Sechs: 1962.

2.7K 159 3
                                    

Abigail menyendokkan sepotong waffle ke dalam mulutnya, dan mengunyah makanan itu secara perlahan. Ia merasa tidak bertenaga dan bersemangat sama sekali hari ini.

Ia tidak bisa tidur sama sekali kemarin malam karena kejadian aneh itu. Mata Vladimir yang aslinya hijau, bukan biru; kapten yang terlihat mengerikan. Ah, semuanya itu membuat kepalanya semakin pening.

"Ada apa, By? Gak bisa tidur?" tanya Aubree. Ia bingun ketika melihat sahabatnya tidak bersemangat sama sekali. Wajahnya terlihat lesu dan ada lingkaran hitam yang menghiasi bawah matanya.

Abigail hanya mengangguk. Lalu, ia meneguk jus jeruknya. Rasa asam dan segar langsung menyeruak tenggorokannya. Setelah beberapa saat, ia berkata, "Bree, ternyata kamu benar."

"Tentang apa?" Aubree tersenyum kecil. Tetapi, di dalam hatinya ia mulai merasa cemas.

"Tentang matanya Vladimir," kata Abigail dengan lesu.

Raut wajah Aubree langsung berubah. Wajahnya menjadi serius. "Aku kan sudah bilang. Matanya hijau, bukan biru." Aubree melihat sekelilingnya dengan was-was.

"Ah, gak tau deh." Abigail bangkit berdiri, dan membetulkan rok yang ia kenakan. "Aku mau ke toilet sebentar." Aubree mengangguk pelan.

***

Abigail mengeringkan tangannya yang basah dengan selembar tisu, dan membuang tisu bekas itu ke dalam tong sampah.

Lalu, ia berjalan keluar dari kamar mandi dan tiba-tiba ia tersentak kaget ketika melihat seorang pria yang sangat familiar baginya.

Siapa ya?, batin gadis itu. Ia kembali mengingat-ingat. Ia pernah membantu Ibunya membereskan gudang, lalu menemukan sebuah album foto. Ada foto pria tersebut di dalam album itu.

"Siapa ini, Ma?" tanya Aubree. "Itu Kakekmu, sweetheart." Ibunya tersenyum, dan mengusap rambutnya dengan sayang.

"Beliau meninggal saat kecelakaan kapal pada tahun 1962," terang Ibunya. Abigail mengangguk paham.

Astaga. Itu Almarhum Kakeknya!

Mata Abigail langsung membulat sempurna. Tidak mungkin itu Kakeknya. Kakek Abigail sudah meninggal.

Tapi, wajahnya begitu mirip. Masa sih roh Kakeknya gentayangan? Jangan-jangan, Kakeknya meninggal saat kecelakaan kapal Titanic II pada tahun 1962, seperti yang diceritakan oleh Vladimir kemarin malam?

Ia merasa ada sesuatu yang aneh. Tiba-tiba, ia melihat Vladimir menghampiri Kakeknya dan berbicara dengan beliau. Ya, berbicara dengan Kakeknya!

"Astaga!" Abigail langsung speechless. Ia langsung mendapatkan suatu firasat buruk. Kakeknya yang sudah meninggal, tiba-tiba muncul lagi. Lalu, Vladimir berbicara dengannya.

Jangan, jangan. Seluruh penumpang kapal ini hantu semua?

Ia segera kembali ke ruang makan. Ia harus memberi tahukan tentang Kakeknya dan Vladimir kepada Aubree.

"Bree, Bree!" panggil Abigail. Napasnya tersenggal-senggal. Temannya langsung mendongakkan kepalanya dan menatapnya dengan bingung.

"Ada apa?"

"Kamu terserah mau bilang aku gila atau apa, tapi aku lihat Kakekku yang sudah meninggal ada di kapal ini!" kata Abigail dengan gelisah.

"Seriusan kamu? Mungkin kamu salah lihat?"

"Enggak, Bree! Itu beneran Kakekku!"

Aubree langsung terlihat gelisah. Mereka berdua lebih tepatnya. Tiba-tiba, seseorang menyapa mereka...

"Selamat pagi, Nona-nona."

Mereka menoleh dan mendapati sang kapten kapal berdiri di belakang mereka sambil tersenyum penuh arti.

"Y-ya, Kapten?"

"Bisakah kita bertemu di ruang kapten nanti siang?" Seperti ada yang menghipnotis mereka berdua, kedua gadis itu mengangguk setuju.

Kapten itu mengangguk dan pergi meninggalkan Abigail dan Aubree. Setelah beliau meninggalkan mereka berdua, Abigail langsung tersadar.

"Ini kedengarannya tidak bagus.

***

Titanic IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang