Sweet of Him
Lovelyz Yein
BTS Jungkook----------------------------------------------------
Hai! Selamat malam! Bagaimana kabarmu? Bukankah ini hari yang-
"Ayo, Yein! Tinggal sedikit lagi!" seru Jungkook sambil menepuk kedua balon panjang yang ia pegang. Balon yang ia beli ketika ditawarkan oleh pemilik kios yang mereka lewati.
Jeon Jungkook, nama pemuda itu, sangat berenergi jika hal yang ia tahu melibatkan Yein. Apalagi saat gadis itu sungguh berambisi untuk mendapatkan apa yang ia inginkan seperti sekarang. Perempuan muda tersebut tengah berkonsentrasi pada makanan renyah yang melayang, diikat dengan tali di atasnya. Badannya cenderung condong ke belakang layaknya melakukan limbo sedangkan kedua tangan Yein bersembunyi di balik punggungnya. Kepalanya mendongak, berusaha melahap kerenyahan makanan itu dengan mulutnya. Sesekali, ia maju mundur demi menyamakan posisi dengan gerakan tali itu.
"Woo! Yein hwaiting! Kamu pasti bisa!" lanjut Jungkook kencang. Membuat beberapa orang di sekitarnya mengeluarkan reaksi yang berbeda. Ada yang merasa terganggu, ada juga yang tambah menyemangati jagoannya.
Dengan tingkat konsentrasi yang lumayan tinggi, Jung Yein terus mencoba menggapai kerenyahan itu dengan mulutnya. Berbagai macam gerak badan yang ia lakukan sebelumnya menyebabkan otot-ototnya pegal. Dia memutuskan untuk berhenti sejenak, sekadar membungkuk dan menggerak-gerakkan kakinya. Yein tidak perlu khawatir, sebagian besar gadis yang mengikuti lomba ini belum ada yang menghabiskannya. Poni yang menempel pada dahinya telah bergeser setelah ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
Kemudian dia kembali ke dalam permainan. Sorot mata Yein tidak dapat didefinisikan, benar-benar penuh tekad.
Begitu mendapat kesempatan yang pas, Yein langsung menggerogoti kerupuk putih tersebut sampai mendekati ikatan tali. HAP! Patahannya langsung ditarik olehnya lalu dikunyah dengan terburu-buru.
Melihat Yein berhasil menggigit kerupuk tersebut dengan mudah, kini kedudukan Yein berada di baris pertama. Hanya tinggal secuil yang masih berada dalam ikatan tali tersebut. Kejadian itu mengagetkan Jungkook, yang tanpa pikir panjang langsung meneriaki kekasihnya dengan semangat perjuangan. "Woo! Yein-ku benar-benar hebat! Teruskan, Yein!"
Seakan dia sudah tidak makan berhari-hari sebelumnya, Yein pun mulai menggapai bulatan mungil itu dengan mulutnya. Menggigitnya dengan sepenuh hati saat percobaan pertama dan menariknya jauh-jauh dari tali yang mengikatnya. Bahkan sampai menarik tali utama yang terikat pada tiang menjadi seperti sebuah ketapel.
KRES!
"Pemenangnya adalah Jung Yein!" Sang pemandu acara menyuarakannya dengan bahagia.
Sorak sorai suporter yang berada di sekitar Jungkook makin lama mengecil sedangkan seruan Jungkook terdengar nyaring. Para gadis yang menjadi peserta lomba langsung mundur dan mengibas-ngibaskan tangannya di dekat wajah. Memberi jarak antara mereka dan Yein yang kini sedang memeluk kotak berbungkus kertas kado berukuran sedang sambil membungkukkan badan beberapa kali sebagai ucapan terima kasih pada pemandu acara.
Keuntungan dari pemuda berbadan tinggi seperti Jungkook adalah ia dapat menemukan orang yang ia cari tanpa kesulitan yang sangat berarti. Dengan mudah, ia dapat melihat Yein yang tengah menyisir lautan manusia di sekitarnya sambil berjinjit. Lambaian tangan Jungkook dibantu oleh balon panjang yang ia pegang menarik perhatian Yein.
Jungkook membuka telapak tangannya, menyuruh gadisnya untuk berhenti. Yein menurutinya dan menunggu pemuda itu berdiri tepat di depannya.
"Kamu menang! Yein-ku sungguh hebat!" puji Jungkook yang langsung mengusap puncak kepala Yein. Senyum lebar terukir jelas di wajahnya.
Gadis itu merengut. "Jungkook, rambutku basah. Jangan dipegang," keluhnya sembari memeluk kotak tersebut ke dadanya dan merapikan rambutnya.
"Tidak apa. Rambutku juga basah." Jungkook melempar balonnya ke tanah lalu mengambil alih kotak Yein. "Aku pegang kotaknya ya. Ayo, cepat dibuka."
Yein pun mengikuti perkataan Jungkook. Kedua tangannya pelan-pelan mengangkat tutup kotak tersebut. Semakin kotaknya terbuka, semakin lebar pula senyumannya. Namun, isi kotak tersebut menipiskan lengkungan kedua bulan sabit tersebut.
"'I'm her boy!'?" Yein membaca tulisan yang tertera pada kaos tersebut. "Kook, memangnya kamu mau pakai ini?" lanjut Yein sambil merentangkan baju hitam yang ia pegang agar Jungkook bisa melihatnya juga.
Jungkook menatap kaos itu, geli. "Bisa untuk baju tidur, sebenarnya. Coba kamu yang pegang, sekarang aku yang periksa isinya."
Yein menyampirkan kaos itu di bahu Jungkook lalu mereka bertukar tugas. Kotak tersebut kembali berada di tangan Yein dan Jungkook mengubek isi kotak tersebut. Sepasang botol air minum berwarna biru, celana olahraga abu-abu dan-
"Ada!" Gerakan tangan Jungkook berhenti, kemudian dengan bangga memamerkan sepasang bando bertelinga di tangannya. Sungguh lega hati Yein melihat benda yang mereka inginkan telah dipegang Jungkook.
Jemari Jungkook langsung bergerak, menyisir anak rambut Yein ke belakang telinga. Selama mereka bersama, perlakuan seperti ini bisa dihitung dengan jari. Membuat debaran di dada Yein semakin bertambah, malah seakan-akan jantungnya ingin melompat keluar.
"Ini untukmu, Jung Yein-ku yang paling cantik," kata pemuda itu sambil memasangkan bando itu di kepala Yein. Juga merapikan poni gadisnya. Selanjutnya ia mengaitkan jemarinya dengan milik Yein.
Pipi Yein merona.
Meskipun bajunya telah basah, dandanan wajahnya sudah hancur, rambutnya lepek dan acak-acakan, Jungkook tetap memandangnya dan menggenggam tangannya seperti biasa. Dalam hati, Yein bersyukur dan membenarkan perkataan sahabatnya beberapa hari lalu.
"Aku ingin sepertimu, Yein. Mempunyai pacar seperti Jungkook yang benar-benar menyayangimu dan menganggapmu seperti putri. Seburuk apapun keadaanmu."
---------------------------------------------------
Entahlah. Yang kupikirkan adalah membuatnya merasa disayangi setelah berlomba. Dan dia selalu menyukainya jika aku mengusap kepalanya. Jujur saja, aku... Aku tidak memikirkan penampilannya saat itu. - Jeon Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mail Chronicles
Fanfictiea collection of oneshots. idols only. copyright (c) August 2015 by Alifa Safira