Bab 7 - Posesif boy

20.7K 1.2K 14
                                    

Warning : typo bertebaran!

***

Di Ruangan penuh dengan buku - buku beserta mainan dan alat belajar yang lainnya. Hans sekarang duduk mununggu seseorang yang sangat ia rindukan.

Clek...

Tampak gadis mungilnya berjalan masuk bersama wanita tinggi dan cantik.

"Ini pak, Aira nya" ucap wanita yang menggadeng tangan anak bernama Aira.

Hans menatap anaknya dengan tatapan penuh kebahagiaan. Akhinya ia bisa bertemu dengan anaknya.

"Aira" ucap Hans sambil mengulurkan tangan nya tanda Hans ingin memeluk anaknya itu.

Aira tampak takut. Tetapi ia tetap berjalan mendekati Hans. Sosok lelaki yang asing di matanya.

"Om siapa?"

"Sini sayang. Ini daddy. Kamu gak mau ketemu sama daddy?" Tanya Hans yang masih mengulurkan tangan nya.

Aira yang mendengar kata 'daddy' pun langsung berlari mendekati Hans. Memeluk Hans dengan senang dan rasa rindu.

"Daddy..." teriaknya senang. Ia memeluk Hans dengan sangat erat sekali.

Sosok wanita tadi yang ternyata guru Aira pun pergi meninggalkan anak dan ayah yang sedang melepas rasa rindu yang mendalam.

"Aira sangat cantik hari ini" ucap Hans sambil merapikan anak rambut Aira.

"Tentu, Ai sama cantiknya seperti mommy " balas Aira dengan senyum manisnya. Membuat Hans terpanah dengan senyum manis anaknya.

Persis seperti Salsa. Batinnya.

***

Rasa curiga menyelimuti hatinya ketika melihat Aira dipanggil ibu guru.

Kenapa dengan Aira? Apa Aira bertengkar lagi dengan Kiara? Tanyanya dalam hati.

Ia pun mengikuti ibu guru dan juga Aira. Mereka sedang berjalan menuju kantor guru. Rasa penasaran pun makin menyelimuti hatinya.

Untung saja pintu tak seberapa ditutup jadi ia masih bisa mengintip. Ia melihat Aira sedang dipeluk oleh om - om.

Siapa om itu? Batinnya bertanya.

Ketika ia melihat ibu guru keluar dengan cepat ia bersembunyi. Ibu guru pun telah pergi. Ini saatnya ia masuk dan melindungi Aira.

Dengan hati - hati ia masuk.

"AI!!" Teriaknya.

Aira dan Hans pun terkejut dibuatnya.

"Apa Faden? Kenapa berteriak? Telinga Ai sakit" tanya Aira yang bingung dengan tingkah Faden yang tiba - tiba masuk lalu berteriak.

"Om siapa? Jangan pernah dekat - dekat dengan Ai! Ai milik Faden!" Ujar Faden menghiraukan pertanyaan Aira. Ia menarik tangan Aira lalu menyembunyikan Aira di balik punggungnya.

Hans yang melihat itu menjadi bingung. Faden? Anak Dendy kah? Ah... ya dia memang anak Dendy. Batin Hans.

"Hai namamu Faden kan? Ini om Hans temen ayah kami dan juga daddy nya Aira" ujar Hans memperkenalkan dirinya.

"Bohong! Om penculik kan? Om mau culik Ai?" Ujar Faden dengan tatapan tajamnya.

Hans yang mendengar itu menjadi terkejut. Apakah wajahnya seperti penculik Anak? Kenapa wajah tampannya ini disamakan dengan penculik. Bahkan jika dirinya ini adalah penculik. Dia akan menjadi penculik tertampan di dunia. Keluhnya dalam hati.

"Faden! Kamu gak sopan. Om ini itu daddy nya Ai. kamu gak percaya?" Tanya Aira dengan tatapan sendunya. Seakan - akan ia akan menangis. Raden yang melihat itu pun menjadi bersalah.

Ia melanggar janjinya. Janji yang tidak akan membuat Aira menangis. Jika Aira menangis pasti bundanya akan marah kepadanya.

"Aduh... jangan menangis Ai. Faden hanya gak mau Ai pergi dibawa sama om ini" ujar Faden sambil menghapus air mata Aira.

Yes berhasil. Batin Aira.

Hans yang melihat kedua anak kecil di depannya pun tersenyum. Bagaimana bisa anak sekecil mereka sudah berlagak romantis di hadapan orang tua. Ckckck... Hans tidak menyangkah putrinya sangat dilindungi oleh pria kecil bernama Faden. Kelak mungkin mereka akan selalu bersama. Pikirnya.

***

Jam pulang sekolah telah tiba. Hans masih menunggu di sekolah Aira. Ia sudah berjanji mengajak Aira untuk jalan - jalan membeli boneka baru.

Hans tersenyum ketika melihat putrinya yang sedang berjalan ke arah mobilnya dengan diikuti oleh Faden di sampingnya.

Faden terlihat mengerucutkan bibirnya. Entah kenapa.

"Daddy " sapa putrinya itu.

"Kita jadi jalan - jalan?" Tanya Aira.

"Tentu" balas Hans.

Aira pun masuk ke dalam mobil Hans. Tak lupa juga Faden ikut masuk dan duduk di belakang.

"Faden kok ikut sih? Kan Ai suruh Faden pulang biar bilangin Ke mommy kalau Ai jalan - jalan sama daddy " ucap Aira.

"Gak males. Enak jalan - jalan aja. Biar sekalian kita dimarahinya" balas Faden ketus.

"Kok gitu sih? Gak Faden pulang aja. Nanti Faden dimarahi juga"

Faden pun menatap Aira. "Aku gak mau Ai dimarahi sendirian" ujar Faden dengan sendu. Membuat Aira menghela nafasnya.

"Baiklah, kita jalan" seru Aira kepada Hans.

***

Kedua tangan Hans sudah terpenuhi dengan semua yang Aira inginkan. Mulai dari boneka, tas sekolah dan juga sepatu. Tapi ketika mereka sampai di depan toko baju mata Aira selalu tertuju ke sebuah gaun pesta berwarna pink pastel. Ia sangat menginginkan itu.

Hans yang melihat itu pun berjalan mendekati Aira lalu menarik Aira agar masuk ke dalam toko.

"Mau kemana daddy ?" Tanya Aira.

"Kita akan membeli gaun itu dan juga tuksedo itu untuk Faden gunakan di ulang tahun Ai" ujar Hans menjelaskan.

Mengenai ulang tahun Aira ia tau dari orang suruhannya.

"Ya udah yuk kita masuk dan membelinya habis itu kita pulang. Mommy pasti sudah mencari kalian" ujar Hans.

Mereka pun membeli gaun dan tuksedo itu. Lalu mereka pulang ke rumah Salsa.

Di sana sudah ramai orang. Nisfa dan Salsa sangat cemas ketika mendengar bahwa Faden dan Aira sudah pulang bersama daddy Aira.

Salsa sudah tau siapa dia yang membawa Aira dan Faden. Siapa lagi kalau bukan lelaki lemah itu yang dengan beraninya menyebut dirinya bahwa dia adalah ayah Aira.

***

Mereka telah sampai di depan rumah Salsa. Mereka pun berjalan masuk.

"Mommy "

"Bunda"

Seru mereka berdua dengan diikuti Hans di belakang nya. Salsa yang melihat itu langsung menatapnya dengan tajam.

=Before for After=

Updated & Revisi: 13 Mei 2016

Aku harap kalian masih mau baca bab ini. Karena bab ini total berubah. Tapi intinya masih sama.

Kenapa total berubah? Karena wattpad menghapus bab ini dengan sendirinya. Dan banyak yang minta repost. Karena aku gak punya salinan cerita ini makanya aku buat yang baru tapi intinya tetap sama.

Buat kalian yang masih baca versi lama, mohon hapus cerita ini dari library kalian habis itu add lagi.

Bab ini juga merupakan clue cerita Forever Love. Tentang si cewek yang tiba - tiba hadir di kehidupan Aira dan Faden.

Jangan lupa vote dan comment yang banyak ya.

Makasih.

Before for AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang