Hari ini, mereka semua berencana untuk piknik bersama. Destinasi mereka di taman milik keluarga Alejandro. Satu taman yang luas dan lengkap sama danau nya.
Para cewek sibuk menyiapkan makanan, sementara para cowok memasang camp untuk mereka berlindung dari panas.
Nadia menarik Laura ke satu sudut jauh dari semua orang.
"Ra, gue mau nanya. Lo liat liat ada yang berubah sama Dika ngga?" tanya Nadia membawa Laura duduk di bawah pohon.
"Maksud lo?" tanya Laura.
"Ya gitu, menurut lo gimana kelakuan nya? Apa ada yang aneh?"
"Aneh sih, akhir akhir dia sering keluar malam.Katanya ada teman yang ngajak. Dia juga udah ngga pernah bareng kita kan di kantin. Sama anak baru itu terus. Ini gue lagi bingung, tumben hari ini dia mau ikutan ngumpul" balas Laura melihatt Dika dari kejauhan.
Nadia terdiam, emang benar apa yang dikatakan Laura. Dika udah jarang ngumpul bareng mereka. Selalu sibuk sama kegiatan nya sendiri.
"Lo kenapa Dik? Kenapa lo berubah?" batin nya. Turut menatap sahabat nya dari jauh.
"Terus hubungan kalian gimana?" tanya nya.
"Gue bole jujur ngga sih Nad?" tanya Laura menunduk sedih.
"Kami udah ngga sedekat dulu, dia udah ngga pernah nelfon atau chat gue kalau bukan gue yang mulai. Dia udah ngga pernah dekatin gue lagi. Sebenarnya gue ini masih pacar nya ngga sih?" luah nya sedih. Laura menangis dalam pelukan Nadia.
"Lo yang sabar ya, gue juga gatau kenapa dia bisa berubah gitu." balas Nadia. "Biar gue yang ngomong sama dia" imbuhnya lagi mengusap lembut pungung cewek itu.
Detik berlalu, Nadia dan Laura kembali menyertai mereka. Atas permintaan Laura sendiri, Nadia mendiamkan diri dan tidak membuka mulut tentang hal itu.
Nadia cuman menunggu waktu yang pas untuk menarik Dika jauh dari sana. Dia harus menanyakan hal itu hari ini juga!
Dan sepertinya, keadaan mendukung nya. Terliat Dika berjalan menjauh begitu mendapat panggilan telfon. Nadia menyusul nya tanpa disedari oleh cowok itu. Dia bersembunyi di sebalik pohon mendengar perbualan cowok itu dengan seseorang.
"Mau apa lagi lo?" ucap Dika terliat marah.
"Gue udah bilang, gue gatau apa apa soal Nathan ataupun Xavieros"
Nadia tersentak kaget. "Apa maksud nya? Siapa yang nelfon dia? batin nya.
"Gue udah turutin semua mau lo! Gue udah coba nyari informasi tapi lo sendiri tau Nathan gimana orang nya! Dia sangat tertutup! Gue ngga sedekat itu sama dia!"
"....."
"Please, gue mohon jangan apa apakan dia! Okay gue akan buat semua yang lo mau! Tapi jangan sentuh Laura!"
"....."
"Iya, hari ini seperti yang lo suruh. Gue ikut ngumpul sama mereka. Apa yang harus gue lakuin?"
"....."
"Apaa? Lo gila! Gue ngga mungkin lakuin itu! Arlan teman gue sialan!"
"......"
"Okay! Gue nurut! Tapi jauhin Laura!" bentak nya memutuskan panggilan.
Begitu dia berbalik dia terloncat kaget melihat Nadia berdiri bersandar di pohon.
"Nad! Sejak kapan lo di situ?" tanya nya.
"Sejak tadi" Balas Nadia singkat menatap nya tajam.
"Siapa?" tanay Nadia dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis Secret Wife (transmigration)
Teen Fiction( ON REVISION ) Nadia Akhbar seorang pelajar universiti. Jiwa nya tiba tiba termasuk ke dalam satu novel "My Girl Selena". Lebih parahnya dia menjadi watak sampingan yang memegang watak 'isteri rahsia sang antagonis'. Dia menjadi Nadine Celeste, se...