Jaemin jelas panik ketika dirinya mengetahui jika renjun pergi meninggalkan nya.
Sepuncuk surat yang ia temukan di depan rumahnya dan dirinya melihat sudut ruangan begitu kosong.
"Kamu gak ninggalin aku kan ren? "
Ia terus mencarinya keberadaan renjun namun nihil.
Jaemin lelah akhirnya duduk terdiam sambil membuka surat itu dengan gemetar.
Hallo jaemin,
Jika kamu menemukan surat ini artinya aku dan anak-anak sudah pergi.Maaf jaemin, aku harus melakukan ini karna aku juga harus menyembuhkan luka aku juga.
Aku bawa anak-anak denganku, ku harap kamu bisa menerima nya dan kamu tidak usah mencari keberadaan aku dan anak-anak.
Terima kasih atas 8 tahun kita bersama walaupun selama itu kita sama-sama menderita.aku tau Kamu juga korban disini begitu pun aku.
Kita harus membenah-benah diri supaya hidup kita menjadi lebih baik.
Papa jaehyun menemui keluarga ku dan menceritakan semuanya lalu ayah ku marah, kecewa atas semuanya dan memilih untuk menjauhi kamu beserta keluarga kamu.
Jaemin jika kita suatu saat bertemu kembali jadilah jaemin dengan versi yang lebih baik.
Aku percaya kamu bisa membuktikan itu semua dan kamu bisa menjadi ayah yang baik untuk Anak-anak.
Aku bawa anak-anak ya bersama ku...
Maaf jika aku terkesan egois tapi aku juga tidak bisa jauh dari mereka.Maaf aku menyerah, kamu jangan dulu cari aku ataupun anak-anak ya. Nanti jika keadaan kita sudah membaik aku bakal temuin kamu sama anak-anak.
Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan kan jaem? Sekarang kita berada di situasi seperti itu.
Jaga kesehatan kamu ya, makan harus teratur dan jangan terlalu sibuk dengan kerjaan kamu pokonya kamu harus istirahat yang banyak dan jaga diri baik-baik ya jaemin?
Aku pamit ya semoga dengan ini luka aku bisa sembuh dan kita harus bahagia juga.
~huang renjun~
Setelah membaca surat itu jaemin menjatuhkan dirinya dilantai, air mata nya tidak bisa dia bendung lagi.
Tidak ada harapan dan kesempatan untuknya lagi.
Separuh dari jiwanya sudah pergi meninggalkan dirinya.
Permata yang seharusnya dia jaga dan rawat kini perlahan hilang.
Jaemin terdiam dengan tatapan kosong dan penampilan nya jauh dikatakan baik-baik saja. Jaemin menangis tersendu-sendu sambil mengusak rambutnya dengan kasar. Dirinya merutuki kesalahan nya.
"Bodoh"
Satu kalimat yang dia ucapkan lalu dirinya membenturkan kepalanya di tembok.Dadanya terasa sesak, darah yang mengalir dari kening membuat nya pusing namun dia abaikan.
Lebih baik dirinya tersiksa daripada pujaaan hatinya pergi meninggalkan nya dan dirinya meratapi atas kepergian itu.
Jaemin baru menyadari arti sebuah kehilangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Husband
RandomPernikahan merka memanglah karna keterpaksaan dan renjun mempertahankan pernikahan itu hanya demi anak-anaknya. Renjun juga harus menerima kenyataan tersebut apalagi suaminya tidak mencintai nya. Bagaimana jika jadinya hubungan pernikahan sudah 8...