Bab 9 - Senyum Aira

19K 1K 11
                                    

Warning : typo bertebaran!

***

18 Januari...

Hari ini matahari mengeluarkan sinarnya yang paling cerah. Secerah hati Aira menyambut hari dimana umurnya Bertambah menjadi 3 tahun. Dan di acara ulang tahunnya yang ke-3 tahun ini ia bisa merayakan bersama mommy dan daddy nya. Sangat berbeda dengan ulang tahunnya yang ke 1 tahun dan 2 tahun.

Ia beranjak dari kasurnya dengan senyum cerah yang ia pancarkan. Lalu mengambil handuknya. Begitupun sebaliknya ia keluar dari kamar mandi pun sama cerahnya.

Memakai baju dress santainya. Karena hari ini sekolahnya libur. Ia turun dari tangga menuju ruang makan yang sudah ada mommy nya, uncle nya dan juga oma nya.

"Pagi..." sapanya memamerkan deretan gigi putihnya.

"Wah cucu oma seneng banget nih kayaknya" ucap Bila kepada cucunya. Ia tau alasan yang membuat cucunya hari ini selalu tersenyum bukan karena hari ini hari ulang tahunnya tetapi kemarin daddy nya datang menemuinya dan berjanji akan merayakan ulang tahunnya bersama.

"Iya ni ponakan uncle seneng banget. Pasti karena sekarang lagi ulang tahun ya" Deva memang tidak tau kehadiran Hans kemarin karena Salsa dan Bila tidak memberi tau Deva. Jika mereka memberi tahu Deva maka kebahagiaan Aira lah taruhannya.

"Iya dong tapi bukan itu doang" ucap Aira sambil menyendokan nasi goreng buatan Salsa ke mulutnya. Deva mengerutkan keningnya.

"Terus apa dong?" Tanya Deva kepada Aira.

"Rahasia" jawaban Aira membuat Deva mengerucutkan bibirnya. Ia menoleh ke arah Salsa dan Bila dengan tatapan bertanya.

Salsa dan Bila hanya menggelengkan kepala seakan - akan mereka juha tidak tau. Sempat tadi mereka cemas kalau Aira akan bilang kepada unclenya itu kalau kemarin ia bertemu dengan daddynya. Tapi rasa cemas mereka tergantikan rasa lega karena Aira bisa menyembunyikan alasan rasa senangnya itu.

"Ai mah jahat. Pelit. Uncle gak dikasih tau" Salsa dan Bila tertawa terbahak - bahak mendengar rengekan Deva. Aira hanya mengacuhkan rengekan Deva. Sedangkan Deva semakin penasaran.

***

Di tempat lain...

Hans juga merasakan apa yang dirasakan Aira. Ia senang mendapatkan kesempatan bertemu dengan anaknya meski Salsa marah kepadanya dengan mengucapkan kata - kata pedasnya. Itu adalah resiko karena ia menuruti kata mamanya.

Flashback on...

Setelah mendapatkan telfon dari Salsa yang meminta mereka bertemu Hans dengan cepat mengambil Jasnya.

"Mau kemana kamu Hans?" Tanya mama nya yang sedang melintas di depannya.

"Bukan urusan mama" balasnya ketus. Ya, karena waktu itu ia sedang marah dengan mama nya yang tiba - tiba menjodohkannya.

"Bertemu Salsa?" Tebak mama nya yang membuat langkah kakinya terhenti.

"Jangan sok tau ma" lalu ia meninggalkan mama nya yang sedang tersenyum tipis.

"Mama harap kamu tidak akan percaya dengan omongannya kalau kamu masih mau menjadi pewaris Keluarga Triatomo Hans" ancam Mamanya. Yang membuat hatinya menjadi mendadak bingung.

Ia pun meninggalkan mama nya. Sedangkan mama nya menyuruh pengawal pribadi Hans untuk mengikuti anaknya itu.

***

Di restoran Hans dan Salsa bertemu...

Hans melihat Salsa yang terlihat sedang menanti kedatangannya dengan tidak sabar. Ia pun mendekati Salsa.

"Hans aku ingin bicara sesuatu" ucap Salsa waktu itu. Salsa terlihat grogi. Semakin membuat Hans penasaran dibuatnya.

"Mau ngomong apaan sih?! Gue lagi sibuk nih! Cepetan!" Hanya bentakkan yang dikeluarkannya. Entah mengapa.

"Hans aku mau kamu tanggung jawab. Aku hamil anak kamu" ucap Salsa to the point. Membuat Hans merasa bersalah tetapi ucapan mama nya tadi terlintas dipikirannya. Ia sangat ingin menjadi pewaris keluarga Triatomo. Dan itu memang haknya karena dialah satu - satunya pewaris utama. Rasa ingin memiliki harta kekayaan menguasai hatinya.

"Oh ya. Tapi gue merasa anak itu bukan anak gue. Gue tau lho itu wanita jalang. Gue gak bodoh" ucap Hans dengan sindiran pedasnya. Seketika itu juga air mata Salsa tumpah. Sebenarnya ia tak tega membuat Salsa menangis.

Flashback off

Kenangan masa lalunya ketika ia menolak Salsa terlintas begitu saja. Membuatnya semakin menyesal. Telah memilih keputusan menuruti ucapan mamanya. ini lah akibatnya ia tidak bisa tau perkembangan anaknya mulai dari janin yang masih sebesar biji kacang sampai anak kecil berusia 3 tahun yang imut dan lucu itu.

Mulai detik ini ia tidak akan menyia - nyiakan kesempatan kecil yang diberikan Salsa dengan mendatangi acara ulang tahun anaknya. Ia akan meminta bantuan melalui putri kecilnya demi bisa bersama - sama dengan Salsa dan juga putri kecil mereka. Membuat keluarga kecil mereka.

Memang terdengar konyol meminta bantuan Aira tetapi hanya Aira yang bisa meluluhkan hati Salsa.

=Before for after=

Updated: 26 Juli 2015

Next? Vote dan comment ya.

Makasih.

Revisi : 13 Mei 2016

Before for AfterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang