Sang mentari terlihat begitu cerah menyambut berakhirnya musim semi. Tak terlihat satu pun air yang jatuh dari langit kota Tokyo ini. Semangat pagi pun telah merasuk ke dalam gadis tinggi berparas cantik yang tengah mempersiapkan diri menuju ke sekolah barunya.
Ya. Sejak ayahnya dipindah tugaskan dari Prefektur Fukuoka ke Prefektur Tokyo. Gadis yang akrab di sapa Yumiko ini pun harus ikutan pindah juga. Dan inilah hari pertama Ia masuk ke sekolah barunya. Ia terlihat sangat bahagia. Walau sebenarnya ada sedikit rasa kesal dihatinya karena harus pindah rumah. Bagi Yumiko, Fukuoka bukan hanya sekedar kota kelahirannya saja, tapi Fukuoka juga menyimpan banyak kenangan. Disana ia memiliki banyak teman yang sangat Ia sayangi. Disana juga Ia bertemu dengan lelaki tampan yang mampu memikat hatinya dalam sekejap. Sayang, lelaki itu lekas pergi sebelum Yumiko sempat berkenalan dengannya.
Jam tangan bewarna ungu yang melingkar di tangan kirinya telah menunjukkan pukul 08:20 itu artinya 10 menit lagi, kelas akan dimulai. Sedangkan Yumiko masih dalam setengah perjalanannya. Kecemasan sangat terlihat jelas diwajahnya. Ia segera mempercepat kayuhan sepedanya. Bulir demi bulir keringat pun mulai menetes jatuh dari dahinya. Terkadang Ia mengusap keringatnya yang sudah membasahi poninya itu.
Tak lama, gerbang kayu hitam yang begitu tinggi dan kokoh telah terlihat jelas. Senyum yumiko pun langsung terukir diwajahnnya yang tampak begitu lelah. Ia langsung menuju ke loker sepatu untuk mengganti sepatunya dengan uwabaki.
Yumiko berjalan dengan cepat menyusuri liku lorong sekolah sambil membawa selembar kertas kecil bertuliskan nama kelasnya. Sampai-sampai Ia tidak memperhatikan orang-orang yang berada di sekelilingnya. Dan..
"Bruukk!!"
Yumiko bertabrakan dengan salah satu siswa disana. Dengan cepat Yumiko berdiri dan merapikan tasnya yang agak berantakan.
"Gomennasai. Maaf saya tidak sengaja. Oiya apa anda tau dimana kelas Satsuki Nikeba" tanya Yumiko
"daijoubu. Kalau mau ke kelas Satsuki Nikeba kamu tinggal lurus lalu belok kanan, tepat di samping ruang komputer" jawab Lelaki itu
Yumiko pun langsung berlari melewati arah yang di ucap lelaki tadi tanpa bilang terimakasih sebelumnya. Dan lelaki itu pun hanya mendengus kesal karena perilaku kohainya. Tapi, karena pesona kecantikan yang tepancar dari wajah kohainya itu, kekesalan tadi seakan hangus dalam sekejap.Yumiko sampai pada kelas tepat pada waktunya. Ternyata Ia mendapat teman yang cukup merespon dengan kehadirannya. Dan mungkin kebahagiaan di Fukuoka, dapat terulang kembali di Tokyo.
"Yumiko, nanti malam kita ke bazaar yuk!" ajak Nami, seorang teman barunya.
"Hmm.. Boleh. Tapi emangnya kamu mau beli apa disana?" balas yumiko sambil memasukkan bukunya ke dalam tas.
"Pokoknya anterin aku ya kesana. Nanti aku traktir udon deh." tawar Nami lagi.
"Sip deh"
"Oke, nanti malam aku tunggu di persimpangan jalan Ikebuya jam 07:15 ya. Bye yumiko"
"Bye Namida."Yumiko datang tepat pada waktunya. Nami pun telah ada disana. Udara Tokyo malam hari memang terasa dingin. Tapi mungkin ini tidak dirasakan oleh Yumiko, karena malam ini ia akan pergi dengan sahabat barunya. Ya! Natsukawa Namida. Seorang cewe cantik tapi sangat pemalu. Mungkin memang itu watak yang menjadi ciri khas baginya.
"Nami kamu mau beli apa sih? Kita udah muterin bazar 2 kali lho. Masa belum ketemu juga?" keluh Yumiko yang sudah mulai lelah
"Yumiko sebentar lagi yah. Ini aku lagi nyari nih." jawab Nami sambil menebar pandangan ke seluruh bazaar.
"Namida!" ucap seseorang dari belakang
"Ka Hikaru! Sedang mancari buku juga ka?" balas Nami pada seorang lelaki tadi yang bernama Hikaru
Lelaki itu pun tersenyum manis, "iya nih. Eh kamu yang nabrak saya tadi pagi ya? Emm.. Migeishi Yumiko. Iya kan?" tanyanya
"Emm.. iya. Aku Migeishi Yumiko. Kok kakak tau? Oh iya, maaf untuk kejadian tadi pagi ya ka" balas Yumiko sedikit gugup
"Tidak apa-apa. Ngg.. tadi pagi saya tidak sengaja melihat nama kamu di nametag yang kamu pakai. Jadi, saya tau nama kamu." balas Hikaru
Sepetinya aku mengenali wajah ka Hikaru. Emm.. Oh, benarkah? Apa mungkin ka Hikaru adalah lelaki tampan yang aku temui di Fukuoka waktu itu?' tanya Yumiko dalam hati sambil terus memperhatikan wajah Hikaru yang sedang bercakap-cakap dengan Nami.
"Yumiko, ternyata kamu udah kenal sama ka Hikaru ya? Kenapa tidak bilang sama aku?" tanya Nami setelah Hikaru pergi
"Ya, tadi pagi aku nggak sengaja menabrak dia. Kamu kenal dia juga ya?" balas yumiko
Nami tersenyum tipis, "Iya, dia itu senpai kita anak kelas 3. Besok deh, aku ceritain lebih banyak tentang ka Hikaru. Sekarang udah malem, kita pulang yuk" ajaknya