BAB 12

205 23 14
                                    

"apa tuan sudah puas menyiksa wanita itu"ucap Cantika mengalihkan pembicaraan dari awal nya membahas pekerjaan.

"Kau tau, selagi dia masih hidup dan bisa tertawa aku tidak akan merasa puas kecuali dia menderita dan mengakhiri hidup nya sendiri"ucap nya dengan penuh dendam

Cantika yang mendengar itu merasa puas, dia akan menjadi wanita satu satu nya yang Arga akan harapan nanti nya dia akan berusaha memikat hati Arga.

Percakapan mereka terus berlanjut dari topik ke topik lain nya sampai  ada ketukan pintu terdengar.

Didepan pintu ruangan kerja sudah berdiri Vera dengan membawa nampan berisi jus jeruk dan kopi susu dengan mbok sum dibelakang nya membuntuti Vera untuk membantu pintu agar terbuka.

Setelah pintu terbuka Vera masuk dengan minuman nya mbok sum hanya membukakan pintu selebih nya dia kembali lagi kedapur.

"Permisi tuan..."ucap Vera saat memasuki ruangan kerja Arga tapi tidak ada yang menyadari atau menyaut kedatangan Vera.

Dia melihat Arga dan sekertaris nya itu sedang berbincang ntah sedang membahas apa tapi terlihat asik baru kali ini dia melihat Arga dengan senyum santai ternyata sedekat itu mereka Vera merasa andai saja tidak ada kejadian mengerikan itu dan tetap bertemu Arga meskipun dia milik orang lain setidak nya dia tidak melihat sisi kejam nya Arga.

Vera pun kini melangkah menghampiri dua insan yang sedang mengobrol asik itu tapi dia tidak tahu bahwasanya Arga sudah menyadari kedatangan nya Vera dari saat melangkah masuk ruangan kerja itu hanya Arga tidak merespon dan malah berpura pura seakan sedang mengobrol asik.

"Permisi tuan..."ucap nya sekali lagi saat sudah mendekati mereka kini Arga dan Cantika bersamaan menoleh kearah sumber suara itu

"Ya taro saja disana"ucap Arga sambil menunjuk ke atas meja dan kembali menatap Cantika.

"Diminum tik tenang saja itu buatan mbok sum bukan wanita anak pembunuh itu"lanjut nya lagi.

Cantika hanya menahan senyum meledek nya saat mendengar apa yang diucapkan Arga tugas dia hanya membuat Arga semakin membenci wanita itu agar cepat mengakhiri pernikahan mereka.

Vera yang mendengar nya hanya bisa menghela nafas meski sakit tapi dia harus menahan nya.

Saat Vera ingin menyimpan minuman nya, Cantika dengan sengaja menghalangi langkah Vera dengan kaki nya saat Vera akan melewati untuk menaroh minuman itu di meja.

"Arghhhhh.....Prangggg...blyurr"suara rintihan dan pecah gelas menyatu dengan tumpah nya air minum itu.

"Astagaa... bajuu ku"ucap Cantika yang terkena tumpahan air jus

"Ceroboh sekali kau...begitu saja tidak becus hah!!! Kau tidak liat apa?! lihat semua nya jadi basah!"ucap Arga

"Maafkan saya tuan saya tidak sengaja, lagipula kakinya menghalangiku" ucap Vera berusaha membela diri

"Beraninya kau menyalahkan orang lain atas kesalahanmu!" Ucap Arga dengan nada yang tinggi

"Tuan, sekali lagi aku katakan bahwa aku tidak sengaja menjatuhkan semuanya, kakiku tersandung karenanya!" Ucap Vera yang sudah tak kuat menahan kekesalannya ditambah ia sudah lelah.

"Sudahlah, kalian berdua jangan berdebat, jika Vera mengatakan bahwa ini salahku, itu berarti ini memang salahku tuan arga. Mungkin aku tidak sengaja membuatnya terjatuh, maafkan aku" Cantika berusaha meyakinkan Arga dengan kata kata manipulatif nya.

"Apa yang kau katakan? Jelas ini salahnya! Dia tidak menggunakan matanya ketika berjalan. Wanita ini perlu diberi pelajaran agar dia mengerti!"ujar nya dengan nada tinggi
"Sekarang kau bereskan semua nya lap tumpahan yang kau perbuat sampai bersih!!"lanjut nya kembali menyuruh agar Vera membersihkan nya.

"Taa-pi tuan aku kan harus menjenguk ayah seperti nya tari bisa membersihkan ini semua"ucap Vera dengan hati hati sambil menunduk.

"Memang siapa yang mengijinkan mu menjenguk pembunuh itu hah!!"sarkas nya membuat Vera menatap Arga. 

"Tuan sendiri yang mengijinkan aku tadi jika semua pekerjaan rumah sudah selesai, dan sekarang sudah selesai tuan"ucap Vera yang masih menatap Arga.

"Sudah berani ya kamu menatap saya seperti itu hah! Sudah ada keberanian melawan juga wanita seperti mu tidak pantas menatap ku seperti menjijikan!!"ujar Arga semakin menjadi jadi ketika melihat perlawanan nya.

Cantika disana hanya menyimak pertengkaran mereka ia merasa senang saat melihat itu semua, merasa puas dengan pertunjukan yang ia buat.

"Memang nya kenapa tuan, memang bukan saya yang salah, dan tuan sudah mengijinkan saya untuk menjenguk ayah saya jika semua pekerjaan selesai, saya memang anak dari yang menabrak kekasih tuan tapi tidak seharus nya tuan seperti itu kenapa tuan tidak punya hati sekali sih saya ingin mengetahui keadaan nya ayah saya tuan tolong ijin kan saya menjenguk nya"ucap Vera yang tidak kuasa menahan tangis nya.

"Kejam? Aku ke kejam? Hahaha baiklah aku akan tunjukan bagaimana arti kata kejam sesungguhnya"ujar Arga dengan muka datar nya menghampiri Vera dan menarik tangan Vera keluar dari ruangan kerja nya.

"Tuann lepaskan aku sakittt jangan seperti ini"ujar Vera saat Arga menarik nya

"Arga mauu kemana kamu"teriak Cantika saat melihat Arga dan Vera berlalu dari hadapan nya.

"Sudah lah palingan Arga akan menyiksanya kasihan sekali dia menjadi anak pembunuh setidak nya itu akan mempermudah aku mendapatkan Arga"dengan senyum sinis nya Cantika keluar dan memilih balik ke apartemen nya toh dia sudah puas menyaksikan kesengsaraan Vera.










Mimin bingung mau lanjutin apa ngga soal nya sepi gini liat vote sama komen takut pada ga suka jadi Mimin jarang up tapi pas ada yang komen lanjutin Mimin jadii tersentuh:( aduhh aduhh kenapa jadi curhat gini:)

Sorry sorry heheh aga lebay dikit.
Sekian.
TERIMAKASIH JANGAN LUPA VOTE/SHARE/KOMEN YAA 🐾

HENTIKAN TUAN ARGA ||•21+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang