🍁Safe🍁

16 7 1
                                    

BAB 27
________________

Masih malam pertama di London

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih malam pertama di London. Setelah Erik dan Jack selesai dengan obrolan tentang koleksi jam mereka, suasana kamar menjadi lebih tenang.

"Erik," panggil Jack setelah keheningan terjadi beberapa menit sambil menyandarkan tubuhnya di kursi dekat meja. "Kenapa akhir-akhir ini kau lebih enjoy dengan Sella?"

Erik yang sedang memeriksa tali jam barunya, mengangkat kepala dengan alis terangkat. "Lebih enjoy? Maksud kamu apa?"

Jack tertawa kecil. "Tak seperti biasanya, yang selalu menunjukan sikap tak suka ketika melihat gadis itu. Kamu bahkan menyiapkan meja yang berbeda dari kita untuk Sella saat makan siang tadi."

Erik menghela napas panjang dan menyandarkan tubuhnya ke dinding. "Ya, gimana ya. Aku dulu emang sebel banget sama Sella."

Jack dan aku saling bertukar pandang, menunggu Erik melanjutkan.

"Dia tuh dulu suka tiba-tiba 'kambuh', ngerti kan? Kayak bikin drama aja, setiap ada masalah dikit langsung nggak bisa ngapa-ngapain. Aku sering mikir itu cuma gaya dia biar Rein ngelirik terus," kata Erik dengan nada rendah.

Aku menatap Erik, kaget sekaligus bingung. "Gaya biar aku ngelirik terus?"

"Dulu aku pikir gitu. Kamu kan selalu ada buat dia, sementara dia kayak nggak mau ngelawan sedikit pun. Aku sempat kesel banget waktu dia bikin kamu bolak-balik ngurusin dia sampai dia masuk rumah sakit. Tapi sekarang, aku lihat dia lebih normal. Aku jadi mikir, mungkin waktu itu aku salah. Mungkin dia beneran butuh waktu untuk adaptasi."

Jack mengangguk pelan, mencoba memahami. "Autisme itu nggak bisa diprediksi, butuh waktu lebih lama buat ngelola stres atau situasi baru."

Erik mengangguk-angguk mengerti.

Keheningan sejenak menyelimuti ruangan. Aku memikirkan masa-masa ketika Sella memang sangat sulit ditebak, bagaimana dia pernah masuk ICU karena serangan panik yang dipicu oleh situasi kecil. Sekarang, dia tampak lebih stabil, lebih mandiri.

Aku tidak berkata apa-apa lagi, hanya merasa lega bahwa Erik akhirnya mulai memahami. Sella memang berbeda, tapi dia berjuang untuk lebih baik. Dan aku bersyukur bahwa akhirnya Erik bisa melihat itu juga.

 Dan aku bersyukur bahwa akhirnya Erik bisa melihat itu juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Autistic Girlfriend [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang