🅱🅴🆂🆃 🅱🆁🅾🆃🅷🅴🆁
Hoseok terbangun dari tidurnya. Setelah bunyi alarm memenuhi ruangannya. Pemuda dengan seragam putih itu menuruni anak tangga dengan ransel hitam di punggungnya. Hari ini, hoseok tidak mengenakan almamater jas sekolahnya. Melainkan memakai cardigan berwarna coklat muda.
"Selamat pagi ahjumma!" sapanya, saat mendapati sang ahjumma sedang sibuk menyajikan makanan di meja makan.
"Selamat pagi tuan muda!" balas sang ahjumma tersenyum.
"Ahjunma, apa yoongi hyung sudah berangkat?" tanya hoseok.
"Belum, tuan yoongi masih di kamarnya!" dan benar saja. Tak lama, dari lantai dua turunlah seorang pemuda dengan seragam putih dibalut jaket berwarna hitam.
"Selamat pagi hyung!" sapa hoseok tersenyum.
"Hmm, pagi!" jawab yoongi, duduk di kursi paling ujung.
Yoongi menatap ke arah sang adik. Entah kenapa pagi ini hoseok nampak lebih ceria dari biasanya.
"Kau ini kenapa?" tanya yoongi. Mulai menyantap sarapannya.
Hoseok yang juga sudah mulai menikmati sarapannya, mengangkat kepalanya. Menoleh ke arah sang hyung dengan tatapan polosnya. "Memangnya aku kenapa hyung?"
Yang di tanya malah menggeleng. "Tidak, lanjutkan saja sarapanmu!!"
"Kemana paman pergi!!" monolog hoseok, hendak pergi ke tempat dimana mobil-mobil di parkirkan.
"Tunggu dulu!!" hoseok menoleh ke sumber suara. Mendapati yoongi tengah berdiri di depan pintu.
"Kenapa hyung?" tanya hoseok.
"Mmm....."
"Tidak, tidak ada." yoongi melenggang pergi memasuki mobil porsche yang sudah terparkir di depan rumah. Sedangkan hoseok masih berdiri di tempat, menyaksikan kepergian sang hyung.
"Aku kira yoongi hyung akan memberiku tumpangan!!"" batin hoseok dengan ekspresi sedikit kecewa.
•••
"Hoseok!!" panggil seorang pemuda dari arah belakang hoseok.
"Heeseung hyung!!" pemuda enam belas tahun yang awalnya nampak murung itu, kini tersenyum sumringah. Berlari kecil ke arah yang memanggil lalu memeluk tubuhnya erat.
Dan rupanya, yoongi yang masih berjalan tak jauh di depan hoseok itu mengetahuinya.
Pemuda dengan jaket hitam itu menoleh kebelakang. Melihat dengan kedua matanya sendiri, sang adik memeluk musuh bebuyutannya. Dan tanpa ia sadari, kedua tangannya mengepal kuat.
"Heeseung hyung, aku merindukanku hyung!!" ujar hoseok, melepaskan pelukannya dari pemuda yang dua tahun lebih tua darinya itu.
Sedangkan heeseung tertawa kecil. "Hhhh..... Kita hanya tidak bertemu sehari."
"Dan kau sudah rindu hyung?" tanya heeseung, sedangkan yang ditanya mengangguk-angguk kecil sebagai jawabannya.
Tangan heeseung terangkat, mengusap lembut rambut adik kelasnya itu. "Kau ini menggemaskan sekali."
"Berapa usiamu sebenarnya!!" tanya nya.
"Aku sudah berusia enam belas tahun hyung!!" jawab hoseok. Menyingkirkan tangan heeseung dari atas kepalanya, lalu merapikan kembali rambutnya yang sedikit berantakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST BROTHER - On Going
Teen FictionYoongi dan hoseok. Dua saudara dengan kepribadian berbanding terbalik. Yoongi yang memiliki sifat cuek, dingin, kaku, tidak berperasaan dan bodo amatan. Memiliki adik hoseok yang sifatnya polos, baik hati, ceria, mudah penasaran, dan tidak mudah men...