"Emhpph mphhh tuahhn eumhh lepashkann"Vera terus berusaha menggeleng gelengkan kepala nya.
Arga mengangkat tangan Vera keatas kepala nya dengan satu tangan dan tangan satu nya menelusup kedalam baju Vera dan meremas dua gundukan yang masih tertutup kain.
"Mphhhah ah lepass kan tuan jangan lakukan itu tuan aku tidak mau ahh"jerit Vera saat Arga masih Melakukan aksi nya.
Arga pun melepas tangan Vera dan merobek dres yang digunakan nya hingga tersisa bra dan celana dalam.
Vera terus menangis dia tidak mau jika semua yang ia bayangkan akan terjadi dia berharap seperti kemarin kemarin setelah ini Arga akan meninggal kan nya.
Namun nihil Arga semakin gencar menjamah tubuh Vera dari setiap inci tubuh nya tidak terlewat kan untuk dia cumbu.
Hingga Arga mulai melepaskan celana nya itu membuat Vera semakin bergetar hebat dia tidak ingin ini terjadi dia ingin mati saja.
Arga masih mengungkung tubuh Vera dan kembali melumat nya, Vera terus memberontak Hinggan mencakar punggung kokoh Arga namun itu semua tidak membuat Arga menghentikan semua itu malah semakin gencar.
"Diam lah atau kau akan merasakan rasa sakit yang amat sakit"ucap Arga yang menatap Vera dengan berlinang air mata.
"Kumohon tuan lepaskan aku, aku tidak mau kau merasa jijik bukan pada ku jadi jangan lakukan ini tuan"mohon Vera dengan tangan yang terus mendorong Arga.
Terus Arga mencekram kembali tangan Vera di dua belas sisi.
"Aku memang sangat jijik pada mu bukan berarti aku tidak tertarik pada tubuh mu"ucap Arga dan membawa tangan Vera keatas kepala nya lagi dengan satu tangan dan tangan satu nya lagi mencoba mengarahkan kejantanan nya menerobos lubang kenikmatan Vera.
Arga tidak bisa berbohong dengan tubuh kecil mungil Vera dan kulit putih mulus itu ia merasa gelap mata apalagi dengan perlawanan Vera membuat gairah nya semakin memuncak awal nya dia hanya ingin bermain sedikit seperti kemarin tapi entah kenapa sekarang ia menginginkan tubuh nya Vera.
Arga masih berusaha menerobos masuk tapi sangat susah namun ia menyadari sepertinya istri nya itu masih perawan dia terus mencoba sampai akhirnya berhasil masuk dengan bersamaan jerit Vera.
"Arghhhh ah sakittt tuan....sakit lepaskan"jerit Vera merasakan sakit sekali di area sensitifnya dia tidak bisa berontak karena tangan nya Arga kunci diatas kepala nya.
Vera merasa hancur sehancur hancur nya sudahlah semua nya sudah berakhir yang dia harapkan itu bukan seperti ini tidak apa jika dia yang mengambil kesucian nya tapi tidak seperti ini.
"Ahhh...."desah Arga setelah berhasil masuk
Arga langsung menggoyangkan pinggulnya nya dia tidak merasa iba dengan rasa sakit yang dirasakan Vera dia bahkan melumat kasar bibir nya Vera lagi dengan alunan desahan Vera yang merdu membuat nya semakin bersemangat.
"Kau memang pelacur ku... ahhh"ucap Arga disela sela lumatan nyaa sambil menggoyangkan pinggulnya dengan tempo yang sangat cepat
Vera mendengar nya teramat sakit bukan hanya sakit area sensitifnya namun hati nya juga ia ingin sekali mengakhiri semua ini dia sungguh benci dengan lelaki dihadapan nya ini mengapa takdir mempertemukan diri nya dengan pria ini.
Sungguh Vera tidak tahan dengan perlakuan nya Arga yang masih menggempur nya dari 1 jam yang lalu ntah kerasukan setan apa hingga dia tidak memberikan Vera istirahat hingga Vera merasakan pusing dan lemas tidak ada tenaga untuk memberontak.
"Ahhh enghh aku tidak bisa berhenti...."ucap Arga dengan keringat yang sudah membanjiri tubuh nya itu begitu pun Vera yang terlihat sexy di mata Arga ia seketika melupakan segala nya dan terus menggagahi Vera mungkin karena ini pertama kali nya ia mengagahi wanita perawan.
Dulu saat bermain bersama kekasih nya meta iya mendapati Mera sudah tidak perawan dan dia menerima nya karena terlalu mencintai Mera.
"Tuann ahhh nghhh aku mohon sudahh tuanh aku lelah..aku mohon berhenti..."lirih Vera yang sudah tidak tahan perbuatan Arga mengingat dia juga belum makan dari pagi.
Arga merasa akan ada yang keluar lagi dia mempercepat tempo goyangan nya hingga merasa akan ada yang menyembur.
Pandang Vera merasa mulai buram iya tidak kuat dia berharap mati saja malam ini dan hemburan sperma Arga yang ia rasakan dari tadi dan ini yang terakhir nya bersamaan datang dengan hembusan nafas Vera dan mata yang tertutup rapat.
"Ahhh argh ahh...."Arga bernafas terengah engah ketika sperma nya tepat keluar dirahim Vera.
Arga pun bangkit, namun dia merasa aneh saat melihat Vera tidak bergerak dan menutup mata nya.
"Heyy...heyy bangun Vera, veraaa"panggil nya sambil menepuk nepuk pipi Vera namun nihil tidak ada respon sama sekali.
"Tidakk... tidakk kau tidakk boleh mati sekarang bangunn"lanjut nya lagi ketika melihat tidak ada respon sama sekali.
Arga pun bergegas mencari ponsel nya dan mengenakan pakaian ia melihat jam dinding masih menunjukkan pukul jam 10 malam pasti teman nya yang seorang dokter masih bangun, Ia pun menelpon dokter itu.
"Halooo...""ucap Arga setelah melihat orang diseberang sana sudah mengangkat telponnya.
"Halo....kenapa ga tumben malam malam seperti ini kau menelpon ku apaa ad..."jawab sang dokter itu.
"Cepat kesini tidak usah banyak nanya kutunggu 5 menit kau harus berada dikediaman mu"ujar Arga tanpa menunggu lawan bicara menyelesaikan bicara nya dan langsung mematikan panggilan nya itu.
Kini Arga melihat wanita yang berada diranjang betapa kacau nya tubuh Vera, karena dia bekas tanda merah dibagian leher nya terlihat jelas dan mata yang basah akibat air mata bahkan pipinya sedikit merah dan bibir yang berdarah diujung bibir nya.
Ia pun mendekati Vera dan membenarkan tubuh Vera agar nyaman menyelimuti tubuh nya juga dengan selimut tebal nya. Kini ia sedang menunggu kedatangan teman nya yang seorang dokter itu.
Sekian.
TERIMAKASIH JANGAN LUPA VOTE/SHARE/KOMEN YAA 🐾
KAMU SEDANG MEMBACA
HENTIKAN TUAN ARGA ||•21+
FantasyArga Arta Wijaya yang biasa disapa Arga seorang CEO ternama dari Perusahaan terbaik se-Asia Yang sebentar lagi akan melaksanakan pernikahan nya dengan calon istri nya yang amat ia cintai Namun naas takdir tidak ada yang tau kekasih nya itu mengalam...