"Come on, Mama. Aku tidak mau pergi ke New York, dan tidak akan pernah. Titik." Gadis itu mengerucutkan bibirnya.
Ia sangat kesal dengan keputusan mendadak yang dibuat oleh Ibunya tanpa dirundingkan terlebih dahulu dengannya.
"Tidak, Abby. Kamu harus tetap pergi. Kamu tahu berapa euro yang Mama habiskan untuk ini?" kata Ibu gadis itu tak mau mengalah. Wanita paruh baya itu bersedekap dan menatap putrinya tajam.
"Aku kan tidak meminta Mama untuk membayariku liburan ke New York naik kapal itu. Lagi pula, aku lebih nyaman di rumah," kata gadis itu. Wanita itu bersandar di tembok dan menatap putrinya lekat-lekat.
"Mama hanya ingin membahagiakanmu, Abby. Tidak lebih." Gadis berambut cokelat tua itu memutar bola matanya dengan kesal.
"Mama, aku tidak perlu ke New York untuk merasa bahagia. Aku sudah merasa bahagia jika aku berada di samping Mama.
"Toh, uang sebanyak itu dapat Mama gunakan untuk bayar sewa apartemen kan?" protes gadis itu. Ia tidak habis pikir. Uang sebanyak itu Ibunya gunakan untuk hal tidak penting itu?
"Mama tidak peduli kamu mau bilang apa, Abigail. Pokoknya, kamu akan berangkat ke New York besok." Gadis itu membulatkan matanya. Besok?
"Are you kidding me? Besok? Yang benar saja!" protes gadis itu. Ibunya hanya diam membisu. Itu artinya, beliau tidak ingin dibantah lagi.
Gadis itu hanya bisa menggerutu di dalam hati. Ia sudah yakin dari awal. Ia tidak akan pernah menang jika harus berargumen ria dengan Ibunya yang notabene seorang mantan juara satu lomba debat tingkat provinsi.
"Okay, okay. I will go. Mama sudah puas sekarang?"
***
![](https://img.wattpad.com/cover/46266844-288-k496581.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Titanic II
Mystery / ThrillerAura yang mengerikan dan mencengkam menyelimuti kapal itu. Kapal yang menyimpan rahasia dan misteri puluhan tahun lamanya. Dimana rahasia dan misteri yang mulai terungkap secara perlahan, Serta memori lama yang terkenang kembali. Semuanya ada di kap...