I'm Sorry
f(x) former member Sulli
f(x)special appearance : minho from shinee
---------------------------------------------------
Pernahkah kalian berada dalam dilema yang benar-benar membingungkan?
Ketika kalian telah tiba di persimpangan hidupmu dan harus memilih antara kebahagiaan hati yang baru saja mekar atau hobi yang telah berubah menjadi karir menjanjikan. Di saat kalian merasa bahwa saat itu adalah masa kejayaan kalian tetapi kebahagiaan itu musnah hanya karena kalian mencintai orang yang salah di mata mereka yang katanya menyayangi kalian. Kala mereka yang dulu meneriakkan nama kalian dengan bangga kini berubah menjadi tanpa nama yang berulang kali menancapkan pisau tajam saat mereka berkomentar tentang kalian di sosial media. Ketika hal yang kalian inginkan adalah dapat menghentikan waktu agar kalian bisa memikirkan keputusan dengan baik dan bijaksana tanpa diburu masa. Di saat kalian merasa inilah waktu yang tepat untuk merasa egois, dan menginginkan perhatian dari Maha Kuasa tertuju hanya pada kalian.
Ia memberi kalian sebuah jawaban. Dia selalu menjawab. Entah melalui ibumu, saudaramu, sahabatmu atau bahkan seseorang yang tidak kau sangka ada di sana di saat membutuhkannya.
Aku di sini untuk membantumu, Jinri-ah. Mungkin yang lain tidak bisa membantu lebih banyak tapi aku bisa. Dia menyuruhmu untuk yakin, bahwa di saat-saat terburuk pun masih ada yang berada di sisimu. Bahwa Dia tidak akan memberikan cobaan jika kamu tidak bisa menyelesaikannya. Bahwa ketika kamu berada di terowongan, pasti ada seseorang yang menuntunmu untuk menuju cahaya di pintu keluar. Bagaimanapun caranya.
Sulli mendesah pelan ketika ia kembali mengingat apa yang Luna katakan beberapa waktu itu. Baru ia sadari sekarang, perkataan sahabatnya itu adalah versi panjang dari semuanya akan baik-baik saja. Dan hal itu, perihal Luna sangat membantu Sulli untuk kembali bersikap normal, membuatnya semakin merasa tidak nyaman. Ia sudah nyaris melarikan diri agar tidak menghadiri pertemuan yang ia adakan jika Minho tidak keluar dari ruangannya.
Minho telah berdiri di depannya dan menyebut namanya dengan nada khawatir, berlanjut dengan menanyakan keadaannya hari itu.
"Aku baik-baik saja," jawab Sulli pelan.
"Kau yakin?"
Kepala Sulli mengangguk mantap, atau setidaknya itu yang berusaha ia lakukan. Senyuman waktu itu pun hanya sebatas menarik kedua ujung bibirnya ke samping seraya berdiri dan merapikan penampilannya. Minho merangkul pundaknya kemudian menuntunnya memasuki ruangan tempat pertemuan diadakan.
Semua orang yang ia undang untuk datang sudah menempati tempatnya masing-masing. Keempat rekan kerjanya, beberapa seniornya dan atasannya. Mereka semua tersenyum saat Sulli melangkah masuk dan menyambutnya seperti biasa. Ia duduk di sebelah Krystal sementara Minho berada di seberangnya.
"Jadi, untuk apa kita berkumpul di sini, Sulli-ah?" tanya Krystal bersemangat. "Ah! Pasti untuk mengurus penampilan kembali kita ya? Kamu ikut, bukan?"
Sulli merasa tertohok karena pertanyaan itu. Kepalanya semakin menunduk. Tangannya meremas ujung roknya. "Krystal, aku...."
Perubahan sikap Sulli membuat Krystal sedikit khawatir. Gadis kelahiran Amerika itu tidak mau skenario terburuk di otaknya terjadi sekarang. Senyum di wajahnya mulai pudar. "Sulli, kamu akan kembali tampil tahun ini bukan?" ulangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mail Chronicles
Fanfica collection of oneshots. idols only. copyright (c) August 2015 by Alifa Safira