Sakura No Melody

243 4 0
                                    

"Kiriman!!..."
Mia berteriak dan menaruh beberapa botol susu di depan pintu pelanggan. Mia mencium harum bunga sakura. Mia pun melihat bunga sakura yang berjatuhan ditemani alunan violin yang setiap pagi terdengar.
"Kirei.." Mia menutup matanya dan menikmati alunan musik yang terdengar indah.
"ah! Terlambat," Mia pergi lalu mengkayuh sepedanya lebih cepat.

Mia, berambut hitam panjang dan orang selalu melihatnya seperti gadis kuil. Mia sudah mengetahui potensinya semenjak di bangku SMP. Mia merupakan siswi berprestasi di sekolahnya dan ia juga menjuarai sebuah Lomba Karate se-Nasional.

#SEKOLAH
"Ohayo, Mia-chan"
"Ohayo"
Yui berbisik, "Mia-chan sainganmu datang"
"siapa?" Yui menunjuk Haruto yang sedang
"Sudahlah"

Haru, berambut hitam lurus dengan wajah oval memakai kacamata. Siswa berprestasi di bidang Sains ini menjuarai Lomba Kendo Nasional.

Yui, gadis berambut sebahu yang berada sekelas dengan Mia semenjak SMP dan juga tetangganya. Mempunyai adik kembar bernama Yugo yang sekelas dengan Haru. Mereka berdua merupakan anak pemilik toko musik.
Haru menatap Yui dengan tatapan dinginnya.
Yugo, "Sudah kuduga, kalian berdua menjadi siswi berprestasi"
Haru, "Aku tak peduli," Memukul kepala Yugo.
Setelah menerima penghargaan, Haru dan Mia turun dari panggung. Mia tersandung dan Haru meraih tangan Mia.
"Lepaskan!"
"Baiklah," haru melepaskan tangannya dan "Bruk!" Mia pun terjatuh.
"Kau yang memintanya kan?" Haru berjalan lurus di hadapannya tanpa melihatnya.
"Mia chan, Apa kau baik-baik saja?" Yui menghampiri Mia dengan raut wajah cemas.
"Aku baik-baik saja," Mia tersenyum.

Kegiatan belajar mengajar telah berjalan setengah hari. Mia merasakan sakit di kakinya. Mia berniat ke ruang UKS untuk meminta obat bekas lebam biru di dengkulnya. Tetapi ternyata ruang UKSnya dikunci. Ia pun terpaksa harus kembali lagi, langkahnya terhenti di depan ruang osis melihat Haru di depan komputer memakai headphone dengan raut wajah berbeda. 'Ternyata orang seperti Haru dapat tersenyum semanis itu.' Mia pun ikut tersenyum karena terbawa suasana.
Mia kembali berjalan ke ruang ekskul. "Aw.."
Haru keluar dari Ruang Osis dan melihat Mia yang memegang dengkulnya.

"Mia-chan dari mana saja?" tanya Yui cemas.
"Tadi aku ke ruang UKS ternyata pintunya dikunci ehehe"
"Kenapa tidak bilang padaku?"
"Maaf, maaf," Ucap Mia tersenyum.
Mia melihat ada obat di dalam tasnya. 'Mungkin dari Yui,' Pikirnya.

Aktivitas siswa mulai terlihat di ruang ekstrakulikuler.
Mia sedang praktek karate dengan membanting lawan yang ada di hadapannya.
Sedangkan Haru terlihat serius saat mengayuh pedangnya dengan mata tajam. Para siswi pun berteriak.

Aktvitas berakhir. Siswa kembali ke rumahnya masing-masing.
Yui menemukan selembar kertas di lantai.
Haru berada di ruang klub sedang merapihkan peralatan kendo. Suara dentingan piano terdengar dan Haru pun langsung berlari.
"Lagu itu.. Siapa yang memainkannya.." Haru berlari ke ruang musik dan hanya melihat sebuah lembaran lagu tertinggal di atas piano.
Haru menatap jendela dan melihat Mia dan Yui sedang berjalan. Haru langsung berlari
"Mia... Mia chotto"
Yui menoleh ke arah haru menarik tangan Mia
"Apa!" Mia menatap dingin
"Tidak, ini bukan urusanmu"
"Cih..." Mia pergi meninggalkan Haru
"haru, maaf ya, Mia tidak bermaksud jahat padamu"
'betapa bodohnya aku berharap bahwa mia yang memainka nya, mungkin aku kelelahan hingga berhalusinasi' Pikir Haru.
"Jadi, ada apa kau memanggil Mia?"

#PAGI
Setiap pagi seperti biasa Mia membantu mengantarkan susu ke pelanggan. Mia adalah gadis pengantar susu. Semenjak ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan Mia menjadi tulang punggung keluarganya. Mia mengayuh sepedanya dan menaruh botol susu pelanggan dan melihat sebuah catatan kecil bertuliskan 'ini kue yang kubuat dari susu yang kamu antarkan tiap hari, ku harap ini sesuai dengan selaramu, selamat menikmati'
Mia mengambil kantung kuenya dan membalas notenya. Mia menekuk notenya menjadi sebuah bunga sakura dan menaruhnya

Alunan violin terdengar seperti biasa. Mia memakan kuenya.
"Arigatou, kuenya enak sekali," Mia tersenyum ceria.

#SEKOLAH : Ruang musik
Pelajaran musik merupakan pelajaran tambahan Untuk kelas 2
Sensei meminta siswanya satu persatu memainkan alat musik. Seorang siswa memainkan alat musik.
"sugoiii..." Seluruh siswa bertepuk tangan.
Tiba-tiba Haru membuka pintu dengan keras. semua siswa melihat ke arah haru termasuk yui dan Mia.
Yui dan Mia "HA... RU..."
Haru terkejut melihat Mia sedang duduk berhadapan dengan piano.
"Lagu itu kamu tahu dari mana"
"Aku tidak akan pernah memberitahukanmu dan ini bukan urusanmu"
Haru memegang lengan Mia.
"Lepaskan"
Suasana kelas terlihat tegang. Saat Haru menatap marah pada Mia.
Mia mendorong Haru. Sebuah potongan kertas jatuh di samping haru.
"ini kamu dapatkan dari mana"
"Kembalikan!" Haru meninggalkan ruang musik namun Mia menahan tangan Haru dan melemparkan sebuah violin "mainkan itu."
"Aku minta kamu mainkan itu dengan lagu yang tadi aku mainkan" Ulang Mia lebih jelas.
Tanpa pikir panjang Haru memainkan violinnya dan Mia mengiringinya dengan piano.
Mereka berdua tersenyum.
Sensei menatap bingung.
"Aku tak pernah menyangka jadi selama ini kau adalah pengagum rahasiaku, seorang gadis pengantar susu"
"Tunggu, apa kau bilang? bukannya sebaliknya? kau sampai memberikan obat segala," Tangkasnya.
(Haru memegang kunci ruang UKS yang dititipkan sensei)
"jadi seseorang yang berteriak di depan pagar, lalu melipat kertas itu apa?"

"Mau?"
"Kue ini" sambil mengingat-ingat.
"Kamu suka kan?"
"Suka" Mia mengangguk.
"Suka? Aku?"
Mia mencuri kue yang dipegang Haru dan memakannya, "Kuenya lah" tertawa.
Yui dan Yugo menatap mereka berdua.
"Sepertinya aura kantin sedikit berbunga-bunga,"
"hmm.. sepertinya,"
"Jadi.. sejak kapan kalian begitu akrab?" Yugo berteriak. Yui memasukkan roti ke dalam mulut Yugo
"berisik."

*

*

*

Cerpen Karangan : Rikha Ellyfa

Kumpulan Cerpen Tema JepangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang