Tugas Aruna

534 63 7
                                    

Menjalan kan pernikahan tanpa di dasari dengan cinta mungkin tidak pernah Aruna bayangkan sebelumnya. Menikah dengan seseorang yang bahkan baru sekitar satu bulan Ia kenal. Aruna tidak tahu banyak tentang suami nya kini. Jika mengikuti ego nya mungkin Aruna akan memilih kabur tanpa perduli tentang pernikahan nya. Namun tidak bagi Aruna, bagi nya pernikahan bukan lah sebuah permainan. Meskipun Ia belum mendapatkan nafkah lahir dan batin secara sempurna namun Aruna tetap menjalankan tugas nya sebagai seorang istri. Seperti pagi ini Aruna sudah berada di dapur besar yang berada di rumah Arsya, suami nya. Aruna berniat untuk membuat sarapan untuk dirinya dan juga untuk suami nya.

"Loh non Aruna sedang apa?" Tanya bi Siti saat melihat Aruna berada di dapur.

"Eh bi, aku mau buat sarapan buat Arsya. Dia biasanya sarapan apa yah bi?" Tanya Aruna pada bi Siti.

"Den Arsya mah jarang sarapan non susah banget kalau di suruh sarapan ada aja alasannya udah telat lah, makan di luar lah."

"Hmm gitu gapapa deh Aruna mau coba bikin nasi goreng aja kali yah bi siapa tau dia makan."

"Boleh non, sebentar bibi siapin dulu bahan-bahannya yah non."

"Boleh bi makasih."

Setelah bahan-bahan nya tersedia Aruna akan membuat nasi goreng seafood untuk sarapan nya pagi ini. Beruntung Aruna sudah belajar masak dari bangku sekolah sehingga memudah kan Aruna seperti sekarang ini.

Saat sedang menyiapkan makannya di meja makan Aruna melihat Arsya yang turun dari tangga dengan kemeja hitam nya sambil berusaha melilitkan baju di tangannya. Arsya berlalu begitu saja tanpa memperdulikan Aruna dan dengan segera Aruna mengejar Arsya yang akan keluar.

"Eh stop." Cegat Aruna langsung di depan Arsya dengan kedua tangan Ia arahkan kedepan sebagai tanda Arsya untuk berhenti.

"Apa sih?" Tanya Arsya terkejut saat Aruna tiba-tiba berhenti di depannya.

"Lo mau kemana?"

"Gue mau ke kantor Aruna." Jawab Arsya lembut.

"Gue udah masakin nasi goreng Arsya, Lo harus makan dulu." Sahut Aruna.

"Gue buru-buru nanti gue makan di kantor aja." Tolak Arsya.

Aruna dengan segera menggelengkan kepalanya. "Gak Lo harus sarapan pagi dulu." Ucap Aruna dengan bibir nya sedikit di tekuk.

Arsya menarik nafas nya dalam. "Ck minggir gak atau mau gue cium?"

"Cium aja gue gak takut." Jawab Aruna dengan menantang.

Arsya tersenyum licik mendengar jawaban Aruna lalu Ia melangkah kan kaki nya kedepan dan mendekat kan tubuh nya dengan Aruna. Aruna yang merasakan Arsya akan sungguh-sungguh dengan perkataan nya tersebut dengan segera Aruna mundur dan menjauh dari Arsya.

"Gak usah macem-macem yah Lo!" Ucap Aruna.

"Kan Lo yang minta tadi." Jawab Arsya dengan tengil.

"Ishh ngeselin." Sahut Aruna dan langsung menginjak kaki Arsya lalu pergi  meninggalkan Arsya.

Arsya menyunggingkan senyum nya melihat tingkah Aruna. "Dasar bocil dia yang nantangin dia yang kabur."

***

Setelah melewati setengah hari yang padat dengan meeting kini Arsya tengah mengistirahatkan tubuh nya dengan merebahkan diri nya di atas sofa pada Rungan kantor nya. Sebelah tangannya yang memijat pelipis nya yang sedikit pusing. Kini di pikiran nya terdapat dua nama wanita sekaligus Aruna dan Bella. Wanita yang sudah menjadi istri nya dan juga wanita yang sampai saat ini masih menjadi kekasih nya. Satu sisi Arsya masih mencintai Bella namun di satu sisi Arsya tidak ingin pernikahan nya dengan Aruna berakhir. Entah alasan apa Arsya mau mempertahankan pernikahan nya yang jelas saat ini Arsya sangat tidak ingin jika pernikahan nya dengan Aruna berakhir.

Arsya & ArunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang