Berakhir

641 78 11
                                    

Lima hari berlalu tidak ada interaksi antara Arsya dan Aruna setelah kejadian malam itu. Tidak ada Aruna yang selalu membuatkan sarapan untuk Arsya, dan tidak ada Arsya yang selalu mengatur Aruna. Kedua nya disibukkan dengan pekerjaan nya masing-masing. Seperti saat ini Aruna yang sudah pergi bekerja tanpa berpamitan dengan Arsya. Dan Arsya hanya mampu menatap punggung Aruna yang menaiki motornya tanpa memperdulikan Arsya yang kini berada di tempat yang sama dengan nya.

Setelah kepergian Aruna Arsya menaiki mobil nya mengikuti Aruna dari belakang menjamin istri nya sampai pada tempat tujuan nya dengan selamat. Hampir setiap hari Arsya melakukan itu tanpa sepengetahuan Aruna. Bahkan Arsya selalu menolak ajakan Bella ketika Bella meminta nya untuk bertemu.

Setelah menjamin Aruna sampai dengan selamat Arsya langsung kembali mengendarai mobil nya menuju kantor. Dengan langkah yang lesu Arsya menaiki lift memasuki ruangannya.

"Sya Lo kenapa sih murung terus gue perhatiin dari kemarin." Tanya Nando saat berpapasan dengan Arsya di dalam lift.

"Do Aruna cuekin gue." Jawab Arsya.

"Kenapa?" Tanya Nando menghentikan langkah nya lalu menatap Arsya.

"Dia tau gue masih berhubungan sama Bella."

"Terus? Respon dia gimana?" Tanya Nando begitu penasaran.

"Dia pengen pisah dari gue."

"Cerai maksud Lo?" Dan mendapat anggukan dari Arsya.

"Terus?"

"Gue gak mau gue gak bisa."

"Kenapa? Lo udah mulai suka sama dia?"

"Gue cuma gak mau ngecewain bokap gue."

"Yah dengan Lo kaya gini aja udh ngecewain bokap Lo Arsya. Lo ga inget saat akad selesai pesan bokap Lo apa waktu itu? Bokap lo pengen Lo bisa bahagiain Aruna kan? Tapi kalau kaya gini apa Aruna bahagia sama Lo?"

Arsya menggeleng kan kepalanya. "Terus gue harus kaya gimana do?" Tanya Arsya dengan pasrah.

"Lo pilih salah satu antara Bella dan Aruna!"

"Gue gak mungkin putusin Bella tanpa alasan dan gue juga gak mungkin pisah sama Aruna."

"Yah terus Lo mau nya gimana? Lo mau madu 3?"

"Goblok." Kesal Arsya mendorong Nando. "Yah enggak lah anjirr." Lanjut nya lalu kembali melangkah kan kaki nya menuju ruangan Arsya.

"Ya Lo tinggal putusin Bella sya, Lo jujur sama dia kalau Lo udah nikah. Mau di umpetin sampai kapan pun bangkai Lo pasti akan kecium."

"Udah lah sya Lo tau sendiri kan bokap Lo juga gak setuju sama Bella. Bokap Lo pasti udah punya feeling mana yang terbaik buat Lo, makanya bokap Lo lebih setuju Aruna yang nikah sama Lo."

"Udah deh Lo lanjut ke ruangan Lo sana! Kepala gua makin pusing denger ocehan Lo." Sarkas Arsya.

"Yee dasar Denial Lo." Sahut Nando lalu pergi dari ruangan Arsya.

***

"Aruna." Panggil Bian saat melihat Aruna tengah berada di bengkel.

"Bian." Ucapnya terkejut.

"Motor kamu kenapa?"

"Ban nya bocor." Jawab Aruna lalu mengalihkan pandangannya dari Bian.

"Na kita harus ngobrol." Ucap Bian menahan tangan Aruna yang akan pergi.

Aruna membalikkan tubuhnya menghadap Bian dan memberikan anggukan kecil, Aruna setuju dengan ajakan Bian.

"Kita ke kafe depan situ aja." Ajak Aruna dan mendapat anggukan dari Bian.

Arsya & ArunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang