Chapter 1

19.9K 1.5K 47
                                    

"Aku akan melakukan apapun semauku. Jika aku bahagia, Kenapa tidak?" - Aliando Kenzo Digenendra.

--------

Seorang pemuda masuk ke dalam apartement nya. Menutup pintu agak keras. Ia menghempaskan diri di sofa empuk, meregangkan otot ototnya. Sedikit menggeliat. Dilihatnya sebercak darah yang mengenai bajunya. Dia tersenyum miring. Misinya selesai. Oke. Mungkin untuk saat ini.

Hidupnya bisa dikatakan jauh melampaui kata seru, menyenangkan, indah? Tidak. Jauh dari itu. Hampir setiap hari melihat seseorang meregang nyawa, memohon ampun padanya, merintih kesakitan akibat perbuatannya. Itu merupakan kesenangan tersendiri baginya. Ia merasakan sensasi yang berbeda. Kesenangan, kepuasan, ketegangan. Sensasi demi sensasi muncul sampai Ia menemukan titik terakhir. Yaitu, kematian. But, that is show time for him.

Dia memang kejam. Bahkan dia seperti malaikat pencabut nyawa bagi para korbannya. Menghabiskan nyawa satu orang -berpuluh puluh orang- dalam satu hari? Tentu Ia sanggup. Itu terlalu mudah. Mudah, karena itu memang kehidupannya. Siapa yang menyangka, seorang lelaki berwajah tampan bak titisan dewa mampu menghabiskan nyawa spesies-nya sendiri hanya dalam hitungan menit.

Ting!!

Secepat kilat Ia membuka handphone berlabelkan apel tergigitnya. Membuka kunci layar secara cepat. Dia tersenyum. Misi baru lagi. Ya. Ada Notifikasi dari akun facebook miliknya.

Nggak jaman? Kuper? Ya. Saat dia mengurus facebooknya, Dia merasa dirinya bagian dari itu. Bagian dari orang yang membuat status status lebay plus alaynya. Disaat banyak orang meninggalkan facebooknya, beralih memiliki LINE, PATH, TWITTER, BBM, INSTAGRAM, bahkan PERISCOPE, dia sampai sekarang masih menggunakan facebook yang menurutnya bullshit!!!

Melihat orang berstatus macam macam, pacaran, bertunangan, menikah. Menulis kata kata lebay berat bermaksud untuk curhat, ngeluarin uneg-uneg, marah marah tanpa sebab jelas. Hal-hal yang belum tentu benar adanya mereka tuliskan dengan alasan "biar update". Konyol? Iya. Dan itu fakta.

Meskipun begitu, tanpa adanya facebook, Ia tidak mungkin bebas meraup untung dalam pekerjaan Ilegalnya. Dan berkat Facebook juga identitasnya terselamatkan dari buruan polisi.

Pemuda itu mulai membaca.

Gadis penghuni syurgia

Bnr lo pmbnuh itu? Klo iy gw mau mnta tlong.

Dia tersenyum miring. Ia yakin, cewek yang meng inbox dirinya menggunakan nama alay itu hanya untuk memalsukan jati diri. Good girl. Siapa yang mau jati dirinya terungkap dengan tuduhan percobaan pembunuhan? Hanya orang goblok yang mau itu terjadi.

Black Light

Bner. Apa yg lo mau? Jgn basa basi.

Black light? Ya. Itu nama samarannya. Dia memang terinspirasi dari film Black Light. Film yang pemeran utamanya bisa terbang menggunakan mobil berwarna hitam. Walaupun inspirasi dari luar, setidaknya itu jauh lebih keren dari pada nama gadis tadi.

Gadis penghuni syurgia

Gw mau lo bunuh clon suami gw. Gw udh muak sma dia.

Alisnya mengernyit. Membunuh calon suaminya sendiri? Apa dia sudah gila?

Black light

Oke. Gmn orangnya?

Gadis penghuni syurgia

Nanti gw krim ftonya. Nmny Doni Alexas. Jam 12 mlm, tiap hr dia pergi ke diskotik.

Black light

Black LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang