22. The Dreamer and The Seer

534 69 37
                                    

Salah satu ruangan di Istana Jinmu siang itu sunyi, hanya diisi dengan dengungan pelan monitor medis dan langkah para dokter yang bergerak di sekitar tempat tidur QuanRui. Cahaya terang siang hari menyelinap melalui jendela-jendela tinggi, menciptakan bayangan terang di perabotan mewah, tetapi ruangan itu terasa dingin—hening dan penuh kecemasan.

QuanRui terbaring tak bergerak, wajahnya pucat dan tampak lelah, seolah-olah hal yang ia alami telah menguras seluruh tenaganya. Para dokter berkumpul di sekelilingnya dengan serius, memeriksa denyut nadinya, memeriksa kulitnya dengan hati-hati untuk mencari memar yang terlihat, dan memindai tanda-tanda vitalnya. Salah satu dokter mengatur infus di lengannya, jarum yang berkilauan di bawah cahaya mengalirkan cairan dan nutrisi yang sangat dibutuhkan ke tubuhnya yang kelelahan.

Gyuvin duduk di sampingnya, diam dan tenang, tangannya menggantung di dekat tangan QuanRui, seolah ragu untuk menyentuhnya atau tidak. Wajahnya menunjukkan campuran kelelahan dan kelegaan, tetapi kekhawatiran telah mengguratkan garis-garis dalam di sekitar matanya. Ia hampir tidak berkedip, tatapannya terkunci pada QuanRui, seolah-olah takut jika ia mengalihkan pandangan, QuanRui akan menghilang begitu saja.

Salah satu dokter akhirnya mendekati Gyuvin, berdeham pelan. Ekspresinya menunjukkan ketenangan yang menenangkan. "Yang Mulia," katanya dengan suara rendah dan hormat, "secara fisik, Pangeran QuanRui dalam kondisi stabil. Kami tidak menemukan cedera parah, hanya beberapa memar dan luka kecil. Ia lemah karena dehidrasi dan kelelahan, tetapi itu adalah hal-hal yang dapat kami tangani dengan mudah."

Bahunya Gyuvin perlahan rileks, sebuah napas yang tidak ia sadari sedang ia tahan meluncur keluar dalam desahan pelan.

Dokter itu melanjutkan, nadanya berubah lebih lembut, lebih hati-hati. "Namun, kita perlu bersiap untuk dampak psikologis yang mungkin timbul. Trauma sangat umum dialami setelah situasi seperti ini, dan kita mungkin akan melihat tanda-tandanya dalam beberapa hari atau minggu ke depan. Tetapi tenang saja—kami akan terus memantau kondisinya dan memberikan semua yang ia butuhkan, baik secara fisik maupun mental."

Gyuvin mengangguk, tatapannya melembut ketika ia menyerap kata-kata sang dokter. Ia kembali memandang QuanRui, mengamati garis-garis tipis stres yang masih terlihat di wajahnya yang tidak sadar. Dengan lembut, ia menyibakkan sehelai rambut yang jatuh di dahi QuanRui, sebuah gerakan kecil seolah sentuhannya saja dapat memberikan sedikit kenyamanan.

Pintu berderit terbuka, dan Matthew masuk, ekspresinya menunjukkan campuran lega dan kejengkelan yang hampir tak tersembunyi saat ia melihat Gyuvin—kusut, jelas lelah, tetapi tetap bertahan di sisi QuanRui.

"Gyuvin," kata Matthew, nadanya tegas seperti biasa. "Kamu juga butuh perawatan medis. Aku ragu kamu sudah tidur atau makan dengan benar, dan dari penampilanmu, kamu butuh infus sama seperti dia."

Gyuvin menggeleng keras kepala, nyaris tidak mengalihkan pandangan dari QuanRui. "Aku baik-baik saja, Matthew. QuanRui lebih membutuhkannya. Aku hanya—"

Matthew memotongnya, menyilangkan tangan dengan tatapan yang tidak bisa dibantah. "Baik-baik saja? Kamu tidak beristirahat selama berhari-hari, dan kelihatannya kamu bahkan belum mengambil napas dengan benar sejak tiba di sini. Kamu bukan si paling tidak terkalahkan, Gyuvin. Kamu butuh cairan, butuh nutrisi, dan aku harus memeriksa luka-luka itu."

Saat Gyuvin tidak bergerak, Matthew memberinya tatapan yang menunjukkan kekhawatiran sekaligus ketegasan. "Ini bukan hanya tentang kamu lagi. Bagaimana kamu bisa membantu dia kalau kamu sendiri nyaris tidak bisa bertahan? Kamu tidak kambuh di waktu seperti ini sudah keajaiban, tetapi kita tidak bisa mengambil risiko itu. Kita tidak bisa mengabaikan kebutuhan tubuhmu."

Akhirnya, Gyuvin menyerah, meski dengan enggan, dengan desahan lembut. Tatapannya tetap tertuju pada QuanRui, tetapi ia mengangguk kepada Matthew, membiarkan dirinya dipandu ke kursi terdekat.

Crownbound [GYUICKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang