KEMAMPUAN shape-shifting masih, dan akan terus, jadi sebuah kelebihan yang dikejar banyak orang selain ilmu magis penyembuhan. Cale Sautre tahu benar tentang risikonya bila dia tidak berhati-hati ketika melakukan perubahan. Terlahir dari keluarga petani biasa tanpa latar belakang istimewa, memangnya siapa yang akan menduga jika pemuda tengil dan banyak tingkah satu ini bisa mengubah wujud dirinya jadi seekor burung pipit atau bahkan siput lamban. Nyatanya di keluarganya pun hanya dia yang punya kemampuan demikian, menghantarkannya pada sebuah kebenaran pahit bahwa dia tidak pernah jadi bagian dari orang-orang itu sejak awal. "Kami menemukan ibumu terluka parah bersama kau yang baru lahir, dia meninggal tanpa memberi tahu apa pun kecuali permohonan agar bayinya diselamatkan."
Cale benar-benar buta tentang siapa dirinya sebenarnya, atau mengapa ia bisa tiba-tiba berubah jadi anak anjing saat masih balita dan ikut menyusu pada anjing betina peliharaan rumah hingga membuat ibu angkatnya nyaris kabur tunggang-langgang. Ia hanya tahu setelah hari itu kekuatannya mulai susah untuk dikendalikan dan bisa muncul sewaktu-waktu—terlepas karena dia yang memang mengeyel jika diberi tahu serta suka pamer pada teman seumuran—hingga sang ayah angkat pusing tujuh keliling menjaga putra kecilnya itu tetap anteng.
Ayah pasti sangat jengkel karena Cale tidak pernah mendengarkan, tapi meski demikian, beliau tidak pernah marah-marah. Kedua orang tua angkatnya menyayangi dan menjaga Cale dari orang-orang tak bertanggung jawab yang pasti akan mencari celah untuk memanfaatkan kekuatannya. Mereka tidak meminta apa pun; kasih sayang dua orang itu benar-benar tulus selayaknya orang tua ke anak mereka, terlebih keduanya tidak dikaruniai keturunan dalam pernikahan yang sudah puluhan tahun bersama. Maka, ketika Ayah jatuh sakit hingga tidak mampu melakukan apa pun selain beristirahat di kasurnya, Cale sangat gusar—dia tidak pernah tahu rasanya kehilangan, dan dia tidak ingin pengalaman itu terjadi secepat ini dengan ayahnya.
Ibu sudah sering bilang supaya dia ikhlas bila Ayah akan meninggalkan mereka karena sakit ini, tetapi Cale tidak mau terima. Dia rela bekerja dari pagi hingga petang dan hanya makan seadanya demi bisa menabung untuk pengobatan sang ayah; wira muda itu bahkan mengusahakan agar sakit sang ayah dapat ditangani oleh dokter-dokter yang sudah kondang. Namun, tidak satu pun dari mereka berhasil memberikan kesembuhan atau setidaknya perkembangan positif mengenai sakit yang mendera Ayah. Keluarga sederhana mereka semakin ditelan cemas oleh kemungkinan paling buruk, belum lagi harta benda juga sudah ludes.
Di tengah putus asanya, Cale sudah hampir memilih jalan pintas untuk cari uang—entahlah, bahkan jika itu artinya dia harus mencuri atau merampok dari rumah-rumah pedagang kaya, dia akan lakukan. Toh dengan kekuatan shape-shifting dia tidak akan dikenali dan lebih mudah melancarkan aksi. Ide hasil pemikiran yang terimpit keadaan itu pasti segera terlaksana kalau bukan karena takdir semesta suka bercanda. Lima belas tahun silam, seorang pengelana tiba di desanya; pemuda misterius yang tidak pernah menunjukkan wajahnya di balik tudung jubah yang ia kenakan. Posturnya tinggi-kurus, bajunya saja terlihat kebesaran—dan agak lusuh dengan tambalan kain di banyak tempat—mungkin dia terlalu lama mengembara dan kurang memperhatikan asupan makanannya.
Orang itu berdiri di tengah alun-alun kecil desa seperti orang gila saat seorang anak yang tengah bermain kejar-kejaran tak sengaja tersandung di hadapannya. Anak itu menangis dengan luka berdarah di lutut, dan si pemuda pengembara bergerak turun menyetarakan tingginya dengan si bocah, lengannya maju terangkat. Cale sudah waswas kalau orang itu hendak menculik anak kecil atau apa, dia ancang-ancang mau menghajarnya jika benar terjadi. Sampai apa yang kemudian matanya lihat seakan terasa bagai mimpi.
Pemuda itu secara misterius dan tak bisa dia jelaskan, menyembuhkan luka si anak, bahkan menutup bekasnya hingga seperti tidak pernah terluka. Setelah usai, dia menaruh telunjuk ke hadapan mukanya yang tertutup tudung, sepertinya menyuruh bocah itu tutup mulut tentang apa yang barusan dialaminya. Namun, Cale sudah menyaksikan semuanya, dia terkejut hanya sebentar—toh dia sendiri juga punya kemampuan ajaib—dan segera memutuskan bahwa dirinya tidak bisa tinggal diam mengetahui seseorang yang mungkin mampu membantu Ayah kini ada di depan mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNLINKED | ft. Noren
FanfictionEden datang ke rumah itu untuk melayani pria paling absolut di negeri ini, sang kepala keluarga bangsawan Astassier, Aurelius.