You're Smile

345 13 0
                                    

Kuncup bunga sakura sudah mekar memperlihatkan mahkotanya yang indah. Angin berhembus menyapa kulitku. Sinar hangat yang selalu sukses membuatku nyaman. Musim semi pertamaku di SMA pun dimulai.

Namaku Fujimoto Miharu dan mulai hari ini aku akan bersekolah di SMA Kazegawa. Aku sedikit menyemangati diri sendiri, aku berjalan memasuki gerbang sekolah. Banyak sekali siswa dan siswi yang sudah berbincang dengan teman-teman mereka. Aku berjalan ke arah sebuah papan pengumuman yang berisikan sederet nama-nama murid. Papan pembagian kelas.

"Etto namaku... namaku dimana?" aku menyusuri tiap nama-nama satu persatu dan akhirnya aku menemukan namaku disana "kelas 1-B ya..." gumamku

Aku menyusuri lorong-lorong kelas sambil sesekali melihat buku panduan yang disana juga terdapat peta sekolah. Setelah beberapa menit aku mencari, akhirnya aku menemukan kelasku. Tanganku bergerak untuk membuka pintu tapi segera terhenti. Diam mematung di depan kelas dan terus berpikir "Apa aku akan mendapatkan teman?" atau "Bisakah aku tidak bersikap gugup atau malu?"
Tidak mau berpikir macam-macam lagi lalu mengumpulkan keberanaianku yang tadi entah sudah terbang kemana dan segera menggeser pintu...

KREKK...

"Se-selamat pagi" sapaku. Dan coba tebak! Tidak ada yang menyapaku balik. Aku tahu itu. Semuanya sudah sibuk dengan temannya masing-masing. Aku berjalan dengan lesu menuju bangku paling pojok belakang, tempat yang selalu ku tempati sejak SD maupun SMP dan sekarang aku harus duduk disana lagi. Tapi sebuah suara membuatku memalingkan wajahku mencari pemilik suara,

"Selamat pagi, Fujimoto-san"

Dan disanalah aku melihat, seorang laki-laki yang sedang tersenyum secerah matahari kepadaku. Kirigaya Shouta. Aku mengenalnya karena aku satu SMP dengannya –walaupun kami tidak sekelas- dan setahuku dia sangat populer sekali. Dan dugaanku tidak salah, sekarang dia bahkan sudah dikerumuni oleh teman-temannya. Berbeda sekali denganku.

Eh? Darimana dia tahu namaku? Sepanjang ingatanku, aku bahkan tidak pernah berbicara padanya, pikirku

Aku mencengkram tas selempangku dan menjawab dengan muka merah "Se-se-selamat pagi, Kirigaya-san" dan segera pergi ke tujuan awalku. Bangku.

Dalam hati mengutuk diriku sendiri. Tidak sopan sekali aku! Setidaknya berikan senyum atau apalah, dan bukan langsung pergi seperti tadi, rutukku. Aku kembali mengingat kejadian tadi, dan tanpa sadar membuatku tersenyum. Baru pertama kali ini ada teman yang menyapaku.
Dengan hati senang aku mengambil sebuah buku atau novel lebih tepatnya. Because Of You. Ini adalah novel kesukaanku. Rasanya aku sudah membacanya ribuan kali, tapi tetap saja aku menyukainya. Sejak dulu... buku adalah temanku.

Di kamarku penuh dengan tumpukan buku. Mulai dari buku lama sampai best seller, di antara semua buku inilah buku yang terbaik –menurutku- dan aku selalu membacanya setiap hari

Aku membukanya dan kembali larut dalam buku sampai tersadar kembali ketika bel sudah berbunyi. Sensei masuk ke dalam kelas dan meminta tiap anak memperenalkan dirinya satu persatu. Sialnya, kenapa harus dari bangku belakang. Aku berdiri dari bangku ku, dan aku merasa kaki ku sudah gemetar. Aku memgang mejaku dan mulai memperkenalkan diri...

"Namaku Fu-Fujimoto Miharu" kataku dengan suara kecil
"Maaf, bisa tolong diperbesar sedikit. Tidak terdengar" tegur Sensei
"Fu-Fujimoto Mi-Miharu" kataku lagi dengan sedikit kuperbesar
"Masih tidak terdengar. Tidak perlu malu"
Aku mencengkram pinggiran mejaku "Fu-Fujimo-"
"Namanya Fujimoto Miharu, sensei!" Aku mencari orang yang memotong kata-kataku dan melihat di bangku tengah. Orang pertama yang menyapaku, orang yang pertama kali memberikan senyuman hangat padaku. Kirigaya-san.
"Oh, begitu" kata sensei kepada Kirigaya-san dan kembali menatapku yang masih melihat Kirigaya "Dan tolong kau perbesar sedikit suaramu, Fujimoto-san"
Aku tersentak ketika mendengar sensei berbicara padaku "Eh.. oh... Ha'i sensei" aku segera duduk dan menghela nafas lega. Aku berjanji pada diriku, akan berterima kasih pada Kirigaya-san nanti.

Ternyata tidak semudah itu berbicara pada orang lain. Istirahat sudah mulai dari tadi dan aku tidak kunjung berterima kasih. Walaupun tadi aku hendak mengucapkan terima kasih, tapi tetap saja tidak ada kesempatan.
Aku memutuskan untuk duduk di bangku halaman sekolah. Sejuk sekali disini karena di atasnya ada pohon yang rindang sekali. Tak lupa aku membawa novel kesukaanku yang selalu menemaniku. Bagaikan terhipnotis dengan setiap kata-kata maupun kalimat di dalamnya, aku terus saja membaca.

Tanpa sabar ada seseorang bermata hitam dan berambut senada dengan warna matanya sedang memperhatikanku. Dia berjalan ke arahku dan memgang pundakku yang akhirnya membuatku tersentak "Ki-Kirigaya-san!"
"Hei, maaf membuatmu terkejut" katanya dengan nada menyesal
"I'e I'e, aku saja yang terlalu serius membaca" kataku dan segera menutup novelku
"Em.. boleh aku duduk?" tanyanya
"Te-tentu saja... silahkan" aku menggeser badanku memberi ruang agar dia bisa duduk. Dia segera duduk di sebelahku
"Tadi sepertinya kau ingin bicara padaku. Jadi saat aku melihat kau disini, aku cepat-cepat menyusulmu. Jadi ada yang ingin kau katakan?"
"Eh? Itu... aku ingin mengucapkan terimakasih su-sudah membantuku dalam sesi perkenalan tadi" kataku malu-malu
Dia menatapku dan tiba-tiba tertawa kecil "Oh, tidak masalah"

Aku terpaku melihat tawanya. Bebas, lugu seperti anak kecil. Pantas saja dia menjadi idola para siswi saat SMP.

"Ano~ ada yang i-ingin ku-kutanyakan. Darimana Kirigaya-san tahu namaku?" tanyaku
"Hm... Aku tahu karena kau suka sekali pergi ke perpustakaan" jawabnya singkat.
Aku memandangnya bingung. Perpustakaan? Maksudnya?
"Maksud Kirigaya-san?"
"Mungkin kau tidak pernah memperhatikanku. Aku juga sering pergi ke perpustakaan. Aku tahu namamu dari temanku yang bertugas menjadi petugas perpustakaan. Katanya kau selalu pergi ke perpustakaan setiap hari"
Aku tersenyum kecil "Oh, itu karena aku suka sekali dengan buku"
Dia tersenyum "Yah, sekali lihat aku juga tahu. Melihatmu yang selalu serius membaca buku, bahkan tidak memperhatikan keadaan sekitar"
Mukaku memerah, tidak kusangka ada yang memperhatikanku dulu
"Be-begitukah"
"Hn..."

Setelah itu tidak ada yang berbicara, kami menadang siswa-siswa di lapangan yang sedang bermain sepak bola. Hingga akhirnya bel berbunyi. Kirigaya berdiri dan menatap ke arah ku yang masih duduk "Ayo, kita ke kelas" katanya dengan senyuman yang hampir tidak pernah lepas dari wajahnya.

Aku mengangguk "En..." dan berdiri dari tempat aku duduk tadi. Dia berjalan di depanku dan aku berjalan di belakangnya.

Aku memegang dadaku. Ada rasanya yang mengelitik di dadaku. Jantungku berdebar cepat dari biasanya. Aku memandang Kirigaya yang sudah berjalan di depanku. Sampai aku menyadari perasaan yang baru kali ini kurasakan.

*

*

*

Cerpen Karangan : Nakamura Asuka

Kumpulan Cerpen Tema JepangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang