Bukan Lanjutan Cerita: Salam Sehat Bahagia

108 13 4
                                    

Retanthor (Coretan Author):

Hai, apa kabar semuanya? Semoga di situasi pandemi kayak sekarang ini ini kalian sehat-sehat terus ya!

Aku mau cerita sedikit nih kenapa cerita ini ngadat lama banget. Pertama-tama, dari aku pribadi aku minta maaf banget sama pembaca semuanya karena ternyata tidak bisa melanjutkan cerita ini seperti rencanaku sebelumnya. Bagi kalian yang membaca note setelah cerita, pasti tahu kalau aku dulu berencana update 2 kali seminggu, iya, kan?

Mari kembali ke tahun 2020 awal. Saat itu adalah saat dimana aku benar-benar harus menentukan kemana langkahku selanjutnya. Menjadi remaja yang menginjak dewasa, kelas 3 SMA yang ternyata sangat berat cobaannya. Singkat cerita, aku gagal di SNMPTN dan SBMPTN. Saat itu aku benar-benar down, bahkan udah gak kepikiran lagi untuk kuliah. Lalu akhirnya, aku mencoba daftar ke universitas impianku melalui jalur mandiri. Universitas yang justru nggak kudaftarin waktu SNMPTN dan SBMPTN karena dikalahkan oleh rasa takut. Dan yap, alhamdulilah, sekarang bisa kuliah di UGM, di jurusan yang aku pingin banget juga 🤍

Lanjut, tahun 2020 pertengahan sampai akhir, penyesuaian dari SMA ke kuliah ternyata hmmm banget gitu. Bohong kalau aku bilang aku nggak kaget. Tapi alhamdulilah lagi, semua dapat dijalani dengan lancar.

Saat itu, aku hanya out akun Wattpad-ku dan tidak benar-benar menghapus aplikasinya dari HP.

Pada liburan semester 1, aku mendengar bahwa Wattpad udah nggak kaya dulu lagi. Yang katanya aplikasinya semakin sulit, banyak iklan, tidak begitu mengapresiasi penulis-penulis baru, dan lain sebagainya. Karena hal itu, mencobalah aku untuk menulis di platform lain (atas rekomendasi dari seseorang). Karena pada dasarnya aku pribadi adalah sosok yang senang banget nyobain hal baru, jadi ya tanpa pikir panjang aku menulis di platform itu, anggap saja NT. Di aplikasi NT itu, menulis semacam dijadikan target. Minimal harus berapa kata dan berapa kali update perbulan, agar bisa dapat penghasilan. Awalnya aku sedikit memaksakan diri, dan seperti yang kuduga, menulis dengan cara kejar target alias kayak kejar setoran itu bukan aku banget. Jatuhnya tidak bisa murni dari hati, dan karyaku nggak jujur.

Dan persis seperti yang kulakukan di Wattpad, aku meninggalkan ceritaku. Belum begitu memiliki pembaca sebenarnya. Tapi sayang, di sana, cerita yang sudah dipublikasikan tidak dapat dihapus. Jadi, kutinggalkan begitu saja.

Menginjak semester 2, kehidupan perkuliahan semakin banyak tantangan lagi. Tugasnya semakin banyak, kerja kelompok juga memerlukan effort yang cukup tinggi, hampir tidak ada waktu bagiku untuk menulis lagi. Karena selain kuliah, aku juga mencoba aktif dalam organisasi dan perlombaan.

Singkat cerita, pagi ini aku membuka Wattpad-ku lagi. Tepat pada Hari Raya Idul Adha. Sekarang aku di Jogja, di kost, dan otomatis tidak merayakannya bersama keluarga. Entah karena apa, aku log-in akun lagi dan menemukan sebuah komentar dari satu pembaca yang sudah menunggu ceritaku selama 2 tahun. Terharu? Ya pasti. Bagi siapapun yang sudah menunggu ceritaku aku mengucapkan banyak terima kasih kepada kalian. Maaf kalau author ini terlalu labil dalam menulis cerita.

Akhirnya, pada hari ini, aku memutuskan untuk kembali ke Wattpad. Untuk cerita ini, karena sudah ditulis dari 2015, drafnya sudah ada dan tinggal kuperbaiki lagi. Satu persatu akan kuupload ulang. Semoga para pembaca tetap bisa menikmatinya ya!

Saat ini sedang libur semester, jadi sudah dapat dipastikan aku akan lebih banyak waktu untuk mengisi kesuntukan liburan dengan menulis, yang pada dasarnya adalah hobiku.

Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca tulisan yang sangat panjang ini. Tetap jaga kesehatan ya.

🤍🤍🤍

20 Juli 2021
- radiata.

Black LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang