Kisah tentang Salmita Isvara, Gadis yang berjuang untuk hidup dan matinya. Kepergian kedua orang tuannya membuat Salmita harus bertemu dengan sosok lelaki yang ternyata adalah Dosen muda di kampusnya, Alfarez Davindra. Namun sialnya, Salmita malah t...
Salmita memandang deburan ombak yang berkilau di depan matanya, senyum manis tak henti menghiasi wajah cantiknya. Di tengah keindahan alam yang menyapu hatinya, ia mengenang perjalanan cinta yang dimulai dengan niat untuk membayar hutang keluarganya. Namun, tak disangka, jalan hidupnya membawanya kepada Alfarez Davindra, pria yang membawa warna baru dalam hidupnya.
Setiap detik yang dihabiskan bersamanya terasa seperti momen berharga yang dipenuhi kasih sayang. Alfarez bukan hanya sekedar kekasih, tetapi juga sahabat sejati yang selalu ada untuknya. Bersama-sama mereka melewati suka dan duka, dengan berpegangan tangan erat. Kehangatan cinta mereka semakin sempurna dengan hadirnya Naomi Tanaya Davindra, putri kecil yang menjadi cahaya harapan dalam hidup mereka.
Saat melihat Naomi bermain di tepi pantai, Salmita merasa hatinya dipenuhi kebahagiaan yang tak terlukiskan. Melihat Alfarez tersenyum, ia tahu bahwa mereka telah menemukan rumah dalam satu sama lain. Cinta yang diawali dengan saling menguntungkan kini malah tumbuh menjadi ikatan yang kuat, membuat setiap deburan ombak terasa seperti lagu cinta yang menyatukan mereka selamanya.
Alfarez memeluk tubuh Salmita dari belakang, mengatur napasnya agar dapat merasakan kehangatan cintanya yang melingkar lembut pada tubuh indah wanitanya.
"Cantik sekali pemandangan ini, tapi jauh lebih cantik ketika aku melihatmu di sini, bersamaku," Alfarez berbisik lembut, senyumnya tak pernah pudar ketika menatap Salmita.
Salmita menoleh sedikit, wajahnya berseri-seri. "Kamu selalu tahu bagaimana cara membuatku merasa istimewa, Al," jawabnya.
"Karena kamu memang istimewa, Salmita. Setiap detik bersamamu adalah anugerah," ujarnya sambil mengalihkan pandangannya ke arah Naomi yang sedang asyik bermain pasir.
"Lihatlah Naomi, dia sangat bahagia. Merasa dikelilingi cinta kita," tambah Alfarez, matanya berkilau melihat senyum manis putri mereka.
Salmita melingkarkan tangannya di sekeliling lengan Alfarez, "Dan ini semua berawal dari perjanjian konyol yang aku setujui dengan Mami. Bahkan aku gak pernah berfikir akan menemukan cinta sejati bersamamu."
Alfarez menatapnya dalam, "Cinta kita adalah hal terindah yang bisa kita ciptakan dari semua itu. Kamu adalah segalanya bagiku."
Dengan suara lembut, Salmita menjawab, "Dan kamu adalah pelindung jiwaku, Al. Bersama kita, segalanya terasa sempurna."
Mereka berdua tertawa kecil, merasakan kebahagiaan yang mengalir di antara mereka, sementara angin laut berbisik lembut seolah turut merayakan cinta yang tumbuh di antara keduanya.
**
Hari itu cerah, matahari bersinar hangat di cakrawala, memantulkan kilau keemasan di atas ombak yang berirama lembut. Di tepi pantai yang ramai, Naomi, gadis kecil yang baru saja menginjak tiga tahun dengan rambut pendek tergerai dan mata ceria, berlari ceria menghampiri Alfarez dan Salmita, kedua orang tuanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.