English : The Portrait Glassred Drew
Song by : Mothy or Akuno-P
Gumi = Gumina Glassred
___________________Kuas menari di atas kanvas, mewarnai kanvas dengan berbagai warna. Kuasnya bergerak seperti menari. Dan mulai menggambar wajah seseorang. Dia adalah orang itu.
Bersama kuas yang menari, ingatan tentang dia bermain-main dalam kepalanya. Wajah itu... selamanya menghilang dari dunia...
Air mata bening mengalir jatuh. Mengilap di pipi putih pucat.
Sejak kapan kau berubah?
Jika saja kau tetap dirimu
Semua ini mungkin akan berakhir berbeda
Sayang sekali.... sekarang sudah terlambatKau yang ku gambar dalam kertas, sekarang sudah tak ada lagi.
Jujur aku tak menyukai wajahmu
Tapi tetap saja kau kugambar
Tanpa kusadari, ruangan ini sudah penuh dengan gambaran tentangmuTangannya yang lembut menyusuri bingkai lukisan. Dengan seksama memerhatikan lukisan yang ia buat. Ia merindukan wajah itu. Menyesal sekarang tak ada guna, orang itu sudah tak ada, tapi tetap hatinya terasa sakit. Pada dasarnya ia pergi karena kesalahan milik Gumina.
Yang kuinginkan bukanlah wajahmu
Tapi kau yang tersembunyi, kau yang asliYang ia inginkan bukanlah perhatiannya yang dibuat-buat. Yang diinginkannya adalah untuk melihat sisi yang sebenarnya dari orang itu. Sisi itu selalu dia sembunyikan dengan mencoba menjadi orang lain, dan di matanya itu adalah tindakan bodoh. Karena itu ia melukisnya. Tak disadari itu malah mejadi kebiasaan.
Dulu ada sebuah lukisan dengan orang itu sebagai modelnya. Tapi dia mengambilnya dan melemparnya ke dalam api, Gumina hanya bisa melihat saat-saat lukisan itu menjadi abu.
"Mengapa kau membakarnya?"
"Aku benci wajah itu!"
Memang wajah itu buruk rupa. Tak ada orang yang ingin berwajah seperti itu. Tapi bagi dia ada hal lain yang tersembunyi.
Sebenarnya bukan itu masalahnya kan? Yang sebenarnya buruk bukanlah wajahmu... pasti.
Esoknya Gumina berada dalam pesta. Saat orang itu datang dia bersikap kasar dan mendorongnya. Walau tak cukup untuk menjatuhkannya, jelas terlihat itu melukainya.
Saat itu aku tak berpikir
Aku membuatmu tampak seperti orang bodoh
Saat aku bertemu denganmu lagi, kau sudah berubah
Seakan menjadi orang lainApa kata-kataku sudah keterlaluan?
Saat orang itu mendatanginya untuk bicara, dari tepi matanya ia melihat tunangannya memandang mereka dengan mata tajam dengan aura membunuh. Rasa cemburu yang menggelapkan hati, keinginan untuk tidak kehilangan hingga rela mengotori tangan. Karena itu dia bersikap kasar. Agar orang yang dia cintai itu tidak dibunuh oleh tunangannya.
"Hahaha... apa yang bisa dilakukan orang dengan wajah seperti itu?"
"Menjijikkan!"
"Aku tak ingin melihat wajah buruk rupamu lagi!"
Orang itu terdiam di tempat, memandang figur Gumina yang berjalan menjauh dengan tangan mencoba meraih sang gadis. Tapi yang gadis itu lakukan hanyalah menatapnya ke belakang dan tersenyum sinis.
Sekarang kalau dipikirkan lagi, memang sudah keterlaluan.
Tapi saat dia berbalik untuk lari, senyuman menjadi terbalik dan setitik air terlihat berlinang di tepi matanya.
Aku hanya ingin melindungimu
Aku tak punya pilihan lain
Mereka berencana membunuhmu
Apa lagi yang bisa kulakukan?
Kalau aku tak mengejekmu
Tak bertingkah seakan membencimu
Kalian akan berkelahi
Apa yang bisa kulakukan?Tapi esoknya, berita tentang pembunuhan massal keluarga mereka memecahkan hatinya.
Gaun hitam yang ia kenakan tertiup dengan lembut di angin, seiringan dengan langkah kakinya. Berjalan ke arah mansion besar tempat pembunuhan terjadi.
Melihat sang tunangan berdiri dengan mata kosong menatap rumah itu membuat matanya membelalak kaget. Ia berlari ke arahnya dan menarik sedikit jubah ungunya, hanya untuk sadar bahwa pemuda di depannya itu sudah melupakan semuanya.
Berada dalam harem milik orang yang dulunya tungannya itu. Dia tidak sadar apapun, tidak sampai manteranya terbuyar. Matanya terasa terbuka dan saat ia menyadarinya, dia sedang berlari keluar dari mansion dan figur tunangannya terkapar di tanah. Saat ia melihat lagi, ternyata yang meraihnya bukanlah orang yang dia kira, bukanlah tunangan yang tak ia cintai, tetapi wajah yang menatapnya adalah orang yang selalu berdiam di dalam hati.
Menunggu beberapa detik yang terasa seperti berjam-jam hingga ia berhasil menyadari apa yang ingin ia katakan, lalu kembali berlari.
Bahkan jika kau hanya tinggal di dalam ingatanku
Walau kata mereka itu adalah perasaan yang salah
Asal kau terlihat bahagia di dalam sanaAku bahkan dengan senyuman menggambar kau yang berada dalam ingatanku
Tapi....
Kau yang tinggal di dalam ingatanku terasa berbeda dengan saat kita bertemu langsung
Ada perasaan senang yang spesial
Yang tak timbul saat kuperhatikan kau tersenyum dari dalam lukisanDengan marah dia membanting lukisan yang dia buat, kuas-kuasnya berserakan di mana-mana, cat jatuh dan mengotori lantai. Di depan lukisan yang ia buat ia menangis. Tangannya menutup wajah dan teriakan yang dikeluarkan bibirnya.
Tak ada yang salah dengan ingin berubah
Tapi yang benar-benar kau butuhkan
Adalah menerima hal-hal tentangmu yang sudah tak bisa diubah
Wajahmu
SuaramuAda hal-hal yang tak bisa kau ubah
Bukan berarti hal itu buruk
Kau hanya harus menerimanya dengan senang hati
Mereka adalah hal-hal yang diberikan sejak kau lahir
Kalau kau bersyukur, itu sebenarnya bisa menjadi kelebihanmuDia menggambar lagi sebuah lukisan. Wajah yang buruk rupa tergambar bahagia di dalamnya. Dengan warna yang cerah, wajah itu sama sekali tak terlihat buruk rupa malah terlihat seperti wajah hewan imut yang selalu ingin dipandang.
Kau akan selalu hidup dalam lukisanku
Walau bukan dengan wajah yang kau impikanKata-kata yang ingin kau bilang
Yang terakhir kali kulihat
Dari dulu aku sudah tahuAku mungkin menyukaimu
Karena itu kuselalu melukismu
Saat kusadari lukisan wajahmu memenuhi ruangankuYang kupedulikan bukanlah wajah
Tetapi dirimu yang asli
Kau yang benar-benar dirimu
Tapi sayang sekali, kau dan aku tak menyadarinya_______________________
Hai hai!
Konnichiwa minna-san. Celine-san desu...Songfic kali ini bukan hanya dari lagu, tapi juga informasi dari wikipedia. Memang sih nggak sebagus chapter-chapter sebelumnya (memangnya yang sebelumnya bagus?), tapi itu karena sumbernya juga dari wiki. Jadi yang salah mereka, bercanda... Maaf ya kalau membingungkan.
See you in the next chapter :3
Ja ne....
KAMU SEDANG MEMBACA
Vocaloid Song-fic
FanfictionHanya cerita pendek yang tiba-tiba muncul dalam kepalaku, berdasarkan lagu-lagu Vocaloid