Jaemin mencoba datang ke rumah milik renjun untuk menanyakan apakah anaknya itu ada disana? Jaemin bener- bener gak tau jika hari ini anaknya itu pulang cepat.
"Kenapa bisa secodoh ini" Jaemin berjalan gusar karna panik jika anaknya kenapa-napa.
Tampak dari raut wajah nya begitu sangat khawatir, tangan kekar nya mengetuk pintu itu dengan hati-hati.
Tok
TokKetukan pintu itu cukup nyaring bunyinya sehingga membuat si pemilik rumah membukakan pintu rumahnya.
"Ren, abang d rumah kan? " Jaemin menanyakan itu terhadap renjun.
"Abang tidur"
"Ren, maaf aku gak tau kalo misalnya setiap hari ini abang pulang cepat".
Renjun hanya tersenyum kecut ke arah jaemin membuat lelaki itu semakin bersalah.
"Apasih yang kamu tau tentang anak-anak? " Balas renjun membuat jaemin diam membisu.
"maaf,Tadi aku juga ada rapat "ucapnya berusaha meyakinkan lelaki mungil di hadapannya.
"Aku membaranikan diri untuk berbicara sama kamu karna aku gak Terima abang pulang dengan keadaan kecewa sama kamu, dia nangisin kamu" Rasa bersalah jaemin kian menjalar apalagi mendengar ucapan renjun.
"Aku mau ketemu abang, mau meminta maaf dan menjelaskan semuanya sama abang. "
Tangan renjun dia genggam namun dengan cepat renjun melepaskan genggaman itu.
"Aku tuh salah apa sama kamu sampe kamu seperti ini? Selama aku jadi istri kamu apa aku ada kurangnya? Kalo misalnya kurang aku mohon sama kamu untuk balas ke aku aja jangan ke anak-anak." Renjun mengungkapkan semua nya terhadap jaemin.
"Aku gak bisa liat anak aku ikut hancur juga jaem, kamu tau betapa sesaknya aku ketika liat abang pukul-pukul kepalanya sendiri, menyakiti dirinya sendiri. Demi Tuhan jaemin sakit, sakit banget liat anak aku seperti ini. "
Setetes air mata keluar dari mata renjun, ia mengungkapkan nya dengan bergetar. Jaemin tak kuasa melihat renjun hancur,dia sudah berjanji tidak akan menyakiti renjun. Rasanya jaemin ingin merengkuh tubuh itu dan menenangkan nya.
"Demi Tuhan renjun, aku gak bohong kalo aku ada urusan pekerjaan."
Renjun menggeleng tak percaya apa yang di katakan pria yang di hadapannya itu.
"Anak aku lihat kamu gendong anak itu" Lirih nya dengan bibir yang masih bergetar
"Abang nunggu kamu selama 2 jam? Dia liat kamu gendong anak itu dan neriaki kamu tapi kamu abaikan dia. Waras gak kamu jaemin?!?! " Renjun mengepalkan tangan nya, emosinya tidak bisa dia tahankan.
"Dia pulang naik bus dengan keadaan hancur, anakku jaemin... Anakku yang malang yang memiliki ayah seperti kamu. "
Jaemin diam membisu tidak membalas perkataan renjun. Kepala nya menunduk tak berani menatap bola mata yang di penuh air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Husband
De TodoPernikahan merka memanglah karna keterpaksaan dan renjun mempertahankan pernikahan itu hanya demi anak-anaknya. Renjun juga harus menerima kenyataan tersebut apalagi suaminya tidak mencintai nya. Bagaimana jika jadinya hubungan pernikahan sudah 8...