08. hoseok's mail • revelation

89 5 0
                                    

Revelation

BTS J-Hope
missA Fei

special appearance : hyeri from girl's day and kris from exo (ot12 baby!)

----------------------------------------------------

Hai! Selamat malam! Bagaimana kabarmu? Bukankah ini hari yang-

Jung Hoseok.

Tulisan nama tersebut sudah mulai luntur pada gelang kertas yang melingkari pergelangan tangan pemuda itu. Ia mengaitkan kedua tangannya di atas kakinya yang bersila sementara dahinya berulang kali bertemu dengan tembok dingin yang membatasinya dengan dunia luar.

Pemuda itu mengenakan setelan kaos dan celana panjang yang kini sudah menguning sebab ia tak ingin beranjak dari tempatnya. Badan dan rambutnya sama-sama lengket karena keringat, tanda bahwa ia belum membersihkan dirinya sejak beberapa hari lalu. Bibirnya yang dulu selalu mengulas senyuman riang yang dapat membuat seluruh dunia tertawa kini nampak kering, tak melengkung indah layaknya dulu. Sorot matanya kosong, memandangi semut-semut yang beriringan di dekat jari kakinya.

Cklek.

Hoseok menghentikan antukan kepalanya. Memilih untuk menengok pelan, bertemu mata dengan seorang dokter wanita yang tengah berdiri sambil memegang kenop pintu. Membiarkan cahaya putih dari lorong rumah sakit menerangi kamar gelapnya meskipun sebentar saja.

"Selamat pagi, Jang Hoseok-ssi," sapa dokter tersebut dengan nada yang sangat ramah. Ia langsung menuntun dirinya sendiri menuju sebuah kursi yang tidak terpakai setelah menutup pintu. Duduk di sana dengan kedua kaki disilangkan.

Hoseok mendengus saat mendengar dokter itu menyebut keadaan sekarang adalah pagi. Keluhan utama yang tertulis di laporannya adalah depresi namun kepintarannya tidak akan hilang begitu saja. Sepasang jendela mungil dipasang di puncak dinding yang menghadap halaman depan jelas-jelas hanya memancarkan sinar yang temaram.

"Laporan menyebutkan bahwa kamu sudah bisa dikatakan sangat baik setelah menjalani terapi di sini selama... delapan bulan?" Dokter tersebut membuka kembali halaman agendanya. "Ya, delapan bulan," lanjutnya. "Sekarang, saya ingin mengobrol dengan kamu. Tidak apa kan jika saya memanggilmu dengan sebutan kamu?"

Tidak ada sahutan yang berarti keluar dari mulut Hoseok. Hanya kepalanya yang mengangguk lemah mengiyakan perkataan dokter wanita itu.

"Kamu lahir di mana, Hoseok?" tanya wanita itu, berusaha untuk bersikap ramah.

Dari nada bicara dokter tersebut, Hoseok langsung tidak menyukainya. "Anda tidak perlu menanyakan apapun yang sudah tercatat di laporan itu," balasnya tegas.

"Eh?" Wanita itu terkejut, bukan hanya karena Hoseok akhirnya menjawab pertanyaannya, tetapi juga mengetahui bahwa Hoseok mampu berbicara dengan jelas dan fasih. Sepengetahuannya, Jang Hoseok adalah pasien yang selalu menurut dan tidak berbuat aneh.

"Ini sudah malam," pemuda itu tetap duduk menghadap dinding, "Apa maksud Anda untuk menyebutnya sebagai pagi?"

Dokter tersebut menghembuskan napas berat, menelan ludahnya. Ia langsung mengutuk dirinya sendiri. "Ba-bagaimana kau mengetahuinya, Hoseok-ssi?"

"Mataku masih bisa bekerja dengan baik. Lihatlah ke atas dinding di samping kanan Anda." Hoseok tetap tidak bergerak dan hanya mengangkat tangan kanannya ke arah yang ia maksud.

Bola mata dokter tersebut bergerak mengikuti arah tangan Hoseok. Dokter tersebut tidak dapat melihat apapun dari tempat ia berdiri. Ia pun memutuskan untuk melangkah mundur, selangkah dua langkah. Suara sepatu hak tingginya terdengar nyaring dan menggema di dalam ruangan.

Mail ChroniclesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang