🧐Thirty Five🧐

573 56 21
                                    

Seminggu berlalu setelah menempati apartemen baru Kaisar. Asa merasakan sangat nyaman, walaupun apartemen lamanya pun sangat nyaman, namun ia lebih mempunyai tempat privasi karena Kaisar memilih 3 kamar dalam apartemennya.

Asa membuka matanya, ia menatap langit-langit kamarnya, cahaya matahari sudah masuk ke dalam apartemennya. Asa tersenyum karena ia merasa hidupnya sangat menyenangkan bersama Kaisar. Asa mulai memulihkan kondisi tubuhnya pasca keluar dari Rumah Sakit 1 Minggu lalu. Asa pun tidak merasa bosan karena Kaisar memperbolehkan Asa untuk mengganggunya dengan mengirimkan beberapa chat random kepada kekasihnya.

Namun, pendengaran Asa tiba-tiba terganggu saat ia mendengar suara pintu yang cukup kencang dari luar. Asa langsung duduk dan mengintip dari cela pintu kamarnya.

Asa melihat ada Kaisar berbicara dengan seorang laki-laki dewasa lebih paruh baya seperti Papanya. Mereka berbicara, bukan, mereka bersitegang karena raut wajah pria paruh baya itu terlihat tidak bersahabat.

"Sejak kapan kamu tinggalkan apartemen lama kamu Kaisar!!!"

"Pah, tolong pelankan suaranya."

"Kamu sendirian kan di apartemen ini, kenapa mesti pelanin suaranya Kaisar Mahendra!!!!"

Berkali-kali Kaisar menengok ke arah kamar Asa khawatir Asa mendengar teriakan Papanya.

"Kaisar pindah 1 Minggu lalu Pah."

"Apa alasan kamu pindah?? Apartemen lama masih bagus KAISAR!!!"

Apartemen lama itu adalah apartemen pemberian keluarganya. Walaupun Kaisar di usir, namun Kaisar hanya di beri 1 apartment beserta isinya dari orangtuanya. Asa tidak mengetahui kalau apartemen itu adalah milik keluarganya.

Suara pintu dari kamar Asa pun terbuka, Asa keluar dari kamar itu dan membuat Kaisar membulatkan matanya dan Papa Kaisar pun kaget dengan keberadaan laki-laki manis di dalam apartemen Kaisar.

"Siapa itu?? Kaisar?? Jawab!!"

Kaisar mengkode Asa untuk masuk kamar, namun Asa justru maju berjalan mendekati Kaisar dan menggenggam erat tangan Kaisar membuat Kaisar kaget luar biasa. Papa Kaisar pun kaget bukan main dengan tingkah laki-laki manis itu.

"Kenalkan nama saya Arliasa Renanda, saya Mate dari Kaisar Mahendra."

"Mate?? MATE?? HAHAHAH."

Suara gelegar tawa dari pria paruh baya itu terdengar tidak lucu sama sekali. Kaisar membisikkan sesuatu kepada Asa.

"Sayang, kenapa kamu keluar??"

"Dia Papa kamu kan??"

"Iya, dia Papaku. Kamu masuk lagi ke dalam kamar sekalian."

"Engga, aku mau dia tau hubungan kita."

"Tapi sayang -."

"Kaisar!!!!"

Kaisar belum selesai berbicara dengan Asa, tapi Papanya langsung memotong pembicaraan mereka.

"Sejak kapan kamu menyukai sesama lelaki?? Papa pernah menjodohkan kamu dengan anak kerabat Papa, dia jauh lebih cantik dan berprestasi, beda dengan dia dan yang terpenting adalah dia perempuan, bukan laki-laki."

Kaisar merasa Papanya telah melukai hati Asa, Kaisar menyuruh Asa berlindung di belakangnya. Asa pun berdiri di belakang Kaisar. Kaisar maju dan mendorong Papanya untuk keluar dari apartemennya.

"Kalau Papa hanya ingin berbicara tidak baik seperti ini, aku ga akan pernah izinkan Papa untuk datang dan menginjakkan kaki lagi di apartemenku Pah!!"

[sᴘᴇᴄɪᴀʟ ᴇɴɪɢᴍᴀ ᴀʟᴘʜᴀᴠᴇʀsᴇ] (𝙸𝙼) 𝙿𝙴𝚁𝙵𝙴𝙲𝚃𝙸𝙾𝙽 𝙰𝙶𝙴𝙽𝚃 || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang