Bertemu

575 45 2
                                    

Suara deringan ponsel mengganggu tidur nya, Arsya mencari keberadaan ponsel disekelilingnya dengan keadaan masih dengan setengah sadar dan juga kepalanya yang terasa sangat berat akibat pengaruh alkohol yang Ia minum.

"Hallo."

...............

"Iya sayang aku baru bangun, nanti aku abis mandi langsung jemput kamu ke Bandara."

..............

Setelah menutup panggilan nya Arsya melihat waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi Ia harus segera menjemput kekasih nya Bella yang baru saja pulang dari Singapura setelah melakukan pemotretan nya. Bella kekasih Arsya yang sudah satu tahun ini menjalin hubungan dengannya, Bella seorang model cantik dan juga sexy. Arsya yang begitu mencintai Bella, hingga Ia rela melakukan apapun untuk kekasih nya. Sampai sang papa Bimo selalu kecewa dengannya karena Arsya selalu menomor duakan pekerjaannya hanya untuk memenuhi keinginan kekasihnya.

Arsya segera bangkit dari tempat tidur untuk pergi ke toilet karena akan segera pergi menjemput kekasih nya. Namun ketukan pintu kamar nya membuat Ia mengulurkan niat nya untuk mandi.

"Papah."

"Siapa gadis yang kamu bawa semalam Arsya?" Tanya Bimo memasuki kamar Arsya.

"Maksud papa? Arsya ga bawa siapa-siapa pah. Bella lagi di Singapur." Jelas Arsya.

"Gadis berhijab Arsya, siapa dia? Semalam papa melihat gadis keluar dari kamar kamu sambil menangis."

Arsya tidak mengerti apa yang di maksud sang papa. "Tapi pah Arsya gapunya teman cewek berhijab."

"Kamu mabuk berat semalam Arsya, papa gamau tahu kamu harus cari gadis itu. Jangan jadi laki-laki brengsek Arsya!" Ucap Bimo dengan intonasi penuh dengan penekanan.

"Tapi pah Arsya ga ingat apa-apa semalam."

"Terserah. Papa mau kamu nikahi dia!"

"Apa? Nikah? Pah Arsya ga ngelakuin apa-apa, Arsya ga inget apapun." Tolak Arsya, ya karena pengaruh alkohol yang Ia minum semalam sehingga Arsya tidak mengingat kejadian apapun yang sudah terjadi pada dirinya semalam.

"Papa ga mau tau setelah kamu ingat semuanya, bawa perempuan itu dan nikahin dia! Papa gamau kamu jadi pecundang yang brengsek!" Ucap Bimo tegas dan penuh penekanan lalu pergi meninggalkan Arsya sendiri.

"Aarggghhh anjir Lo ngapain semalam Arsya!" Gerutu Arsya mengacak-acak rambut nya.

Berdiri di atas air yang mengalir berharap rasa pusing di kepala nya bisa hilang dan Ia bisa mengingat apa yang terjadi pada dirinya semalam. Namun nihil hampir satu jam Arsya berdiam di kamar mandi ia tidak mengingat apapun yang sudah terjadi semalam. Ia segera menyelesaikan mandi nya karena sudah berjanji untuk menjemput kekasihnya.

Butuh waktu 40 menit Arsya sudah tiba di Bandara dan berusaha mencari sang kekasih.

"Sayang maaf aku telat." Ucap Arsya sambil mengatur nafas nya karena berlari mencari Bella.

"Kamu kemana dulu sih? Aku udah nunggu setengah jam sya." Jawab Bella dengan wajah nya yang di tekuk karena merasa kesal.

"Maaf tadi aku ada urusan sebentar sayang."

"Kamu udah ga prioritas sin aku sya?"

"Engga gitu sayang. Yaudah maaf deh kamu mau apa? Nanti aku beliin yah? Sini peluk dulu kamu ga kangen aku apa? Hm?" Ucap Arsya merentangkan tangannya.

Bella menyambut pelukan kekasih nya dan memberikan kecupan di pipi Arsya. "Kangen banget aku sayang." Ucap Bella sambil memeluk Arsya dengan erat.

"I love you sayang." Jawab Arsya.

"Love you too." Jawab Bella.

"Aku laper." Ucap Bella melepaskan pelukannya.

"Yaudah ayok kita makan. Sini aku bawain kopernya." Jawab Arsya lalu berjalan menuju mobil nya dengan menggandeng tangan Bella.

****

Disisi lain Aruna yang baru saja bangun dari tidurnya langsung bergegas melaksanakan mandi nya, lagi-lagi hari ini Ia hampir terlambat. Hari ini Ia akan pergi ke kantor tempat naungan event organizer kemarin untuk melakukan evaluasi setelah acara. Dan setelah itu Ia akan mengisi reguler di the arts cafe.

"Ma Runa berangkat yah." Pamit Aruna dengan terburu-buru.

"Runa kamu kebiasaan banget sih. Ini bekal nya belum jadi." Teriak zira.

"Runa sarapan di kantor aja mah. Bye assalamualaikum." Pamitnya langsung mengendarai motor nya sedangkan Zira hanya menggeleng kan kepala melihat kelakuan anak nya tersebut.

Setelah sampai di kantor Aruna langsung bergegas ke ruang meeting untuk melakukan evaluasi after acara.

"Na Lo telat lagi?" Tanya Novita yang sudah berada di ruang meeting.

"Iya sory vit."

"Lo malem langsung balik kan?" Tanya Novita dan mendapat anggukan dari Aruna.

Setelah melaksanakan meeting nya Aruna kembali ke meja kerja nya untuk menyelesaikan pekerjaan nya. Aruna beruntung sekali bisa bekerja di perusahaan event organizer seperti ini. Meskipun lelah karena terkadang waktu kerja yang tidak terbatas dan mengharuskan kan lembur, namun Aruna sangat mensyukuri nya karena jarang sekali gadis lulusan SMA seperti dia mudah mendapatkan pekerjaan.

Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore sudah waktu nya Aruna selesai dari pekerjaan nya dan lanjut mengisi reguler di salah satu cafe. Seperti biasa sebelum pergi ke kafe Aruna menyempatkan mengganti pakaian nya dan memoles wajah nya dengan makeup tipis agar terlihat lebih segar.

Pukul enam sore Aruna sudah tiba di kafe setengah jam lagi Ia akan tampil dengan menyanyikan beberapa lagu. Dengan petikan gitar nya juga suara nya yang lembut mampu mengikat siapapun pengunjung sehingga membuat cafe tersebut menjadi ramai.

Bernyanyi adalah hobi Aruna semenjak kecil, ia sering mengikuti lomba di sekolah nya atau mengisi acara pensi. Dulu Ia pun sempat les vokal dan juga les gitar sehingga saat ini bermain gitar sudah menjadi kehandalan nya. Menyanyikan beberapa lagu yang Ia pilih sendiri dan juga request dari pengunjung, kini Aruna sedang menyanyikan sebuah lagu dari Ten 2 five yang berjudul I Will fly. Tepukan gemuruh berhasil Ia dengar kala ia telah menyelesaikan bernyanyi nya.

Saat akan menuruni panggung kecil mata Aruna terarah ke depan dimana Ia melihat seorang laki-laki yang tidak asing di mata nya. Seketika wajah nya memerah ada rasa kesal dan amarah yang tertahan di lubuk hati nya, mengingat kejadian semalam yang sudah Ia lewati ternyata masih menyimpan luka di dalam hatinya kala melihat sosok yang membuat nya merasa takut dan menangis semalaman. Tapi Aruna tidak boleh lemah Ia harus menunjukkan bahwa Ia bukan wanita yang gampangan yang dengan mudah nya seseorang mencium dirinya.

Aruna segera berjalan dan akan menghampiri laki-laki tersebut yang terlihat sedang berbicara dengan seseorang.

Dengan langkah yang sedikit cepat, dan hati yang bergemuruh menahan amarahnya. Aruna tidak akan diam saja, rasanya ia ingin mengeluarkan jurus seribu harimau untuk menghajar cowok brengsek yang sudah mencuri first kiss nya kemarin malam.

"Oke baik terimakasih atas kerjasama nya pak." Ucap Arsya berjabat tangan dengan rekan bisnisnya.

"Sama-sama. Baik saya permisi pak Arsya." Ucap rekan bisnis Arsya dan berlalu pergi.

"Awwsssss anjing." Keluh Arsya ketika ada seseorang yang menginjak kaki nya dengan penuh tenaga.

"Mampus Lo cowok mesum brengsek!" Cibir Aruna dan langsung pergi melanjutkan langkah nya untuk pulang dan meninggalkan Arsya yang sedang kesakitan.

"Heh kurang ajar! Berhenti Lo!" Jerit Arsya mengejar wanita yang telah menginjak kaki nya dan langsung menarik tangan Aruna.

"Apa Lo?"

"Heh cewek gila maksud Lo apaan tiba-tiba injek kaki gue? Otak Lo udah ga waras yah?" Ucap Arsya ketika sudah berhadapan dengan seorang wanita yang menurut nya gila.

"Kurang? Nih gue tambahin sebelahnya." Tanya Aruna dan langsung menggerakkan kaki sebelah nya untuk menginjak kaki laki-laki yang ada di hadapan nya.

"Awwwwss anjing Lo benar-benar cewek  gila!"

To be continue....

Arsya & ArunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang