"Kita harus meninggalkan kapal ini segera!" pekik Aubree. Mereka bertiga langsung berlari meninggalkan dek kapal, menuju tempat sekoci-sekoci di simpan.
"Belok ke sebelah kanan!" perintah Othello sambil terus berlari. Kedua gadis tersebut mengikuti pemuda itu. Tak lama kemudian, mereka tiba di tempat penyimpanan sekoci. Alangkah terkejutnya ketika...
Mereka melihat sekoci-sekocinya sudah hancur.
"Oh, tidak! Bagaimana ini? Pasti iblis sialan itu yang menghancurkannya!" kata Aubree dengan kesal. Ia sangat membenci iblis itu.
"Abigail! Kau harus bertanya kepada Kakekmu! Siapa tahu ada kapal penyelamat lainnya, dan beliau pasti tahu tempat penyimpanannya!" kata Othello.
Abigail celingak-celinguk. "Tetapi, di sini sudah tidak ada orang lagi. Apa kalian tidak menyadari sepanjang perjalanan tadi kita tidak melihat orang sama sekali? Mungkin roh-roh itu ikutan menghilang setelah gambar itu dibakar!"
NGUEENGG!
Kapal pesiar yang megah itu mulai terbalik. Mereka bertiga jatuh tersungkur. Abigail menatap Othello, dan langsung tersentak kaget ketika melihat matanya berubah menjadi biru. Mata Vladimir.
"Aku sempat melihat ada perahu karet di ruang mesin beberapa hari yang lalu saat aku keliling kapal!" kata Vladimir yang telah mengambil alih tubuh Othello.
"Antarkan kita ke sana!"
***
Mereka berjalan dengan susah payah menuju ruang mesin yang terletak di lantai dasar. Air laut telah masuk ke dalam kapal itu.
Dan tinggi air laut yang menggenangi terowongan menuju ruang mesin hampir setinggi perut Othello.
"Dimana ruangannya, Vladimir?" tanya Abigail.
"Lurus saja, lalu belok kanan!" teriak Vladimir alias Othello dari belakang. Gadis itu segera menuju ruangan mesin.
Tetapi arus airnya terlalu kuat. Ia pun terpaksa masuk ke dalam air dan berenang meninggalkan Othello dan Aubree di belakang.
Ia membuka pintu ruangan mesin sepenuh tenaga. Air laut semakin tinggi, hampir seleher Abigail. Gadis itu muncul ke permukaan untuk mengambil napas, lalu kembali masuk ke dalam air.
Setelah berhasil membuka pintu ruang mesin, ia masuk ke dalam. Air laut menghempasnya ke dalam ruang mesin.
Ia melihat ke sekeliling, dan mendapati ada sebuah perahu karet di sebelah kanannya. Abigail pun mengambil perahu karet itu, dan naik ke atasnya, segera keluar dari ruangan mesin.
Naasnya, ada sebuah kabel di ruangan mesin yang putus dan menghasilkan percikan api. Abigail langsung berlari meninggalkan ruangan mesin dengan perahu karet, sambil berusaha untuk tidak terkena air yang sudah ada arus listriknya.
"Cepat lari keluar!" perintah Abigail. Air beraliran listrik itu mulai mendatanginya. Aubree langsung berlari mendahului Othello dan Abigail.
Sedangkan Othello, ia membantu gadis berambut cokelat itu untuk membawa perahu karet. "Ada apa?" tanya Vladimir yang masih mengambil alih tubuh Othello.
"Airnya terkena listrik! Kita harus segera pergi dari sini jika tidak mau mati karena terkena listrik!"
Mereka berhasil keluar dari terowongan, lalu Abigail mengikat perahu karet itu dengan sebuah tali. "Aubree, naiklah!"
Gadis berambut merah itu pun naik ke atas perahu. Setelah itu, Abigail menyuruh Othello untuk naik. "Ayo, Othello atau Vladimir. Terserah lah. Naiklah!"
"Tidak, Abigail. Kau harus naik duluan, biar aku yang memegangi talinya."
"Tapi, Vladimir-"
"Sudahlah! Kau harus selamat! Ibumu pasti merindukanmu!"
Abigail pun naik ke atas perahu karet bersama Aubree. Othello menurunkan perahu karet itu perlahan sampai benda berwarna jingga itu terapung di atas permukaan air. Lalu, Vladimir berteriak dari atas.
"Abigail, tolong beritahu Ibumu kalau aku mencintainya!"
***
![](https://img.wattpad.com/cover/46266844-288-k496581.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Titanic II
Gizem / GerilimAura yang mengerikan dan mencengkam menyelimuti kapal itu. Kapal yang menyimpan rahasia dan misteri puluhan tahun lamanya. Dimana rahasia dan misteri yang mulai terungkap secara perlahan, Serta memori lama yang terkenang kembali. Semuanya ada di kap...