Matahari pagi sudah menyinari jendela kamar yang masih di tiduri pasangan suami istri itu. Setelah melakukan kegiatan nya semalaman hingga pukul tiga pagi Arsya dan Aruna masih terlelap dalam tidur nya. Hingga Kilauan cahaya berhasil memasuki melewati celah jendela, mata Aruna mengerjap pelan. Berusaha membuka mata nya pelan saat matahari menyilaukan mata nya. Mata nya terbuka hingga Ia melihat pemandangan favorit nya. Wajah polos ketika tidur itu tangannya masih melingkar di perut nya, masih memeluk Aruna.
Aruna berusaha melepaskan pelukan suami nya setelah melihat jam sudah pukul 9 pagi. Setelah berhasil Aruna langsung bangkit dari tempat tidur dan menuju toilet. Namun, Aruna lebih memilih membersihkan dirinya di toilet luar. Jika Ia mandi di kamar itu, Ia takut Arsya melihat nya sehingga kegiatan mandi nya akan gagal kembali.
Setelah beberapa menit berlalu kini Aruna telah berganti pakaian dengan handuk di kepala nya. Ia segera kembali ke kamar nya untuk membangun kan suami nya.
"Arsya...bangun." Panggil Aruna, menepuk pipi Arsya pelan untuk membangunkannya.
Arsya menggeliat dan berusaha membuka mata nya. "Kamu udah mandi?"
"Udah. Bangun cepet mandi udah siang. Aku mau buat sarapan dulu." Ucap Aruna lalu hendak berdiri. Namun Arsya menahan tangannya.
"Sayang.. morning kiss." Pinta Arsya dengan memonyongkan bibirnya.
"Ishh jorok." Aruna menepuk bibir Arsya.
Arsya kesal dan merajuk. "Saaayaangg..."
Aruna berdecak namun Ia tetap menuruti permintaan suami nya mencium nya singkat.
Cup
"Udah sana mandi."
Arsya yang merasa belum puas pun, Ia menarik tangan Aruna hingga Aruna jatuh ke pelukan nya. Arsya mendekat kan bibir nya dengan Aruna lalu mencium nya dan melumat nya. Sentuhan lembut pagi dari bibir Arsya hingga Aruna tidak mampu menolak nya. Lidah mereka saling berbelit di dalam sana juga lumatan yang yang Arsya berikan membuat Aruna mengimbangi gerakannya.
Aruna mendorong nya cepat saat Ia sudah kehabisan nafasnya. "Kamu gila yah? Aku gak bisa nafas." Kesal Aruna dengan nafas yang tersengal-sengal.
Arsya tersenyum lalu mendudukkan dirinya dengan bersandar pada dipan. "Maaf sayang."
"Udah sana mandi aku mau buat sarapan laper."
Arsya menarik tangan Aruna. "Gak usah sayang gaada bahan masakan disini. Kita pesen aja yah?" Ucap Arsya, lalu mengambil ponsel nya dan menelpon pegawai vila agar mengirimkan sarapannya.
Aruna pun menurut lalu Ia beralih duduk di depan cermin untuk mengoles wajah nya dengan makeup tipis. Sementara Arsya segera memasuki kamar mandi.
"Sayang mau handuk." Panggil Arsya, saat Aruna sedang makeup.
Aruna menoleh dan seketika terkejut karena Arsya mandi di kamar mandi transparan nya. "Arsya kamu gila yah? Kenapa gak mandi di kamar mandi luar aja?" Kesal Aruna saat melihat Arsya dengan santai nya mandi tanpa memperdulikan Aruna yang mampu melihat nya.
"Kenapa sih? Terus aku mandi di mana?"
"Kamu bisa mandi di kamar mandi luar Arsya!"
"Yaudah lah sayang aku mandi di depan kamu juga ga di depan cewek lain."
Aruna menghembuskan nafas nya kasar lalu mengalihkan pandangannya nya dan menyiapkan handuk dan pakaian Arsya.
Setelah beberapa menit kemudian Arsya telah selesai dan Aruna memberikan handuk nya. Kali ini Arsya tidak berani menjahili Aruna karena takut akan mendapatkan ancaman lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arsya & Aruna
RomanceDISCLAIMER ‼️⚠️ : Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan nama tokoh, karakter, dan tempat dalam cerita ini, ini hanya kebetulan semata tidak ada unsur kesengajaan dari penulis. Hidup penuh dengan kesederhanaan mungkin adalah hal b...