"Kau sudah siap, Bree?" Kata Abigail sambil merapikan gaun selutut berwarna merah tua dengan hiasan mawar kecil pada bagian pinggangnya yang ia kenakan untuk makan malam kali ini. "Aku sudah siap!" teriak Aubree dari dalam kamar mandi.
Tak lama kemudian, gadis itu keluar dari kamar mandi dan memutar tubuhnya di depan teman masa kecilnya hingga gaun yang ia kenakan ikut mengembang.
"Bagaimana?" Aubree menanyakan pendapat Abigail tentang gaun selutut navy blue-nya. "Keren kok!" kata Abigail sambil mengacungkan dua ibu jarinya.
Lalu, mereka meninggalkan kamar mereka menuju ruang makan untuk gala dinner yang mereka tunggu-tunggu dari tadi pagi.
***
"Wow." Air liur Abigail dan Aubree hampir menetes ketika mereka melihat sajian-sajian yang sangat lezat dihidangkan oleh para pelayan di hadapan mereka.
Ada berbagai macam makanan yang tersedia. Komplit. Dari appetizer, main course, sampai dessert pun ada!
Setelah pelayan itu pergi meninggalkan mereka, Abigail langsung meraih sepiring tuna salad dan menyantapnya dengan lahap.
Sedangkan Aubree, ia langsung melahap spaghetti carbonara-nya tanpa menikmati hidangan pembukanya terlebih dahulu.
"Um, Bree," panggil Abigail tiba-tiba. Aubree mendongakkan kepalanya dan menatap temannya dengan alis tertaut. "Aha apha?" tanyanya dengan mulut penuh dengan makanan.
"Kamu nyadar gak sih? Penumpang kapal ini pada kuno semua?" kata Abigail dengan hati-hati. Ia tidak ingin ada seorang pun ada yang mendengarnya kecuali Aubree.
Aubree langsung melihat ke sekeliling dan mengangguk setuju. "Iya, kelewat kuno malah. Please deh ya, sekarang tahun 1992, bukan tahun 1960," kata Aubree, mengomentari pakaian penumpang kapal lainnya yang kelewat kuno.
"Kita jadi orang termodis dan paling update soal baju di sini." Mereka langsung tertawa terbahak-bahak. Tiba-tiba, Abigail meringis kesakitan sambil memegangi perutnya.
"Eh, aku mau ke toilet dulu ya? Panggilan alam nih!"
"Iya deh. Dasar tukang boker!" Setelah itu, Abigail segera berdiri dan meninggalkan ruang makan, menuju toilet terdekat.
Sedangkan Aubree, ia masih asyik dengan spaghetti-nya. Rasa keju pecorino romano kesukaannya langsung menyambut lidahnya. Ah, kenikmatan yang ia rasakan membuatnya melayang ke langit ke tujuh.
Tiba-tiba, seorang pemuda berambut hitam pekat dan bermata hijau menghampirinya dengan terengah-engah. "Laf! Laf!" kata pemuda itu dengan suara mencicit.
Suara alunan musik yang keras membuat Aubree harus memajukan tubuhnya untuk mendengarkan pemuda itu.
"Maaf?" tanya Aubree dengan suara yang sangat keras. Suara musik masih mengalahkan suara Aubree yang sangat melengking itu.
"Laf!" kata pemuda itu sekali lagi. Kali ini Aubree dapat mendengarnya dengan jelas. "Apa maksud–"
Belum sempat Aubree menyelesaikan kalimatnya, pemuda itu sudah lari terbirit-birit meninggalkannya. "Laf?" gumam Aubree.
Tiba-tiba, ia merasakan seseorang menepuk bahunya. Ia tersentak kaget dan langsung menoleh.
Seorang pria jangkung berusia sekitar 40 tahunan yang mengenakan pakaian seragam serba putih ala nahkoda kapal berdiri di belakangnya sambil tersenyum lebar.
"Maaf saya sudah mengagetkan Anda, Nona. Saya adalah kapten kapal ini, Kapten Niklaus." Aubree hanya ber-oh pelan. Ia masih terkejut dengan kedatangan pria itu secara tiba-tiba.
"Apakah Anda menikmati perjalanan Anda?" Aubree mengangguk dan tersenyum kecil.
"Baiklah kalau begitu. Selamat menikmati makan malam Anda. Maaf menganggu," kata pria itu sambil membungkuk hormat. Setelah itu, tubuh jangkungnya menghilang di kerumunan orang banyak.
Dasar pria aneh.
Dan, pikiran gadis itu kembali disibukkan dengan pemuda misterius tadi. Aubree masih saja penasaran dengan kata-kata yang diucapkan oleh pemuda tadi. Laf?
Akhirnya, ia menyadari apa yang pemuda itu katakan kepadanya. Gadis itu langsung membelalakkan matanya ketika mengetahui kalau pemuda itu memberinya sebuah peringatan.
Ia langsung bergidik ngeri. Bagaimana tidak? Pemuda itu mengatakan....
Lauf. Yang berarti lari.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Titanic II
Mystery / ThrillerAura yang mengerikan dan mencengkam menyelimuti kapal itu. Kapal yang menyimpan rahasia dan misteri puluhan tahun lamanya. Dimana rahasia dan misteri yang mulai terungkap secara perlahan, Serta memori lama yang terkenang kembali. Semuanya ada di kap...