Chapter 14

1.2K 59 4
                                    

"Ada..." jawab ku sambil menatap wanita ini heran. Tak lama rinal datang menemui ku yang masih terpaku dengan wanita ini di depan pintu.

"Siapa ve?" tanya rinal yang tiba2 saja datang

"Eh kamu vin, ayo ayo masuk" lanjut rinal yang tiba-tiba saja langsung mempersilahkan wanita ini masuk

"Makasih"

Aku hanya menatap sambil mengkerutkan dahi ku. Jalan ku bersebelahan dengan rinal. Aku terus menatap wanita ini. Rinal dan wanita ini saling mengobrol asik dan kemudian duduk bersebelahan dengan rinal di sofa.

"Ve, tolong buatin minum buat viny yah" ucapnya. Aku kaget dan merasa tak percaya. Loh (?) sejak kapan ia menyuruhku seperti ini? Ada pun, ini malah berbeda. Apa karena wanita ini? Siapa sih dia? Ingin rasanya ku katakan padanya jangan ganggu suami orang! Batinku. Aku pun dengan sangat terpaksa membuatkan minuman untuk wanita ini.

"Oiya ve aku lupa kenalin kamu, ini viny sekretaris baru aku di kantor" ucap rinal

"Viny :)" ucapnya berjabat tangan denganku. "Aku ve, senang berkenalan dengan mu :)" ucapku

"Iya, ouh ini istri pak rinal yah. Cantik sekali" ucap viny seakan membuatku sedikit tersipu malu

"Udh berapa bulan hamil nya?"

"Mau masuk 4 bulan" jawabku

"Waah semoga lancar sampai persalinan yah :)" ucapnya

Dia begitu hangat dan baik. Aku kira ia buruk seperti yang ku bayangkan sebelum nya. Hanya sekretaris rinal yang baru. Aku harap bukan sesuatu yang buruk jika rinal mendapatkan sekretaris baru.

Aku duduk di samping rinal sambil mengamati sebentar-sebentar pembicaraan soal kantor ini. Hingga akhirnya mataku tak kuat untuk menemani rinal dan akhirnya aku tertidur di sofa.

"Ve... Ve..." panggil rinal yang membangunkan ku dari tidur

"Uggh... Iya nal"

"Kamu pindah gih ke kamar, gk baik tidur disini"

Seketika aku tersadar dan melihat jam dinding. Sudah pukul 12 malam. Kenapa viny masih disini? Ini sudah larut malam loh. Ngak baik wanita malam-malam masih bertamu. Apalagi berdua sama suami orang.

"Hmm pak, sudah jam 12 malam. Saya pulang dulu"

"Ouh iya deh, gk baik kalau udh larut malam"

"Ya udh saya pulang dulu, pak. Bu ve :)"

"Hmm vin, saya antar sampai loby yah"

"Eee.. Ngk usah pak makasih, saya bisa sendiri"

"Gpp vin, lagian ini udh malem bgt" ucap rinal kemudian jalan berdua menuju pintu keluar

"Nal?" panggil ku

"Kamu tidur duluan ve, kamu lagi hamil gk boleh tidur larut malam gini" ucapnya mendekati ku dan kemudian mengantarku ke kamar.

Apa2an rinal ini? Ngak lihat apa istri nya ada di sini. Seenaknya saja ingin mengantar wanita yang bukan siapa2 nya. Batinku menggerutu. Aku pun memilih tidur duluan dengan perasaan dongkol dengan sikap rinal. Ah aku cemburu!

Tiit... Tiit... Jam digital ku berbunyi menandakan sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Terbangun secara bersamaan. Rinal menyambutku dengan ucapan selamat pagi. Aku malah langsung bangun dan menuju dapur.

"Ve??" panggil nya. Aku masih saja bete dan memilih tak memperdulikan dirinya saat ini

"Kamu masak apa pagi ini?" ucapnya yang sudah rapi dengan pakaian kantor nya kemudian duduk di kursi meja makan untuk sarapan

Bukan Kisah Siti NurbayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang