2

7.6K 201 8
                                    

Seperti biasa, pagi ini Dilon sudah berada dikelas. Ia memang siswa teladan. Datang pagi-pagi, duduk kemudian membaca buku. Ayolahh, apa dia tidak bosan dengan hobi nya itu. Ini sudah lebih 5 tahun aku melihat nya seperti itu.

"Dilon, ayolah sekali-kali kamu jangan baca buku napa, main hp mungkin atau melukis, atau menyanyi, menari atau diam aja ngak apa-apa" aku sudah mengatakan ini berulang-ulang padanya.

"Udah diam aja, jangan urusin yang bukan urusanmu. Bilang aja cepat, pengen apa?" skakkk, dia mengatakan dengan sangat dingin dan tepat sasaran. Ini yang aku takutkan dia selalu tau apa yang ku inginkan.

" yaileh, sabar napa, pinjam tugas matematik dong. Ya Dilon gantengggg" ucapku merayu sekuat tenagaku.

Pleetakk**

Dilon memukul kepalaku. Tidak terlalu keras sih. Tapi yah cukup sakit.

"Awww, yaampun Dilon. Sakit tau. Lama-lama aku bisa geger otak ini" aku meringis kesakitan.

"Selalu aja menyalin tugasku. Ngak bisa sekali aja mengerjakan tugas sendiri?" ucapnya kesal.

"Ngapain ngerjakann tugas sendiri. Percuma dong punya sahabat pintar tapi ngak dipakai" ucapku sambil mengacungkan tanda jari v kearahnya.

"Isss..." dilon hanya menggelengkan kepalanya kearahku, sambil mengambil buku matematikanya dari tasnya.

"Nah ini, oh ya rin aku hari ini ngak bisa nemeninmu ke perpus, bisa sendiri kan?" ucap Dilon sambil memberikan bukunya untukku.

" kenapa ngak bisa?  ada kegiatan ya, basket atau osis??" tanyaku, tapi dia membalas menggelengkan kepalanya.

"Lalu, kenapa" tanyaku lagi.

" aku ada urusan, lebih baik nanti saat istirahat jangan kelapangan basket. Awas kalau datang" ucapnya sambil menatapku tajam.

"Memangnya kenapa sihh, penasaran tau, apa jangan-jangan kamu mau kasih aku kejutan yaaaa. Iyaa kan Dilon, tapi tunggu deh aku ultah kan lama lagi??" tanyaku penasaran

"Enggak, sudahlah. Sana kebangku mu" ucapnya dingin. Yah lagi-lagi dia dingin. Sebenarnya ada apa sih. Makin penasaran.

Tbc...

PERSAHABATAN BODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang