Sebenarnya

1.2K 65 1
                                        

Karmen adalah seorang perempuan cantik, cerdas, dan ambisius. Rambutnya yang hitam legam selalu terurai sempurna, matanya tajam seperti elang, dan senyumnya selalu menyimpan seribu makna. Namun, di balik kecantikan dan kecerdasannya, Karmen menyimpan dendam yang membara terhadap Salmita, istri dari Alfarez, seorang pengusaha sukses di kota itu. Dendam itu bermula dari masa lalu, ketika Salmita merusak hubungan Karmen dengan seseorang yang sangat dia cintai. Karmen bersumpah akan membalasnya, dan dia pun merancang rencana licik untuk masuk ke kehidupan Alfarez.

Alfarez adalah pria tampan, berwibawa, dan sangat dihormati di dunia bisnis. Dia dikenal sebagai sosok yang tegas namun adil. Namun, di balik kesuksesannya, Alfarez tidak menyadari bahwa istrinya, Salmita, sebenarnya adalah perempuan yang licik dan penuh strategi. Salmita tahu bagaimana cara memanipulasi situasi untuk melindungi dirinya dan kepentingannya. Dan ketika Karmen mencoba masuk ke kehidupan mereka, Salmita sudah siap dengan rencananya sendiri.

***

Karmen memulai rencananya dengan mendekati Alfarez melalui dunia bisnis. Dia tahu Alfarez sedang mencari rekan untuk mengembangkan proyek properti baru di pinggiran kota. Dengan kecerdasan dan kharismanya, Karmen berhasil menarik perhatian Alfarez. Pertemuan demi pertemuan diadakan, dan Karmen perlahan-lahan mulai masuk ke dalam lingkaran kehidupan Alfarez.

"Proyek ini akan membawa keuntungan besar untuk kita berdua, Alfarez," ujar Karmen suatu sore di kantor Alfarez, sambil menyodorkan proposal yang sudah dia persiapkan dengan matang. Alfarez mengangguk, terkesan dengan profesionalisme Karmen. "Kamu memang luar biasa, Karmen. Aku yakin kita bisa bekerja sama dengan baik," jawabnya.

Tapi, di balik senyum manisnya, Karmen memiliki agenda lain. Dia mulai mengirimkan pesan-pesan misterius ke Salmita, mengintimidasi dan membuatnya gelisah. "Kamu tidak pantas berada di sisinya," tulis Karmen dalam salah satu pesan yang dikirimkan ke ponsel Salmita. Salmita, yang sejak awal sudah curiga dengan kehadiran Karmen, mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Salmita bukanlah perempuan yang mudah ditakuti. Dia tahu Karmen memiliki dendam terhadapnya, dan dia pun mulai menyusun rencana untuk membalas. Salmita meminta bantuan Darwin, sahabat sekaligus rekan bisnis Alfarez, untuk menjebak Karmen. Darwin, yang selalu setia pada Alfarez, setuju untuk membantu Salmita.

"Kita harus membuatnya percaya bahwa rencananya berhasil, lalu kita akan menjatuhkannya," ujar Salmita suatu malam saat berbicara dengan Darwin di sebuah kafe terpencil. Darwin mengangguk, matanya penuh tekad. "Gue akan memastikan Karmen terjebak dalam permainannya sendiri," jawabnya.

Tanpa Karmen sadari, setiap langkah yang dia ambil sebenarnya sudah diprediksi oleh Salmita dan Darwin. Ketika Karmen mencoba memanipulasi Alfarez dengan memberikan informasi palsu tentang proyek mereka, Darwin sudah siap dengan bukti-bukti yang menunjukkan kebohongan Karmen. Ketika Karmen mencoba mendekati Alfarez secara personal, Salmita muncul dengan elegan, menunjukkan bahwa dia adalah istri yang setia dan tak tergoyahkan.

Puncaknya adalah ketika Karmen mencoba memfitnah Salmita dengan menyebarkan rumor bahwa Salmita berselingkuh. Tapi, Salmita sudah menyiapkan segalanya. Dia dan Darwin mengumpulkan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Karmenlah yang sebenarnya mencoba merusak hubungan mereka.

Suatu hari, di kantor Alfarez, suasana tegang terasa begitu kental. Karmen, dengan langkah percaya diri, memasuki ruangan itu, yakin bahwa rencananya akan berjalan mulus. Namun, dia tidak menyadari bahwa Salmita sudah menunggunya dengan senyum dingin di bibir.

"Kamu pikir kamu bisa mengalahkanku, Karmen?" ujar Salmita, suaranya tenang namun penuh dengan kemenangan. Matanya menatap tajam ke arah Karmen, seolah-olah menembus setiap lapisan pertahanan yang Karmen coba bangun.

Faultiness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang