19

72 16 21
                                    

🅱🅴🆂🆃 🅱🆁🅾🆃🅷🅴🆁

"Hoseok, kau baik-baik saja?" dokyeom yang posisinya berada di depan hoseok, menoleh kebelakang dengan tubuh sedikit di condongkan lebih dekat dengan hoseok.

Yang di tanya menggeleng. "Tidak, aku tidak papa."

"Hanya tiba-tiba sedikit pusing saja."

"Palingan karena aku tidur larut malam,semalam!"jelasnya tersenyum tipis.

"Tetapi hoseok, wajahmu kenapa mendadak pucat begitu?" kali ini mita yang bertanya.

Lagi-lagi hoseok menggeleng. "Aku sungguh baik-baik saja."

"Kalian tidak perlu mencemaskanku!"

Tiba-tiba, sang ketua kelas mengumumkan agar mereka segera mengganti seragamnya ke seragam olahraga. Sebab jam pertama adalah pelajaran olahraga.

"Hoseok, apa tidak sebaiknya kau ke ruang kesehatan saja?"

Dokyeom mengangguk. "Hm, vernon benar!!"

"Sebaiknya kau ke ruang kesehatan saja, dan istirahat disana!!" lanjut dokyeom.

"Aku sungguh baik-baik saja!"

"Terimakasih karena sudah mencemaskanku!!" jelasnya hoseok yang sudah mulai melepaskan kancing seragamnya satu persatu, dan menggantinya dengan kaos olahraga.

"Kalian tau, aku dengar pak kim semakin kejam!!" ujar vernon. Memasukkan seragam putihnya ke loker. Begitupun dengan dokyeom dan hoseok.

"Kau tau dari mana vernon?" tanya hoseok.

"Aku dengar dari anak kelas sebelah!"

"Guru olahraga mereka juga pak kim!“

Vernon terus bercerita. "Mereka bilang, pernah ada salah seorang teman sekelasnya yang terlambat datang ke lapangan."

"Dan kalian tau apa yang terjadi setelahnya?"

Dokyeom menjawab. "Ck, mudah sekali ditebak."

"Pasti dihukum kan?" ujarnya. Kini ketiganya berjalan menuju lapangan.

Vernon mengangguk. "Ya, kau memang benar."

"Tetapi bukan hanya si pelaku yang mendapat hukuman!"

"Jangan bilang..... Semua teman sekelasnya juga?" kali ini hoseok yang menyaut. Dengan raut wajah terkejut.

Lagi-lagi vernon mengangguk. "Seratus dolar untukmu!!"

Hoseok terkejut, begitupun dengan dokyeom.
Saat tiba-tiba teman Amerika nya itu mengeluarkan selembar uang seratus dolar dari dalam sepatu kanannya.

"Nah, terimalah."

"Kau tidak mau?" tanya vernon. Menyodorkan uangnya ke arah hoseok.

Hoseok yang masih belum seratus persen sadar menerima uang kertas itu begitu saja.

"Vernon, kau menyimpan uangmu di dalam sepatu?" tanya dokyeom tak percaya. Sedangkan hoseok mengecek dolar yang kini berada di tangannya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEST BROTHER - On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang