Vocaloid Song-fic

Neri no Hoshizora

Dari sini terus kupandang langit malam.

Beribu bintang bercahaya di langit gelap.

Tapi sebenarnya hanya satu yang kucari.

Yaitu kau yang sekarang bertengger di atas langit.

Apa itu kau?

Bintang yang mengawali sebuah rasi?

Atau kau yang itu?

Bintang yang paling terang di langit?

Yang mana kau?

Apa kau tahu aku merasa kesepian saat menghabiskan waktu bersamamu?

Saat kau tidak melihatku, aku berulang kali menitikkan air mata.

Tapi selalu kuhapus sebelum kau berbalik menatapku.

Karena sebenarnya aku tahu kalau kau akan pergi.

Menghilang menjadi bintang yang menghiasi malam.

Tapi aku tak bertanya, karena aku takut kau waktumu kita habiskan dengan tangisan.

Saatku menatap langit malam, aku terus teringat senyum dan tawamu, hari-hari terakhirmu.

Rambutmu yang berwarna kuning bagai emas.

Jarimu saat itu, mengapa sangat dingin?

Waktu kita berpisah, kulihat kau mengeluarkan air mata.

Selagi kuberjalan di tepi pantai ini, kau sedang menjagaku kan?

☆☆☆☆

Dari sini terus kupandang rupamu.

Kuingat sentuhan tanganmu yang selembut gulali.

Suaramu begitu indah, bagai senandung angin di tengah malam.

Pada hari itu, kau sudah tahu aku akan pergi.

Tapi aku takut bertanya.

Karena kalau anggapanku salah, aku takut kau akan menangis.

Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku.

Walau aku sudah berada di atas sini.

Aku akan terus menjagamu.

Dari sini lebih bagus.

Karena dari sini aku bisa terus menjagamu.

Sebenarnya aku tahu, kalau keberadaanku membawa kesedihan dihatimu.

Tapi aku tetap ingin berada di sampingmu karenaku tahu waktuku tak banyak.

Detik-detik terakhirku ingin kuhabiskan bersamamu.

Walau aku tahu, kalau aku hanya akan membuatmu sedih.

Pada akhirnya, kita akan berpisah.

Kenangan kita hanya akan membuat semuanya lebih sulit.

Tapi aku tetap menginginkannya, aku ingin melewatinya.

Apa karena aku egois?

Saat kupandang keindahan bumi dari atas sini.

Aku terus membayangkan hari-hari kita bersama.

Dan saat kuingat itu, sesuatu menggerogoti jantungku.

Aku ingin kembali, namun kau sudah terlalu jauh untuk kuraih.