Bab 10 - Keinginan Aira

18.4K 1.1K 8
                                    

Warning : typo bertebaran!

***

Pesta ulang tahun Aira dan Faden sebentar lagi akan dilaksanakan. Hanya tinggal menunggu beberapa menit lagi acara akan dimulai.

Aira sangat cantik menggunakan gaun yang Hans belikan. Rambutnya ia hias dengan pita pemberian Faden. Sedangkan Faden ia tampak tampan dengan mengunakan setelan jas yang juga pemberian Hans. Mereka tampak seperti sepasang pengantin cilik.

Tetapi Aira tampak seperti risau. Ia berulang kali menatap pintu depan menunggu kehadiran seseorang.

"Ai ada apa?" Tanya Salsa yang melihat anaknya risau.

"Ai tunggu daddy mom" Aira kembali lagi ke aktivitas menatap pintu depan berulang kali setelah menatap wajah cantik Salsa.

Tiba - tiba wajah risau Aira tergantikan wajah senang dan bahagia. Melihat kedatangan orang yang ia tunggu - tunggu.

"Daddy" Aira berlari mendekati Hans. Hans dengan cepat mengulurkan tangannya lalu mengangkat putri kecilnya itu ke atas. Melayang ke udara. Lalu mengendonganya biasa.

"Ai kira Daddy gak dateng" ucap Aira lalu mengecup kedua pipi Hans.

"Tentu daddy pasti akan datang. Daddy ingin lihat princess daddy yang cantik ini meniup lilin" guman Hans dengan sesekali mencium puncak dan kening Aira.

Para keluarga Salsa yang melihat kemesraan ayah dan anak itu ikut tersenyum bahagia. Bahagia karena akhirnya Aira dapat mendapatkan kasih sayang yang lengkap dan dapat mengetahui siapa daddynya. Meski sebenarnya Deva sempat marah karena kedatangan Hans. Tetapi rasa marah itu mulai luntur tergantikan rasa bahagia ketika melihat senyum lebar keponakannya itu.

"Ai yuk kita masuk. Di halaman belakang sudah banyak yang datang" ajak Faden. Aira pun langsung meminta Hans untuk menurunkannya. Ketika sudah turun dengan sigap Faden mengandeng tangan Aira. Mereka benar - benar seperti sepasang pengantin saja.

Aira dan Faden pun berjalan menuju halaman belakang rumah Salsa. Diikuti oleh para orang tua mereka dan para nenek dan kakek mereka. Tak lupa Deva dan Reno juga.

Sepasang pengantin cilik itu berdiri di depan kue ulang tahun mereka. Dengan ditemani keluarga masing - masing. Hans yang bingung akan berdiri dimana pun langsung ditarik oleh Aira sehingga ia berdiri tepat disamping Aira.

Pembuka acara mulai membuka acaranya. Dan mengajak para tamu agar kelangsungan acara lancar. Sampai tiba disesi tiup lilin. Faden dan Aira masing - masing menutup mata. Setelah itu meniup lilin dan mulai memotong kue. Kue potongan pertama dari Faden ia berikan kepada bundanya Nisfa. Sedangkan Aira ia berikan kepada Hans. Membuat Salsa mengerucutkan biburnya tanda ia kesal dengan putrinya itu. Sesi pemotongan kue itu berlanjut dengan acara makan - makan. Teman - teman Aira dan Faden pun berlari mengantri mengambil makanan bersama orang tua mereka. Sedangkan yang memiliki acara mereka duduk di kursi yang telah tersedia.

"Ai sayang tadi doa apa?" Tanya Salsa yang penasaran dengan doa anaknya di umur yang ke 3 tahun. Karena setiap ulang tahun pasti Salsa akan bertanya apa doa anaknya itu.

"Ai berdoa supaya daddy dan mommy bersama Ai selalu. Kita bisa main bersama. Ai jadi punya temen perempuan. Dan yang terakhir Ai pengen punya adik kayak Faden. Kalau bisa kembar juga ya mom" ucap Aira dengan polosnya. Padahal ucapannya itu membuat Salsa dan Hans yang mendengarnya menegang.

"Mom kasih Ai adik ya. Biar Ai punya temen main gak sama Faden terus" ucap Aira sedikit memaksa. Salsa masih tidak bisa menjawab permintaan anaknya itu. Bagaimana bisa ia memberikan Aira adik sedangkan dirinya ini masih belum menikah.

"Iya nanti daddy dan mommy akan kasih Ai adik yang banyak ya" ucap Hans yang membuat Aira semakin tersenyum lebar lalu memeluk Hans. Salsa yang mendengar ucapan Hans membulatkan matanya lalu menatap tajam Hans.

"Makasih Daddy"

***

Acara ulang tahun Aira dan Faden telah selesai para tamu pun bergantian pulang. Salsa masih ngambek dengan permintaan Aira. Sedangkan Aira mengacuhkan acara ngambek mommynya.

"Udah turutin aja" ucap Nisfa yang langsung dibalas anggukan kepala Bila, mamanya sendiri. Salsa langsung menatap Nisfa.

"Gak"

"Kenapa? Sekarang daddy Ai udah ada. Kalian tinggal nikah aja habis itu bikin adik buat Ai" ucap Deva sembarang yang langsung dihadiahi Salsa pukulan di bahunya.

"Aw... sakit dek"

"Ya abang ngomongnya ngawur"
"Bang Deva gak ngawur tapi bener Sal. Kasih Hans kesempatan. Ini demi Ai. Kamu pernah bilangkan sama aku kalau Ai mengizinkan dan memaafkan Hans maka kamu juga" ucap Nisfa yang mengingatkan pembicaraan lama mereka.

"Mama sama Deva juga setuju kok kalau kamu sama Hans. Hans orangnya penyayang dan ia gentlemen. Ia sangat berani menampakan dirinya langsung di hadapan kamu dan mama setelah ia melakukan hal yang fatal" ucap Bila yang terkesan memuji Hans.

"Ah... terserah kalian aja. Aku pusing" Salsa pun pergi meninggalkan keluarganya yang masih di bawah.

Sedangkan keluarganya menertawakannya.

=Before for after=

Updated: 27 Juli 2015

Next? Vote dan comment ya.

Makasih.

Revisi: 13 Mei 2016

Before for AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang