Balas Mark membuat Haram tersenyum lebar sementara Asa dan Ahyeon mendesah lesu

"Eomma, Appa, Eonnie, aku akan menemani Adik panda makan dan minum obat" Ia kembali membungkukkan tubuh kemudian berlari menuju dapur untuk mengambil makanan dan minum bagi sang adik.

Mark dan Chaeyoung tersenyum dan menggelengkan kepalanya, Ahyeon melepaskan genggaman tangan Asa kemudian naik keatas pangkuan sang ayah dan menyandarkan tubuhnya.

"Kau lelah?"

"Nde Appa, bolehkah aku cuti sekolah?"

"Cuti sekolah? Apa ada hal seperti itu Eomma? Appa?" Tanya Asa dengan wajah bingungnya membuat kedua orang dewasa itu terkekeh geli

"Tidak ada sayang, kecuali jika kau ingin berhenti sekolah. Tapi— kau tidak akan menjadi pintar nanti jika tidak bersekolah"

"Tapi mengapa Haram sangat pintar? Padahal aku dan dia satu kelas dan belajar bersama, mengapa Haram lebih pintar dari aku?"

"Mungkin karena Haram lebih fokus belajar" Balas Chaeyoung seraya mengusap surai hitam sang anak

"Molla, aku lelah dan aku akan tidur di sini saja" Gadis itu menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang ayah dan memejamkan mata, Asa menggelengkan kepala kemudian beranjak menuju kamarnya.

Kembali pada Haram, si gadis kecil kini tengah menyuapi adiknya makan, meski Aurora berulang kali merengek dan menolak namun Haram dengan kesabarannya mampu menangani hal tersebut. Tangan mungilnya meraih gelas minum bergambar panda dan membantu sang adik untuk minum.

"Adik panda, sekarang kau harus meminum obat"

"Ani, itu pahit Eonnie~" Rengek Aurora menggemaskan, Haram menggelengkan kepalanya

"Ini tidak pahit, ini rasa sirup strawberry dan sangat manis"

"Jinjayo?"

"Nde, cobalah sedikit" Aurora menjulurkan lidah, Haram menaruh ujung sendok di ujung lidah sang adik.

"Bagaimana? Manis?"

"Nde Eonnie, johaa"

"Sekarang buka mulutmu Adik, aaaaa..." Rora membuka lebar mulutnya saat Haram mulai menyuapinya obat kemudian kembali memberinya air minum.

"Kau pintar sekali Adik panda"

"Eonnie, temani aku tidul"

"Nde, bergeserlah sedikit" Si batita menggeser tubuhnya, Haram naik ke atas ranjang memakaikan selimut di tubuh Rora kemudian berbaring di sebelahnya, lengan mungil Rora dengan posesif memeluk tubuh Haram dan memejamkan mata menikmati usapan lembut tangan mungil Haram di kepalanya hingga tanpa sadar keduanya tertidur pulas.


Babymonster Rami || So Far AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang