Di saat Ciara sedang terbakar api cemburu karena ucapan Jordan, Salmita malah tengah asik mengambil beberapa foto di dalam kamar hotel mewahnya lalu mengunggahnya ke sosial media miliknya.
"Pasti si Ciara, Ciara itu kaya cacing kepanasan sekarang hahaha," ucapnya setelah berhasil mengunggah fotonya.
Tujuan Salmita memang ingin membuat Ciara iri dengan hidupnya. Padahal sebenarnya dia juga masih sendiri di kamar, Alfarez belum tiba sampai sekarang.
"Bejirrr! tante ternyata grecep juga ya?" ucap Salmita saat melihat Ciara menyukai unggahannya barusan.
"Nanti kalau Alfarez udah sampai gue bakalan cari cara biar bisa ambil foto berdua seromantis mungkin biar Ciara semakin mati gaya! Salmita di lawan hahahaha," lanjutnya sambil tertawa puas.
"Udah ah, waktunya menikmati liburan yang mewah ini! Ah, bahagianya Nyonya Davindra."
Sumpah, Salmita tidak peduli dengan Alfarez yang mungkin kini sedang di landa perasaan bimbang untuk memilihnya atau malah memilih kembali ke Ciara. Untuk apa Salmita membuang waktunya hanya demi lelaki yang tidak memikirkannya. Kalau memang Alfarez masih mencintai Ciara, ya biarkan saja yang penting sekarang dia bisa menikmati harta Alfarez terlebih dahulu.
***
Salmita baru saja terbangun dari tidurnya, "Sialan malah ketiduran, mana perut gue belum ke isi lagi," gumam Salmita sambil menatap jam dinding hotel yang kini menujukan pukul enam sore.
Salmita meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas lalu membaca pesan dari Alfarez yang lelaki itu kirim setengah jam yang lalu,
Alfarez
Aku sudah sampai bandara.
Salmita hanya membaca pesan Alfarez tanpa berniat untuk membalasnya. Dia memilih berjalan menuju kamar mandi untuk bergegas mandi dan ingin tampil cantik di hadapan suaminya. Dia ingin membuat Alfarez terpesona dan selalu merasa nyaman di dekatnya.
Sementara itu Alfarez yang kini sudah berada di dalam mobil dengan membawa sebuket bunga yang sengaja ia beli sebelum menuju hotel di mana Salmita kini berada di buat kesal karena istri cantiknya itu hanya membaca pesannya tanpa berniat membalasnya.
"Jangan sampai aku lihat kamu malah asik berduaan dengan Jordan, Salmita!" ucapnya menahan rasa panas di dalam hatinya.
Sesampainya di hotel, Alfarez di antar oleh satu petugas hotel menuju kamarnya.
"Kenapa nggak di kunci?" ucap Alfarez saat mencoba membuka pintu kamar hotel istrinya.
"Salmita!" panggil Alfarez saat berhasil masuk ke dalam kamar.
Alfarez berjalan ke arah balkon kamar hotel yang sedikit terbuka berharap Salmita di sana.
Grep!
Sebuah tangan mungil tiba-tiba memeluknya dari belakang membuat Alfarez sedikit terperanjat kaget.
"Sayang! Kenapa lama banget sih datengnya? Aku kangen," ucap Salmita manja.
"Hei, kamu dari mana? Bahkan sedari tadi aku mencarimu Salmita. Bisa nyalakan lampunya sayang?" tanya Alfarez yang di angguki oleh Salmita.
Salmita melepaskan pelukanya pada tubuh suaminya lalu berjalan untuk menyalakan lampu kamarnya yang memang sedari tadi ia biarkan mati.
Perempuan itu seketika tersenyum bahagia saat melihat Alfarez membawa sebuket bunga di tangannya, belum sempat Alfarez membuka suara, Salmita kembali berjalan mendekat ke arah suaminya lalu meletakan ke dua tangannya di atas leher Alfarez kemudian dengan gerakan cepat Salmita melumat bibir Alfarez bahkan dengan berani Salmita memainkan lidahnya membuat Alfarez sedikit menggeram. Ciuman itu cukup lama mereka nikmati bahkan di antara mereka enggan untuk menyudahi, semakin lama semakin panas bahkan kini tangan Alfarez tidak tinggal diam mulai bergerak abstrak di atas tubuh Salmita. Salmita tidak peduli dengan penampilannya yang kini sudah berantakan, padahal tadi dia berniat mengajak Alfarez untuk makan malam di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faultiness [END]
RomantizmKisah tentang Salmita Isvara, Gadis yang berjuang untuk hidup dan matinya. Kepergian kedua orang tuannya membuat Salmita harus bertemu dengan sosok lelaki yang ternyata adalah Dosen muda di kampusnya, Alfarez Davindra. Namun sialnya, Salmita malah t...
![Faultiness [END]](https://img.wattpad.com/cover/370467541-64-k202173.jpg)