Bab 8 - Masalah Selesai?

20.3K 1.1K 10
                                    

Warning : typo bertebaran!

***

Salsa menatap lelaki didepannya dengan emosi. Ia tak menyangkah laki - laki yang telah menolaknya mentah - mentah, yang tak mau bertanggung jawab datang dikehidupannya lagi. Jika bukan karena Nisfa dan Mamanya ia tak akan melayani laki - laki ini.

"Mau apa kamu datang kesini?" Salsa bertanya dengan tegas.

"Aku datang untuk bertemu denganmu dan juga anak kita"

"Dia bukan anakmu! Dia anakku" Salsa menentang ucapan Hans.

"Jangan egois Sal. Dia juga anakku. Darahku mengalir di dalam tubuhnya" balas Hans dengan tenang. Karena jika ia juga membentak masalah tak akan selesai.

Ia ingin masalah ini cepat selesai dan bersama dengan Aira dan juga Salsa.

"Tidak! Aira hanya putriku. Anakmu itu sudah mati ketika kamu menyuruhku menggugurkan nya" ujar Salsa tak mau kalah.

"Mohon maafkan aku yang dulu. Aku sudah sadar sekarang. Jangan egois seperti ini. Pikirkan perasaan Aira. Ia juga membutuhkan ku bukan hanya dirimu Sal" jelas Hans. Salsa sebenarnya mulai luluh dengn ucapan Hans itu. Tapi.... itu tidak boleh. Ia tidak boleh dengan cepat luluh hanya karena ucapan Hans.

"Jika kau ingin aku memaafkanmu maka pergilah dari hidupku dan juga Aira" ucap Salsa lagi. Hans pun menatapnya dengan sendu.

"Apa tidak ada kesempatan kedua? Aku ingin menebus kesalahan ku. Jika kau ingin aku pergi aku tidak akan meladeni keinginanmu itu. Sudah cukup dulu aku menjadi lelaki pecundang. Untuk saat ini aku tidak mu kembali menjadi lelaki pecundang untuk yang kedua kalinya" Salsa benci dengan hatinya. Kenapa hanya dengan mendengarkan penjelasan Hans ia sudah mulai luluh. Tidak itu tidak boleh!!!!

"Tidak ada. Jadi pergilah dari sini. Kau tau kan pintu keluarnya?" Setelah mengucapkan itu ia beranjak dari duduknya.

Ketika itu juga suara Aira membuatnya terkejut. Ia menutup matanya tak mau melihat pemandangan antara ayah dan anak itu.

" daddy mau kemana? Daddy gak boleh pergi" ujar Aira dengan mata yang berkaca - kaca.

"Daddy tidak kemana - mana" ujar Hans menghapus air mata Aira yang sudah jatuh membasahi pipinya.

Salsa yang sudah tidak tahan pun mulai angkat bicara.

"Ai masuk sayang" pinta Salsa dengan halus.

"Enggak mau. Ai masih mau bersama daddy " tolak Aira.

"Ai masuk sayang" pintanya lagi dengan nada penuh penekanan.

Tapi lagi - lagi Aira menolak permintaan mommy nya. Salsa pun sudah tidak tahan lagi.

"AIRA MASUK!!!" bentaknya kepada Aira. Aira yang mendengar itu pun menjadi menangis dengan keras. Bila yang ternyata berada di ruang makan pun berlari ke ruang tamu.

"Ada apa ini?" Tanya Bila bingung. Ia pun berjalan mendekati cucunya. Lalu mengambil alih cucunya dari daddy nya.

Hans pun tak terima putrinya dibentak seperti itu.

"Jika kau benci kepadaku. Jangan lampiaskan kebencianmu itu kepada Aira. Ia tidak tau apa - apa. Lampiaskan saja padaku!" Bentak Hans.

Hans pun berjalan mendekati Bila. Ia membantu wanita paru baya itu menenangkan putrinya.

Salsa hanya bisa menundukkan kepalanya. Ia menyesal telah melampiaskan kemaraha nya kepada putrinya. Ia tak bermaksud menyakiti hati anaknya. Sungguh ia tak bermaksud.

***

Aira pun sudah tertidur. Ia menangis sangat lama sekali. Aira selalu bertanya kepada Hans dan Bila apakah mommy itu marah kepadanya karena ia membangkang?

Bila dan Hans pun merasa kasihan kepada Aira. Hans pun menjawab tidak ia tak bersalah. Mommy hanya sedang berakting.

Aira yang mendengar penjelasan itu pun langsung terdiam.

Hans dan Bila pun lega akhirnya tangisan Aira telah berhenti.

***

Besok adalah hari ulang tahun Aira. Setelah dari rumah Salsa ia melajukan mobilnya menuju mall. Ia akan membelikan kado untuk Aira. Meski Aira tak meminta apa - apa. Katanya

"Hanya kedatangan Daddy saja Ai sudah senang" ucapan Aira itu membuatnya senang. Putrinya benar - benar menerima dirinya. Dirinya yang dulu menolak putrinya itu.

Ia pun berjanji kepada Aira kalau besok ia akan datang ke acara ulang tahun Aira.

Sejak Salsa membentak Aira ia sering sekali datang ke rumah Salsa. Kata Bila itu semua permohonan maaf Salsa kepada Aira.

Aira bilang ia ingin daddy nya bersamanya terus. Dan akhirnya Salsa mewujudkan keinginan Aira itu.

Setiap ia datang ke rumah Salsa ia disambut dengan baik oleh Bila dan Aira tak lupa.... Salsa.

Ia tau bahwa Salsa masih marah kepadanya tapi itu tak masalah. Ia akan berjuang mendapatkan maaf dari Salsa lalu mereka hidup bahagia.

Itulah impian sederhananya. Impian sederhana yang sedikit sulit untuk didapatkan.

Saat ini dia sudah berjalan keluar mall dengan menenteng hadiah untuk Aira yang sangat besar.

Lalu ia melajukan mobilnya pulang. Bukan pulang ke apartemennya yang ada di Bandung tapi ia akan pulang ke rumah mamanya.

Meski sejahat apa pun mamanya tetap mamanya yang ia sayangi.

=Before for After=

Updated & Revisi: 13 Mei 2016

Semoga kalian suka sama bab ini. Meski bab ini tidak sama yang lain. Karena aku tidak punya salinan cerita yang dulu  jadinya Kayak gini deh. 

Jangan lupa vote dan comment yang banyak ya.

Makasih.

Before for AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang